15

33.8K 2.9K 549
                                    

Nungguin banget ya, liat Darrel bucin? Aku sih ga.

Up jam 1:30 am kalian pasti turu...

Up jam 1:30 am kalian pasti turu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Support me! (⁠˘•⁠ᴥ⁠•˘⁠)ノ❤️

🗿🗿🗿

Selembar kertas yang beramplop rapi berada di tangan Gea, hari ini. Gea sudah memutuskan untuk memberi surat perceraian ke Darrel. Ia sudah menandatanganinya tinggal meminta tanda tangan Darrel.

Gea menatap nanar surat perceraian yang ia pegang, entah kenapa Gea merasa sulit untuk menyerahkan kepada Darrel. Padahal hanya menyerahkan kertas ringan yang tak ada bobotnya.

Tiga tahun lebih, Gea tinggal seatap dengan Darrel. Gea menyadari ada perubahan pada sikap Darrel selama ini, walaupun tetap dingin dan berekspresi datar. Gea melihat Darrel seperti sudah mulai perhatian dengan keluarganya.

Namun Gea masih mengingat masa lalunya, kejadian saat ia menghembuskan napas terakhirnya. Gea masih bisa merasakan rasa panas timah yang menembus kulitnya, jantung berdebar kencang yang menyakitkan, dan seteguk darah yang keluar dari mulutnya.

Tanpa sadar Gea meremas ujung amplop hingga terlihat sedikit kusut." Dendam tetaplah dendam." Gumam Gea.

Gea tidak ada niatan untuk memberi tahu jati dirinya yang asli pada Darrel. Mungkin tak akan pernah, biar dirinya sendiri yang mengetahuinya.

Gea masuk ke dalam kamar Darrel tanpa mengetuk pintu, memikirkan masa lalunya membuat emosi Gea meningkat. Semoga saja Gea bisa mengontrol tanpa membuat masalah lagi.

"Ada urusan apa?" tanya pemilik kamar yang sedang duduk sambil memegang iPad, sejak dulu Gea dan Darrel masih pisah kamar tanpa ada tujuan sekamar.

Gea menyerahkan surat cerai yang ia pegang ke Darrel, membuat Darrel penasaran dengan isinya." Apa ini?" tanya Darrel.

"Liat saja sendiri." Jawab Gea ketus.

Perlahan tangan Darrel membuka amplop dan mengambil kertas yang terselip di dalamnya. Pupil mata terfokus membaca kata demi kata yang tercetak jelas pada kertas.

"Cerai?" tanya Darrel usai membaca seluruh isi kertas yang ia pegang.

"Ya, aku sudah menandatanganinya tinggal kau saja yang menandatangani dan hari ini, aku pergi dari mansion." Jawab Gea lalu melangkah keluar dari kamar Darrel.

Sebelum melangkahkan kakinya, tangan Darrel mencekal kuat pergelangan Gea yang membuat Gea meringis saking kuatnya cekalan Darrel, bahkan Gea melihat otot tangan Darrel tercetak jelas.

"Awssh, apa yang kau lakukan! lepas!" ucap Gea yang juga berusaha melepaskan tangannya dari Darrel.

"Tidak ada kata cerai disini." Ucap Darrel dengan nada rendah namun membuat Gea merinding.

Pindah RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang