7

38.1K 3K 86
                                    

Support me (ゞ⊙o☉ゞ)⁠❤

🗿🗿🗿

Dugaan Gea salah besar! namun untuk pertama kalinya Gea merasa bersyukur telah salah menduga, biasanya Gea kalau salah menduga pasti sudah kesetanan contohnya saat Gea duduk dibangku SMA dulu, ada pengumuman yang diumumkan di sound bel namun akibat sound nya sering terkena rembesan air hujan mengakibatkan suara pengumuman kurang jelas.

Tanpa bertanya temannya apa yang diumumkan di sound tadi, Gea sudah menduga terlebih dahulu jual pengumuman tadi menyuruh murid-murid untuk mengenakan kaos olahraga.

Keesokan harinya tentu saja Gea berangkat sekolah mengenakan kaos olahraga tapi saat sudah sampai digerbang sekolahan, Satpam yang biasanya nongkrong di base nya memberitahu bahwa hari ini libur dan bukan mengenakan kaos olahraga. Maklum Gea memiliki kegedean tingkat S3 tentang pendengarannya padahal mah rada budeg.

Cerita yang menyenangkan bukan? tidak baik untuk ditiru.

Mengingat itu rasanya Gea ingin kembali mengenakan rok abu-abu tapi tidak untuk soal tugas kelompok.

"Menantuku apa kau tidak apa-apa?" tanya Irene yang notabene ibu mertua Lesya ~Gea~.

Gea yang tadinya melamun langsung tersadar," t-tidak ma, hanya sedikit pusing saja." Jawab Gea ngawur.

"Apa kau hamil?" Kali ini bukan Irene yang bertanya melainkan suaminya Irene si pengusaha besar tuan Nelson.

"Uhukk, uhukkk." Gea tersedak biji koro yang ada dimulutnya.

"Wahh... benarkah?!" sahut Irene antusias.

'Keluarga edan! gak anaknya gak bapaknya sama-sama bikin kesedak! untung kagak modaroh.' Umpat Gea dalam hati kotornya. Kenapa kotor? ya karena sering mengumpat dalam hati.

"Bukan pah...mah... ini hanya pusing kelelahan bukan hamil." tangkas Gea.

"Kalau benar juga tidak apa-apa." Ucap Nelson santai.

"Benar dengkulmu! astaga Gea sabar....dia orang tua.... bentar lagi palingan mati.' Batin Gea kembali, semoga saja dosa-dosa Gea tidak premium.

Gea hanya diam tidak menanggapi Nelsol, walaupun mengumpat dalam hati. Tak ada pembicaraan lagi di meja makan, entah sampai kapan mereka akan pulang padahal Gea sudah berharap mereka pulang cepat.

"Ndaaa!!!" teriak Alden memecahkan bencana keheningan yang sedang terjadi. Semua orang yang ada diruangan itu kaget tak percaya dan tentu saja kecuali Gea.

"ASTAGA! CUCUKU SUDAH BISA BERBICARA!!" heboh Irene.

Gea meringis mendengarkan teriakan perempuan berumur didepannya. Dalam batinnya Gea heran bagaimana bisa suaranya sangat melengking seperti katak kejepit mulut ular sawah.

"Jangan teriak mah." Suara Darrel yang baru pertama kali terdengar.

Irene menatap sinis kearah Darrel,"diamlah! kau tidak diajak."

Darrel tak lagi menanggapi ucapan Irene, seperti sudah tau bahwa ia pasti akan tetap salah jika berbicara dengan Irene.

Karena takdir alam jika perempuan selalu benar dan pria selalu salah.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now