16

31.4K 2.6K 196
                                    

Support me! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)ノ❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Support me! (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)ノ❤️

🗿🗿🗿

Gea pusing memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa memutuskan hubungannya dengan Darrel. Jika ia membuat surat cerai lagi, pasti Darrel akan melakukan aksi gilanya di pengadilan agama seperti ucapannya kemarin.

Kalau Gea memilih langsung kabur Gea yakin dirinya akan menjadi buronan Darrel, tapi kalau Gea tinggal selama nya di mansion Darrel yang ada Gea selalu was-was dan hidup tak tenang walaupun ia sudah hidup selama tiga tahun tanpa luka sedikitpun.

"Kalau gini caranya gue yakin seminggu kemudian rambut pada rontok semua." Frustasi Gea yang sudah pusing dengan hidupnya sekarang.

"Jadi.. gue harus gimana lagi njingan?!" ucap Gea putus asa.

"Jingan itu apa nda?" tanya Alden tiba-tiba berada di samping Gea.

Gea terkejut dengan kedatangan Alden yang tiba-tiba tanpa suara," emmm... ka-kata-kata mutiara, ya! kata-kata mutiara buat menjalani kehidupan." Jawab Gea asal sebab ia tak mungkin memberitahu arti yang sebenarnya pada anak polos kesayangannya.

"Owh... belalti cejak lahil campai cekarang kita hidup penuh jingan dong nda?" tanya Alden yang tak tahu apa-apa.

Gea menggaruk pelipisnya sambil terkekeh bingung," y-ya.."Jawab Gea, dalam batinnya Gea harap Alden tidak berbicara sembarangan didepan orang lain kecuali dirinya.

Alden menoleh saat melihat Darrel dengan setelan jas kantor yang baru keluar dari lift." Daddy!!" teriak Alden dan berlari mendekati Darrel.

Sudah menjadi kebiasaan Alden saat melihat orang tua atau orang terdekatnya baru menongol, Alden pasti akan memanggil dan berlari mendekatinya.

Darrel berjongkok agar Alden tidak menatapnya dengan mendongakkan kepalanya ke atas." Mau daddy belikan sesuatu?" tanya Darrel sambil mengusap rambut Alden.

"Al ga mau apa-apa, Al cuma mau bilang jingan daddy..." Ucap Alden bersamaan dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Namun Gea yang mendengarkan ucapan Alden langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Mati gue..." Gumam Gea mulai panas dingin.

Apa Gea terlalu banyak dosa sampai doanya yang simpel saja tidak dikabulkan? Gea rasa dirinya setelah ini langsung tobat, tapi sepertinya satu hari kemudian ia akan kembali membuat dosa.

"Jingan?" tanya Darrel yang tak paham maksudnya, tapi Darrel merasa seperti tidak asing dengan kata yang disebutkan Alden.

Alden mengangguk semangat," iya... unda bilang itu kata-kata mutiala untuk menjalani kehidupan." Jawab Alden yang terlalu jujur.

Darrel melirik ke arah Gea yang sedang menutupi mukanya, tak lama kemudian Darrel baru paham apa arti kata yang Alden bicarakan."Jangan mengatakan kata itu lagi okay?" ucap Darrel menyuruh Alden.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now