6

38.2K 3.2K 78
                                    

Support me!(⁠⸝⁠⸝⁠⸝°꒳°⸝⁠⸝⁠⸝⁠)ノ⁠❤️

🗿🗿🗿

Seperti rencana kemarin, sekarang Gea dan Mila berada di dapur dengan para pelayan lainnya yang sibuk menyiapkan masakan untuk nanti malam. Bukan hanya mereka tapi ada bayi kecil yang ikut, Alden berada di kereta dorong bayi yang sedang sibuk mengigit mainannya.

"Jangan rewel baby... Oke Mila, menurutmu kue apa yang cocok untuk makanan penutup nanti malam?" tanya Gea sambil memakai celemek.

Mila meletakkan loyang untuk adonan nanti di meja, "Bagaimana jika kita membuat red velvet cake nyonya?" saran Mila.

"Bukannya red velvet cake itu manis banget?" tanya Gea mempertimbangkan.

"Kita bisa mengurangi penggunaan gula nyonya." Jawab Mila.

"Bukannya kalau dikurangi bakal gak enak rasanya?" tanya Gea lagi.

"Tidak nyonya, rasanya akan tetap enak jika semua bahan di takar sempurna. Walaupun takaran gula dikurangi."

"Tapi ka-" ucapan Gea terhenti karna Alden mengucapkan satu kata yang membuat Gea kaget."

"Ndaaaa," pekik Alden sambil mengangkat mainannya.

"Mila! Kau mendengarkan tadi kan?!!" Heboh Gea.

Gea menghampiri Alden. "Astaga g
anak bunda, ngomong apa tadi? coba ulangi."

"Ndaaa," ucap Alden yang menelantangkan tangannya seperti meminta gendong.

Seakan paham permintaan Alden, Gea melepaskan celemeknya dan mengangkat tubuh kecil Alden kedalam pelukannya.

"Mila sepertinya aku tidak bisa membuat kue hari ini, kau sendirian tak apa kan?"

Persentan bagi Gea untuk acara nanti malam, toh ia memiliki seribu enam ratus sembilan puluh delapan lima ribu dua ratus rupiah cara untuk mendapatkan hati mertua. Baginya Alden lebih penting saat ini, apa lagi sekarang Alden baru memanggilnya 'Ndaaa'.

Begitu juga dengan Mila, Ia sangat bersyukur dengan perubahan nyonya-nya itu. Bahkan kalau disuruh membersihkan kandang buaya sendirian tak masalah asalkan Alden bersama Lesya ~Gea~.

"Tak apa nyonya, saya bisa melakukan sendiri." Jawab Mila.

"Kalau begitu aku tinggal, semangat Mila." Ucap Gea sebelum meninggalkan area dapur.

Langkah kaki Gea menuju ke ruang tamu, hanya ada suara dari mulut Alden yang keluar. Mansion Darrel memang hanya memiliki sedikit pembantu dan bodyguard yang menjaga mansion.

Entah kemana semua bodyguard yang Darrel bawa saat pergi ke rumah Gea, padahal saat itu lebih dari sepuluh orang tapi di mansion ini hanya ada 3 orang saja.

Menurut Gea, mungkin ada mansion khusus bodyguard tapi masa bodo, tak ada urusannya dengan Gea sekarang. Mengingat masa lalu saat Darrel ada di rumahnya seperti ingin muntah darah.

"Sayang jangan jambak rambut bunda dong." Ucap Gea sambil melepaskan tangan Alden yang menggenggam rambut Gea.

"Auuu," celoteh Alden yang engan melepaskan tangannya.

"Haish, ya sudahlah tapi jangan kencang-kencang nariknya." Pasrah Gea.

Sampai di ruang keluarga, Gea mengambil remote tv yang terletak di meja. Gea yang sebelumnya bekerja keras sekarang hanya bermalasan menonton tv, bermain hp dan menjaga Alden.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now