18

27.4K 2.7K 611
                                    

Yang liat upnya pas pagi-sore, mending bacanya pas buka aja ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang liat upnya pas pagi-sore, mending bacanya pas buka aja ya. Ada umpatan sedikit.

Support me!(⁠ノ ゚⁠∀⁠ ゚⁠ ⁠)ノ❤️

🗿🗿🗿

Sinar terik matahari menembus tirai biru langit yang terpasang di jendela kamar. Mata Gea yang terpejam sempurna kini terganggu akibat silaunya matahari.

"Shhh," rintih Gea memegang kepalanya yang pusing akibat obat bius tadi.

Mata Gea masih tertutup dan bibirnya meringis kesakitan." Si anjir gue baru bangun tidur malah dibuat tidur lagi." Umpat Gea yang kesal.

"I-ini kamar siapa?" bingung Gea melihat sekelilingnya yang terlihat mewah dan tentu asing di mata Gea.

Kringg...

Kaki Gea tak sengaja bergerak menyentuh benda besi yang berbunyi, namun Gea merasa aneh. Kenapa kakinya terasa berat?

Gea menatap kakinya, ia kaget melihat rantai besi yang melingkari kaki putihnya." ANJING KENAPA KAKI GUE DIRANTAI KAYA GINI ASU?! DIKIRA GUE SAPI APA?!" teriak Gea kesetanan.

Tak lama penghuni rumah yang menculik Gea sekarang membuka kamar yang ditempati Gea.

Kriett...

"Kenapa berteriak hm?" tanya orang yang Gea tebak si penculik yang menculiknya. Gea mendengar suara nada berat seperti pria.

"Kenapa kau rantai kakiku bodoh?!" Kesal Gea yang tak bisa melihat wajah pria didepannya dengan jelas karena masih menggunakan masker hitam.

Pria itu mendekat membuat Gea was-was." Syutt, jangan mengumpatiku baby..." Ucap pria itu sambil menempelkan jari telunjuknya dibibir Gea.

Dengan cepat Gea menjauhkan wajahnya." Beba bebi maksud lo apaan babi?! gue gak kenal lo ya brengsek!" Gea sedikit berteriak.

Tanpa Gea sadari, ucapannya membuat pria didepannya semakin meningkat emosinya. Tangan pria itu langsung terulur mencekik leher Gea yang polos.

Seketika Gea terbatuk-batuk, pasokan oksigen semakin menipis." Uhukk...uhukk... to-tolong lepaskan ta-tanganmu.." Ucap Gea memohon agar terbebas dari cekikan pria itu.

"Kau melupakanku hm? aku bahkan selalu mengingat namamu di manapun, tapi kau melupakan namaku! aku selalu menantikanmu kembali lagi bersamaku seperti janjimu! tapi apa?! kau dengan mudah mengingkari janjimu itu sialan!" Ucap pria itu membuat nyali Gea menciut. Tangan yang masih mencekik leher Gea langsung terlepas dengan keras, membuat kepala Gea tertoleh kesamping.

"Uhukk...uhukk..." Gea terbatuk-batuk sambil menepuk dadanya yang ikut sesak.

'Lesya dapet demit ini dari mana anjir?! leher gue sakit banget..' Batin Gea dengan mengatur nafasnya yang tak beraturan.

Pindah RagaWhere stories live. Discover now