21

26.1K 2.2K 104
                                    

Kalau ada typo, salah dalam pemilihan kata dan kata diulang-ulang (ex: ingin jika ingin) tolong tandain. Soalnya keyboard otomatis.

Support me! (͡⁠'°⁠ ‿⁠ ͡⁠°⁠')ノ❤️

Dua hari Gea terbaring tak sadarkan diri disalah satu brankar rumah sakit, selama itu juga Alden terus setia menunggu bundanya membuka mata.

"Kenapa unda bobo lama banget?" tanya Alden menatap sendu Mila yang memangkunya.

Mila menampilkan senyumnya," bunda tuan Al akan bangun sebentar lagi." Jawab Mila menenangkan Alden, sejujurnya Mila juga tak tahu kapan Gea akan siuman.

"Ga bohong kan? kata unda kalo bohong itu ngapuci nanti dimalahin uctadz loh..." Ucap Alden mengingat nasihat Gea yang selalu diucapkan Gea.

Mila hanya mengusap rambut Alden, tak ada lagi percakapan diantara mereka berdua. Alden kini fokus dengan mainan bebek kesukaannya.

Alden tak sengaja melihat jari Gea bergerak langsung memberi tahu Mila," Al liat jali unda belgelak! Unda mau bangun!"seru Alden bersemangat.

Awalanya Mila tak percaya namun setelah melihatnya sendiri ternyata benar adanya, jari tangan Gea sedikit bergerak. Mila langsung memencet tombol yang ada disamping brankar rumah sakit untuk memanggil dokter.

Tak lama kemudian Vermon datang, jika lupa Vermon merupakan dokter keluarga Darrel dan saat ini ialah yang menangani Gea.

"Ada apa?" tanya Vermon.

"Saya dan tuan muda melihat jari nyonya bergerak." Ucap Mila menjawab pertanyaan Vermon.

"Biar saya periksa sebentar," Mila menggendong Alden menyingkir dari ranjang untuk memberi ruang Vermon.

Vermon mulai memeriksa detak jantung Gea dan denyut nadinya." Sebentar lagi pasien akan siuman, mungkin beberapa menit lagi atau jam." Jelas Vermon setelah selesai memeriksa Gea.

Mendengar penjelasan Vermon, Alden meronta-ronta meminta diturunkan dari gendongan Mila. Mila yang kesulitan langsung menurunkan Alden dengan hati-hati, Alden berjalan mendekati Vermon.

"Ciuman itu apa?" tanya Alden cedal.

Vermon mengerutkan dahi tak paham," ciuman?" tanya Vermon yang tak tahu maksud Alden.

"Ciuman! bukan ciuman, pake cccss..ccc.. cucah banget..." Jelas Alden yang kesulitan mengatakan huruf 's'. Terkadang saat ingin mengatakan salah satu huruf, lidahnya akan digigit.

Vermon yang mulai paham bertanya memastikan." Maksudnya siuman?" Alden langsung mengangguk kaku.

"Iya! Ciuman!" Ucap Alden sesudah mengangguk.

Untuk menyamakan tinggi Alden, Vermon berjongkok lalu tersenyum manis mendengar ucapan cedal Alden yang menurutnya lucu," siuman itu orang yang bangun dari pingsan atau juga bisa dibilang sakit."

"Owhh... belalti unda bental lagi bangun om doktel?" tanya Alden diangguki Vermon.

Alden memandang wajah Gea masih memejamkan matanya," om doktel bantu Al naik ke kacul unda dong." Ucap Alden meminta pertolongan pada Vermon yang masih berjongkok.

Menuruti kemauan Alden, Vermon berdiri dan mengangkat tubuh Alden. Vermon mendaratkan bokong Alden dipinggir brankar jauh dari tangan Gea agar infus yang menancap tidak tersenggol.

"Makaci om doktel ganteng!" ucap Alden berterima kasih karena sudah membantunya.

Sebelum keluar dari ruangan, Vermon berpesan kepada Mila." Sama-sama anak tampan, kalau begitu saya permisi. Ada pasien lainnya yang harus saya periksa, jika ada sesuatu tolong panggil saya."

Pindah RagaWhere stories live. Discover now