17

27.4K 2.6K 693
                                    

Udah seminggu ga up yah..

Didunia Gea sekarang tahun 2079 jadi... Haloo... Kalian pembaca tua (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Support me! (⁠ノ⁠•̀ ⌒ ⁠•́⁠ ⁠)⁠ノ❤️

🗿🗿🗿

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Gea ketus menanggapi Darrel, Gea masih malas melihat tampang Darrel yang sayangnya tampan.

Darrel duduk di sofa sebelum membuka suara," aku ingin.." Darrel menjeda ucapannya membuat Gea langsung menyambar membuka suara.

"Ingin apa? cerai?" tanya Gea sembari menebak.

Mendengar kata 'cerai', mata Darrel menajam menatap Gea." Jangan bicara kata sialan itu lagi!" sentak Darrel tak suka.

"Siapa yang bilang bicara kata sialan? aku hanya bicara kata cerai." Ucap Gea yang kelewatan bodoh.

Darrel membuang napas gusar lalu mulai serius." Aku ingin pernikahan ini berjalan seperti pada umumnya." Ucap Darrel yakin.

"Seperti umumnya? maksudmu?" tanya Gea meminta penjelasan.

"Tanpa ada cerai." Jawab Darrel singkat namun Gea paham.

Gea yang tak setuju langsung menolak." Aku tak mau, aku akan tetap mengajukan cerai."

Dalam hati Gea sudah mati-matian menolak ajakan Darrel yang menurutnya sangat mengerikan. Pernikahan pada umumnya? yang benar saja, Gea harus hidup seumur hidup dengan Darrel. Gea masih wanita normal yang ingin hingga akhir hayatnya bersama pria yang ia cintai bukan untuk pria yang mengerikan seperti Darrel.

"Kau tidak akan bisa mengajukan cerai padaku lagi." Ucap Darrel yang terdengar sombong di telinga Gea.

"Kenapa tak bisa? apa kau menyogok pengadilan agama? atau mengancam akan mengebom tempat itu?" tanya Gea penasaran.

Darrel berdiri dari duduknya," kau tak perlu tau dan mulai malam ini kita akan tidur sekamar." Usai mengucapkan itu, Darrel pergi menuju ke kamarnya.

"Se-sekamar?" ucap Gea terbata-bata yang masih tidak memahami situasi saat ini.

"AKU TAK SUDI!" teriak Gea lantang menolak ucapan Darrel.

Darrel berhenti dan membalikkan badan," tanpa ada penolakan." Ucap Darrel membuat Gea geram.

"Asal kau tau, kata-katamu itu sudah pasaran di sinetron dan aku muak mendengarkannya. Intinya aku akan tidur di kamarku sendiri." Tolak Gea mentah-mentah.

"Ahh, sayang sekali semua barangmu sudah berada di kamarku lima menit yang lalu dan kunci pintunya sudahku ganti." Ucap Darrel berhasil membuat mulut Gea terbuka sempurna.

"Tu-tunggu, kapan kau memindahkan barangku?" tanya Gea yang tak percaya. Sedari tadi ia duduk di sofa dekat kamarnya, menemani Alden tapi tak mendengarkan suara ricuh sama sekali kecuali ocehan dari Alden.

"Entahlah," jawab Darrel kemudian menghilang dari balik lift.

Gea mengedipkan mata tak percaya," gue tampol lama-lama tuh muka sok keren mirip kera sialnya bau duit lagi."

"Mending tidur bareng Alden," lanjut Gea kemudian melangkahkan kakinya ke kamar Alden. Letak kamar Alden ada di lantai dua, sama seperti kamar Gea.

Melewati kamarnya, Gea melihat kenop pintu yang sudah diganti baru persis seperti yang Darrel ucapkan tadi." Stress," umpat Gea pada Darrel.

Pindah RagaOn viuen les histories. Descobreix ara