cerita ini hanya ada di KBMapp dan Wattpad
pura-pura tidak tahu dan dituntut diam, Ria melakukannya. ini bukan tingkatan terakhir dalam kesabaran, ia juga tidak sedang menahan diri anggap saja tidak terjadi apa-apa hingga sesuatu yang benar-benar me...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kalian bisa cari di karyakarsa dengan judul Debaran Rasa 🥰
°°°°°°°
Ria tidak menyuruh Wira melupakan kesalahan yang pernah dilakukan laki-laki itu padanya tidak juga menuntut agar ayah kedua anaknya itu memperlakukannya lebih baik seperti dulu, kesempatan kedua yang diberikan wanita itu berasal dari kesungguhan hatinya yang ingin hidup lebih baik lagi bersama laki-laki yang sama.
Tidak ada salah yang tak termaafkan syukurnya Wira mendapatkan wanita yang memiliki hati semulia Ria, dia tidak bisa membayangkan andai saja tidak merasakan lagi kenyamanan yang pernah diberikan Ria untuknya. Cara Ria bersikap membuatnya terbuai, ini bukan cinta pertama tapi ini cinta yang hebat yang pernah dirasakan oleh Wira. Masih kepada wanita yang sama, namun setelah membuat situasi yang menegangkan.
Tidak ada yang menyangka mereka akan berakhir seperti ini,dugaan yang diyakini oleh kerabat tergelincir bebas kini dengan perasaan bahagia kembali menyambut Ria sebagai anggota keluarga mereka.
Sam dan Cakra ikut merasakan bahagia kedua orang tuanya, tinggal di bawah atap yang sama dan melakukan banyak hal bersama.
Karena Sam baru menikah ia jarang bergabung dengan kedua orang tua dan adiknya, tapi hal itu tidak dipermasalahkan oleh Ria. Mungkin sang menantu belum terbiasa dengan keluarga, cukup setiap sarapan dan makan malam mereka bertemu.
"Mama dan Papa menyiapkan ini untuk kalian." Ria menyerahkan dua lembar foto pada Sam. "Semoga kamu dan istrimu menyukai rumah ini."
Ria menambahkan. "Kami senang kalian tinggal di sini, tapi kamu sudah berkeluarga harus mempertimbangkan kenyamanan Jinan."
Rumah yang cukup besar dan mewah sebagai hadiah pernikahan dari mereka untuk anak dan menantu.
"Tidak banyak interior, biar istrimu yang mengatur."
Sam mengucapkan terimakasih sama sekali tidak menolak pemberian orang tuanya.
"Jinan pasti senang."
Ria dan Wira saling berpandangan dan tersenyum bahagia.
Dibandingkan pemberian mewah ini nasehat orang tua lebih berarti, Sam ingin merajut rumah tangga yang sakinah bersama wanita pilihannya.
Setelah menerima foto tersebut laki-laki itu segera menunju ke kamar ingin memberitahu sang istri hadiah besar yang telah disiapkan oleh orang tuanya.
"Sam tampak senang semoga istrinya juga senang dengan pemberian kita."
Ria mengangguk, satu bulan sudah Sam menikah dan selama itu pula mereka tinggal bersama atas permintaannya namun begitu Ria tidak egois. Ia memberitahu putranya, jika Jinan tidak nyaman dan ingin tinggal di rumah sendiri tidak masalah. Di manapun mereka tinggal selama hubungan mereka baik-baik saja Ria ikut bahagia. Ria sudah menyayangi Jinan seperti menyayangi putranya, wanita itu sudah menjadi anggota keluarga dan harus diperlakukan sama seperti kedua anaknya.
