Debaran rasa -5

2.9K 421 43
                                    

"Salah satu dari mereka kemarin pacarmu?"

"Teman, Mas. Nuha yang satu SD dulu, kerja di rumah sakit."

Dokter atau perawat?

"Kalau Silmi aku kenalnya pas awal kerja. Awalnya sempat kaget ketemu Nuha, pas ngobrol dia bilang dulu sekolahnya di SD Cempaka, jadi seru kan." Cakra tertawa.

"Silmi kerja di mana?"

"Honor di TK Harapan."

"Nuha bidan?" tanya Sam lagi.

"Perawat," jawab Cakra.

"Terus ketemu di mana sampai bisa jadi teman?"

"Komunitas sepeda Koja."

Sam tersenyum, mereka bertemu di sebuah komunitas dan bisa berteman sedekat ini.

"Ibu tampak suka pada mereka."

"Mereka ramah, selera humornya juga bagus." Cakra tertawa. " Kadang saat lagi ngumpul sering ngelawak, berteman dengan mereka jadi awet muda."

Sam percaya karena sudah melihat sendiri.

"Aku pikir pacarmu."

"Belum ketemu yang klik, kalau ada pasti sudah kukenalkan."

"Jangan buru-buru." Sam keceplosan, karena sudah mengatakannya pria itu memberikan alasan, "Kalau masih mau main lanjut saja dulu, menikah artinya siap melepaskan kebebasan."

"Mas bicara seperti ini karena ada masalah dengan mba Jinan?"

Sam menggeleng. "Dia bukan orang yang suka mencari masalah."

Sam tidak ingin memuji atau menjelekkan istrinya, kedua hal itu akan ditutupi Sam.

"Aku pikir juga begitu." lantas Cakra bertanya, "Hubungan Mas dengannya juga tidak diawali masa pacaran, lalu apa alasan Mas mengatakan kalian saling mencintai?"

"Untuk membuat diri sendiri lebih yakin," jawab Sam.

"Karena mama juga?"

Aslinya Sam dan Cakra sama, yaitu sama-sama menjaga perasaan orang tuanya terutama mama, tentang wanita yang dipilihnya adalah dewasa dalam menyikapi masalah.

Letak perbedaan keduanya sekarang adalah Sam sudah menikah dengan wanita sesuai kriterianya, dua bulan bukan waktu yang lama tapi Sam dan Jinan memilih untuk berkenalan lebih dalam setelah akad diucap. Sedangkan Cakra belum memiliki pasangan mungkin akan mengikuti jejak sang kakak.

"Aku akan melihat seperti apa rumah tangga Mas ke depan semoga saja sesuai dengan harapanku."

Sam tersenyum dalam hati mengaminkan doa baik Cakra.

"Ngomong-ngomong, Nuha beneran perawat?"

"Please jangan naksir, cantikan juga mba Jinan."

Dan Sam tertawa sampai air matanya keluar, apakah bertanya tentang seseorang bisa dikatakan naksir?

Cakra ikut tertawa, pada faktanya Jinan dan Nuha sama-sama cantik. "Aku serius Mas."

Diamku Di Atas DustamuWhere stories live. Discover now