Cakra - 6

1.8K 315 18
                                    

Aku nunggu vote
Kalau senang cerita ini jangan lupa voment.

Biar aku tau ada yang nungguin 💕

*****

Cakra pulang dengan tubuh lunglai tak berdaya setelah berkali-kali memencet bel apartemen dan menggedor pintu tapi Jinan tidak merespons, saat kembali ke apartemennya ia melihat dari layar bahwa wanita itu sedang menikmatinya hidangan. Baru beberapa saat yang lalu Jinan berteriak histeris, sekarang ia bisa makan se-tenang itu?

Bersama orang dipercayainya Cakra sudah mempersiapkan tim dokter untuk pengobatan Jinan, sebelum wanita itu melakukan hal tak terduga akan lebih baik mencegahnya terlebih dulu.

Jinan tidak memiliki hubungan dengan laki-laki maupun sejak bercerai dengan Sam, teman-teman yang dimilikinya pun terbatas jadi upaya pertama adalah mereka mengutuskan seorang wanita yang akan berpura-pura menjadi klien sehingga bisa menjadi temannya. Cakra akan melihat perkembangan melalui layar.

"Aku dengar kamu sudah jarang ke basecamp?"

"Kerjaan di kantor banyak, Mba mampir ke sana?"

Nuha mengangguk. "Mereka menanyakanmu, setidaknya sempatin aktif digrup jangan membuat orang merasa kehilangan."

"Benar juga." selain sibuk di kantor Cakra juga sibuk dengan pekerjaan keduanya yang akan dirahasiakan dari keluarga besar.

"Yakin bukan sibuk dengan pacar?" Nuha menatap adik iparnya. Tidak ada tanda-tanda bahwa Cakra memiliki wanita istimewa, hanya waktu yang dimiliki oleh laki-laki itu semakin kurang untuk keluarga tapi bukan berarti dia tidak memperhatikan orang tuanya.

"Kalau saja ada, pasti tidak segabut ini." Cakra terkekeh. Karena tidak ada seseorang yang harus diperhatikan makanya keberadaan Jinan menarik perhatiannya ditambah keadaan wanita itu.

Nuha tertawa mendengar keluhan yang terdengar begitu dinikmati oleh Cakra. "Kalau memang ada sesuatu cerita saja, aku akan menjadi pendengar yang baik."

Cakra tidak keberatan kalau harus menjadikan kakak iparnya itu sebagai tempat curhat seandainya bukan Jinan wanita yang sedang ditolong olehnya. Kira-kira akan seperti apa reaksi Nuha jika mengetahui apa yang dilakukan Cakra?

Sumpah, Cakra tidak berani membayangkan hal buruk yang diprediksi oleh Jaivan dan yang lebih mengerikan adalah kalau Sam mengetahuinya.

Cakra menepis bayangan buruk itu, ia sudah memulai dan tidak akan berhenti sebelum melihat hasilnya.

"Belum ada yang mau dikenalkan? Tunggu keponakanmu lahir dulu?" Ria menggoda putranya.

"Iya, biar dia bisa belajar ngasuh bayi sebelum punya anak sendiri."

Ria tertawa begitu juga Nuha, keluarga besarnya sedang menunggu kelahiran cucu pertama.

"Semoga cepat menular jodohnya."

Ria tidak membicarakan perihal Zuby yang memilih pria lain meski sudah mendengar dari Nuha bahwa Cakra telah menolaknya. Ia meyakini bahwa jodoh takdir yang telah diatur, jika bukan Zuby berarti ada wanita lain yang akan menjadi istri Cakra

"Amiin."

Sedangkan si pemilik nama dalam doa itu tampak santai karena belum menemukan seseorang yang bisa membuat hatinya bergetar. Dulu pernah memiliki tekad untuk memilih wanita yang akan menjadi pendamping hidupnya, bukan wanita sembarangan, yang terpenting adalah bisa menghargai kedua orangtuanya.

Ada yang tidak disadari oleh Cakra adalah dia melewatkan beberapa kesempatan untuk dekat dengan para wanita dan beberapa orang itu adalah kandidat terbaik.

Diamku Di Atas DustamuWhere stories live. Discover now