1. Awal mula

64.9K 3.8K 88
                                    

















Samuel Lartical Dominic, pria paruh baya itu menatap deretan foto didinding, foto keluarga besar Dominic.

Wajah datar tegas dan tampan meski usia tak lagi muda, mata setajam elang melihat satu persatu foto keluarga nya.
Berapa kalipun samuel atau yang sering disapa Sam itu melihat foto, ekspresi lain tak pernah terlihat diwajahnya.

"Berapa lama lagi kau melihat foto-foto itu, ekspresi mu sama dengan mereka."

Rebeca arstein dominic, istri samuel datang dan memecah keheningan. Tubuhnya dibaluti gaun cantik, ramping dan seksi.
Rambut gaya Eropa tetap cantik diusinya yang hampir sama dengan suaminya, tak lagi muda. Membawa tas kecil dan menarik lengan suaminya agar keluar dari ruangan 'Silsilah' itu.

"Cepatlah, Iyuki akan melahirkan."

Sam mengangkat sebelah alisnya, sangat tidak sabaran sekali istrinya ini kalau sudah menyangkut 'cucu baru', padahal Sam yakin yang terlahir adalah 'wajah datar berikutnya'

"Ya ..." Dan ya hanya itu yang kakek tua ini ucapkan sedari tadi sambil berjalan elegan keluar Mansion untuk menuju rumah sakit di pusat kota.










🌻🌻🌻🌻🌻









Sesampainya dirumah sakit, Sam dan Rebeca lansung menuju ruang VVIP, ruangan khusus keluarga Dominic. Disana Sam melihat deretan pengawal yang berjaga didekat ruangan, terlihat tiga orang yang duduk didepan ruangan, siapa lagi kalau bukan anak dan cucunya.

"Bagaimana, apa Iyuki sudah melahirkan?"

Stevano Lartical Dominic, selaku suami dari Narukawa Iyuki. Lansung berdiri dan diikuti dua orang putranya. Para pengawal memberi hormat dan lanjut dalam posisi semula, tegap dan tegas.

"Sudah!" Jawab stevano.

"Kenapa kalian tidak kedalam," Rebeca kembali bertanya.

"Dokter masih didalam" Jawab Stevano lagi, singkat padat jelas.

Sam hanya mengangguk mengerti, sementara Rebeca sudah mencak-mencak ingin memukul Stevan.
Oh, sabarkan hati Rebeca dalam menghadapi anak super datarnya ini.

"Dedy dan Papi tidak kemari?" Kali ini anak sulung stevan angkat bicara, Axel Lartical Dominic. Meskipun bertanya tapi wajah itu tak mengesankan pertanyaan.

"Masih diperjalanan," jawab Sam kepada Axel dengan wajah tak kalah datar.

Axel hanya mengangguk dan kembali duduk, diikuti Sam dan yang lainnya.
Tak lama menunggu seorang wanita berseragam putih keluar dari ruangan bersalin, sontak saja stevan dan yang lainnya mendekat.

"Bagaimana istri dan anakku, Tivany?" Tanya Stevan pada temannya, lebih tepatnya dokter yang menangani proses bersalin istrinya.

"Istri mu baik-baik saja, tapi untuk anakmu, hahhh.... aku tak tau kebaikan apa yang kalian lakukan sampai mendapat makhluk mungil itu," ucap Tivany yang dihadiahi tatapan bingung dari Rebeca.

"Apa maksudmu Tiva, apakah terjadi sesuatu dengan cucuku?"

" Lihatlah kedalam, kalau kalian tidak yakin dia keturunan Dominic. Maka tunggu tes DNA nya keluar sebentar lagi." Tivany berlalu pergi keruangannya, sementara Rebeca dan yang lainnya lansung memasuki ruangan mewah tempat istri Stevan melahirkan.

Terlihat di dalam ruangan mewah itu beberapa perawat yang membantu persalinan, Iyuki berada ditengah pojok tertidur diatas kasur Queen size dengan damai sebab lelah setelah persalinan.
Di sampingnya rak bayi kecil lengkap dengan kelambu tempat anak bungsu Stevan berbaring.

Rui Untuk DominicWhere stories live. Discover now