D. H. S atau Dominic High School merupakan sekolah tingkat atas paling bergengsi dikota dan sekolah yang didirikan oleh keluarga Dominic sendiri.
Lulusan dari DHS bisa langsung turun ke dunia kerja ataupun melanjutkan pendidikannya di Akademi Dominic. Siapapun yang berasal dari lulusan DHS sudah terjamin masa depannya, kemanapun sertifikat lulusan DHS dibawa 100% akan langsung diterima kerja.
Disekolah ini bukan uang yang diutamakan tapi pendidikan, jika anda anak bangsawan tapi memiliki IQ rendah maka anda tak ada bedanya dengan sampah dan sudah dipastikan tidak akan diterima bersekolah disini.
Status disekolah ini dibagi sesuai ranking, dari 1 sampai 20 anda akan mendapat perlakuan seperti raja walaupun kalian berasal dari rakyat jelata.
21 sampai 50 sama halnya dengan bangsawan, masih dapat perlakuan istimewa tapi tak se istimewa sepuluh peringkat atas.
51 sampai 100 berarti status anda orang kaya.
jumlah murid DHS lebih dari 500 dengan 7 jenis jurusan yang bisa dipilih sesuka hati dan untuk masuk ke sekolah ini, otak anda benar-benar dikuras sampai potensi tertinggi. Bersaing dengan ratusan pelajar lainnya setiap hari hanya untuk mengenyam perlakuan 100 teratas adalah kegiatan sehari-hari pelajar disini.
Perlakuan istimewa dengan hal istimewa, itulah yang dirasakan Deren setiap harinya, Deren Lartical Dominic pemegang peringkat pertama.
"Lihatlah pangeran muda ini, Lagi-lagi tersenyum seperti orang gila. Apa kau jatuh cinta pada layar ponsel?"
Mendengar perkataan temannya, Deren lansung mendatarkan kembali raut wajahnya.
"Hey, hey ... biarkan dia, Kay. Biar dia mengubah ekspresi wajahnya. Apa kau tidak bosan melihatnya bermuka datar setiap hari."
"Cih," Deren hanya berdecih, dia tidak menghiraukan kedua temannya ini dan lanjut menscroll layar ponsel, melihat-lihat foto lucu adik manisnya dirumah.
"Oh, sialan. Aku benar-benar penasaran dengan wanita yang bisa merubahnya seperti ini." ucap Kay sambil mengambil beberapa keripik kentang diatas meja.
"Apa kau akan menikungnya?" Kay menoleh kepada Lux, Luxy geraldine yang sedari tadi menanggapi ucapan kay.
"Tidak, aku hanya ingin belajar guna-guna darinya." ungkap Kay dengan senyuman bodoh menurut Lux.
"Berhentilah mengoceh, Kay. Kapan kau akan menjalankan misimu. Ingat ini sudah dua hari Kay." Sesorang yang sedari tadi fokus ke leptop nya memperingatkan Kay, tapi tangan itu tak berhenti mengetik sesuatu di laptop.
"Ayolah, Near. Semalam aku baru saja menyelamatkan barang dan hari ini aku ingin istirahat." Kay menyandarkan tubuhnya kesofa. Dia benar-benar kelelahan setelah pertarungan sengit semalaman.
"Selesaikan malam ini kalau tidak, besok kepala mu berlubang." Deren yang sedari tadi diam angkat bicara, dia tidak ingin hanya karena kesalahan Kay, misinya menyeludupkan barang keluar negara akan terganganggu.
"Baiklah ...." Kay menjawab perintah dari Deren dengan malas, tapi tenang kawan dia akan menjalankan nya. Dia cukup tau, perkataan Deren itu mutlak, kalau malam ini dia bermalas-malasan maka besok sudah dipastikan namanya sudah tinggal kenangan yang hanya keluar sekali pada chapters 8 saja. 😂
"Itu bukanlah misi yang susah kacang merah, atau kau perlu bantuanku." Lux menyeringai kearah Kay. "Sebab aku ingin mendengar retakan tulang mereka lagi. Ah, sial ini membuatku bergairah." Lux dengan muka memerah membayangkan dirinya mengoyak ngoyak tubuh manusia dan menghancurkan tulang-tulang mereka. Sesuatu yang sangat disukai oleh seorang Lux yang dijuluki psikopat gila.
"Aku tak membutuhkannya jamet sialan, jantung petinggi mereka akan kucuri malam ini." Dan inilah jati diri seorang Kay dikegelapan, orang-orang menjulukinya pencuri bayangan.
YOU ARE READING
Rui Untuk Dominic
Teen Fiction"dia putraku, Rui" "penculik, kau pasti menculiknya!!" pria itu menatap temannya yang histeris dengan tatapan datar mark mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. "halo, john. katakan padaku, anak siapa yang diambil oleh keluarga Dominic. aku j...
