29. Ulang tahun meriah Rui

20.9K 2.4K 93
                                    




Area Mansion Dominic. Semua tempat didominasi dengan kegelapan dengan pohon-pohon menjulang tinggi, kecuali satu tempat yaitu pekarangan Mansion.

Malam ini banyak mobil berdatangan dan orang-orang sedang berkumpul, mereka melihat dekorasi ala-ala perayaan ulang tahun dengan balon dan lampu warna-warni.
Ya, malam ini akan diadakan pesta dikediaman Dominic sendiri. Pesta sederhana dengan tamu-tamu istimewa.


"Ayo, sayang. Pelan-pelan!" Mark membimbing tangan istrinya sambil memasuki Mansion, berjalan dengan pelan agar istri dan anak yang ada didalam kandungan baik-baik saja.


"Ayolah, Dad! Ibuku itu kuat. Kau tidak perlu memperlakukannya seperti itu. Lihat, kau membuatnya risih."

Kay memperhatikan tingkah ayahnya yang kekanakan. Hey, lantai keramik yang dipijak ibunya datar tapi sibucin itu melihat seolah-olah ada ranjau di tempat mereka berpijak saat ini.

"Diam, apa kau tidak melihat. Mommy mu sedang kesusahan." Mark menatap anak kacang merah nya ini dengan tatapan datar, kemudian melanjutkan lagi membimbing istrinya memasuki Mansion secara perlahan.

"Itu karena ulahmu, kau yang membuat Mommy-ku hamil," ucap Kay yang langsung meninggalkan Mark yang sudah misuh-misuh dibelakang.

"Anak itu, entah mewarisi sifat siapa." Mark menggelengkan kepala.
"Sudah, kapan kita sampainya kalau seperti ini." Katerina, istrinya Mark yang sudah mulai jengah melihat kelakuan Mark menatap sang suami dengan muka yang cemberut.


"Manisnya istriku," Bukannya mendengarkan keluhan Katerina, Mark malah mencium bibir sang istri cepat yang membuat muka Katerina semakin cemberut.


Stevan yang melihat kelakuan Mark dari jauh hanya bisa geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak sudah setengah jam dari mereka tiba dan masih setia berjalan seperti siput dipintu depan Mansion, bahkan sekarang malah pamer kemesraan!
Bucin Mark memang tak ada duanya.


Stevan berjalan keruangan pesta, melihat sekeliling yang telah dipenuhi tamu yang diundang Rui dari 2 bulan yang lalu.
Bayangkan pestanya hari ini, undangannya sudah disebarkan dua bulan yang lalu hingga hari ini, anak nya itu memang sesuatu, tak jarang satu orang mendapatkan hampir 10 undangan.
Padahal yang diundang cuma keluarga Dominic, Mark, teman teman Axel dan Deren, keluarga Ogahimura plus para pekerja Mansion.

Author : andai Papa Stevan tau, kalau Monster danau diundang juga 🙂



Stevan melihat kerumunan di tengah ruangan, kerumunan seperti semut yang mengitari gula, siapa lagi kalau bukan anaknya, Rui yang menjadi pusat perhatian.
Stevan berjalan kearah kerumunan itu, melihat apa yang sedang dilakukan putranya kali ini.


"Liat ini." Rui menekan tombol ditengah pedangnya sehingga lampu dan musik dipedang itu menyala.

"Ini pedang legen lalic Lui. Cuma Lui puna diduiaaaa...." Rui memamerkan pedangnya di hadapan semua orang yang ditanggapi anggukan seolah mereka percaya dan merasa kagum.


"Lalu bagaimana caranya abang mendapatkan pedang legendaris juga?" Lux yang sedari tadi menonton bertanya seolah-olah tertarik pada pedang mainan itu, padahal aslinya hanya ingin anak itu kembali bercerita.

"Abang na cali deca cebong. Kalo ada jadi naga abang bica tualang cali pedang." Rui menatap Lux dengan tatapan serius, tapi yang melihat hanya ingin semakin menerkam anak itu.

"Oo, seperti itu. Dimana desa kecebong nya." Kay yang baru bergabung juga menimpali.


"Jauuuuu cana, dalam utan."


Rui Untuk DominicWhere stories live. Discover now