14. Anak tong sampah

33.1K 2.3K 103
                                    





Mark itu pecinta yang imut-imut, mulai dari anak kucing, anjing, kobra, macan, kalajengking eh???

Ya, mark suka yang imut-imut dan sedikit berbisa, ingat hanya sedikit.
Dan kasta tertinggi yang imut adalah istrinya dirumah, tapi sekarang kasta tertinggi yang imut itu ditempati oleh boneka hidup milik keluarga Dominic.


Disinilah Mark, menggendong boneka imut itu. Boneka yang awalnya Mark kira memang boneka tetapi sebenarnya makhluk bernyawa seperti dirinya, ya boneka yang terlahir dikeluarga setan terkutuk.

"Paman tau, Lui kemalen dapat ikan becal, tlus Mama na goleng, enak ...." Anak yang sedari tadi digendong Mark terus saja berceloteh, menceritakan kisah memancingnya kemarin.


"Kenapa nggk ngasih paman?" Mark menampilkan wajah sesedih mungkin untuk menanggapi kisah si kecil, aslinya Mark tidak ingin boneka digendongannya ini berhenti bicara.

"Lui lapal, Lui mamam cemuanya. Napa paman ndak datang kemalen?" Rui menepuk perutnya yang bulat, lalu sedetik kemudian wajah itu memperhatikan Mark dengan tatapan bingung.


"Paman kemaren kerja," jawab Mark tak lupa mendaratkan kecupan dipipi bulat itu.
Mumpung tidak ada pawangnya, jadi Mark harus puas-puasin mencium pipi bulat kesukaannya.




Author : Stevan hellp Rui woeee😱


Saat ini sikecil dan Mark sedang menuju keruangan rapat darurat Mansion ini, ruangan dulu yang sering digunakan untuk rapat tapi semenjak ada sikecil orang-orang dibatasi untuk datang ke Mansion. Akibatnya ruangan itu terbengkalai selama dua tahun dan digunakan lagi sekarang karena ada keadaan darurat, ruangan itu berada dilantai lima atau lantai paling atas Mansion ini.


"Cuda Lui duga, Papa na main ndak ajak Lui." Lagi anak itu berceloteh memarahi sang Papa yang saat ini rapat tapi ter fitnah oleh pemikiran Rui sendiri.


"Darimana Rui tau kalau Papa Rui sedang main?" Mark mengusap kepala kecil itu, oh rambut Rui sangat lembut, seperti bulu anak kucingnya.

"Tadi Papa na pelgi cama Daddy, tlus cama Papi juga, ada Opa, bang Acel, bang Delen, bang Lyu, bang Daniel, kak Emily___" Anak itu mengabsen setiap nama yang ikut rapat, mulai dari keluarga Damian sampai keluarga Albert menggunakan jari-jari kecilnya.


"Papa na pelgi cembuni cembuni, tapi Lui liat. Lui mau ikut tapi Papa na ndak mau ajak." Oh, Mark menyukai ini, boneka kecil cadel menyampaikan cerita dengan mimik wajah yang imut. "Hmpp ... itu cebab na Lui ikut, liat Lui bawa mainan manyak." Rui menunjukkan pada Mark tas pinguinnya yang berisi banyak mainan balok.

"Simpan itu, sekarang kita sudah sampai." Mark menunjuk pintu besar diujung ruangan, didepan pintu berjaga 4 orang bodyguard. Melihat Mark yang datang dan Rui yang berada digendongannya para bodyguard langsung membungkuk hormat dan membukakan pintu untuk mereka.


"Nah, kan. Meleka main lumah cucun." Semua orang memandang rui yang sedang menunjuk replika bangunan diatas meja.
Sikecil terlihat marah digendongan Mark, berani sekali mereka main balok susun tanpa mengajaknya. Itulah pikiran Rui.










🌻🌻🌻🌻

Saat ini sikecil duduk diatas meja sambil bersedekap dada dengan pipi yang menggembung lucu dan alis bertaut marah.
Menyeramkan? Tentu saja menggemaskan, membuat semua orang di ruangan itu ingin menerkam sikecil saja.


"Lui malah cama Papa, Papa na main cucun cucun ndak ajak Lui." Pipi yang menggembung bulat semakin menggembung dengan mata yang menatap tajam Stevan, sementara yang ditatap hanya terkekeh kecil. Apa ada orang marah harus bilang-bilang dulu, oh apa ada orang marah dengan wajah menggemaskan. Tentu saja ada dan itu adalah putranya sendiri.


Rui Untuk DominicWhere stories live. Discover now