#3 Pacar

891 30 0
                                    

Lima menit lagi meeting dimulai, Salma sudah benar-benar mempersiapkan dirinya. Mood nya sudah membaik, hal kecil yang sangat ia syukuri. Salma bergegas menuju ruang meeting.

Jam menunjukkan pukul 11.15 WIB, meeting hari ini sudah selesai. Salma bersyukur kejadian tadi pagi tidak sampai memengaruhi mood dia saat meeting tadi. Semua berjalan lancar, banyak hal yang dibahas mulai dari anggaran, rundown yang akan diselenggarakan nanti, dan beberapa pembahasan lainnya. Meeting tadi menjadi meeting terakhir yang membahas keseluruhan. Kedepannya hanya akan membahas hal-hal teknis di tiap divisinya.

Salma sudah kembali ke mejanya, duduk bersampingan dengan sahabatnya, Novia.
Mereka melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Saat sudah waktunya istirahat mereka berdua bergegas menuju cafe di depan kantornya, tak lupa mengajak teman-teman yang lainnya.

Saat ini mereka sudah duduk di meja cafe yang lumayan besar, cukup untuk 8 orang. Salma mengajak Nabila dan Syarla, lalu 4 orang teman lelakinya juga. Mereka makan sambil berbincang dan sesekali disertai dengan gelak tawa.
Nab: "Kak Sal, kapan sih lu terakhir pacaran? Kok gue ga pernah denger lu bahas atau cerita tentang cowo ya" tembak Nabila. Salma yang sedang menyuapkan spaghetti ke mulutnya itu sontak tersentak, kaget.
Sal: "Gue ga pernah pacaran Nab, ribet." jawab Salma cuek.

Sontak jawaban tersebut membuat semua yang ada di meja itu kaget, kecuali Novia.
Syar: "Bohong Sal, masa sih lo ga pernah sekalipun pacaran."
Danil: "Iya ada kali yang deketin lo mah kan".
Rahman: "Ya sebenernya ga masalah juga sih ya ga pacaran, tapi kek aneh aja gitu lo udah 24 tahun tapi belom pernah ngerasain yang dicinta sama pasangan gitu."
Edo: Gue sih lebih ga percaya lo ga pernah pacaran deh mba, secara tampilan lo menarik soalnya.
Semua temannya heboh merespon jawaban Salma tadi, sementara Novia hanya tersenyum mendengarnya karena ia sudah tau semua hal tentang Salma, termasuk yang saat ini dibahas.

Sal: "Kenapa sih guys kek aneh banget tau gue ga pernah pacaran. Sampe saat ini gue happy-happy aja kok sendiri, ya walaupun kadang ngerasa kesepian sih hahahaha. Dulu yang deketin ada sih keknya tapi gue ga terlalu nanggepin jadi ya gitu deh, ngilang sendirinya. Lebih ke males dramanya gue, hidup gue sendiri juga udah pusing. Tenang, ntar juga ketemu kok. Gue masih berdoa jodoh gue CEO hahahaha."

"Dih kejauhan lo kak mimpinya, tapi aamiin sih. Gue seneng kalo iya jodoh lo CEO, ntar gue kecipratan kaya nya hehehe."
respon Syarla, Salma mencebik mendengarnya sementara yang lainnya hanya ber oh ria saja.

"Gue kenalin ke sepupu gue ya kak? Gue jarang ketemu dia sih, dia kerja di luar kota. Tapi ganteng kok kak." ide Nabila spontan.

"Ga usah Nab makasih, gue trauma dikenalin gitu. Males ah gue, jadi inget lagi kan." Salma memanyunkan bibirnya.
Novia yang tau ceritanya langsung tertawa, yang lainnya hanya menatap Salma, kebingungan.

"Gue pernah dikenalin sama Neyl ke temennya. Tapi sumpah freak abis tuh orang pokoknya. Gak lagi-lagi deh sumpah." jelas Salma. Teman-temannya mengerti, mungkin ada rasa trauma pada Salma untuk berkenalan dengan lelaki yang mungkin akan menjalani hubungan dengannya dan memang Salma happy dengan hidupnya saat ini.

Sedikit cerita tentang Neyl, ia adalah pacar Novia, mereka berpacaran sejak kuliah. Neyl yang anak mesin di kampusnya kebetulan satu organisasi dengan Salma di Musikingdom.
Salma lah yang mengenalkan Neyl ke Novia, menjadi mak comblang. Teman-teman yang lainnya pun mengenal Neyl, beberapa kali mereka nongkrong bersama.

~~~~~~~~~~

Seorang lelaki keluar dari pintu apartemen dengan tergesa, pasalnya kemarin ia mendapat kabar bahwa mamahnya dilarikan ke rumah sakit. Ia yang sedang jauh merantau dan sudah lama tidak pulang pun langsung mengambil jatah cutinya selama 2 minggu, pulang ke kota kelahirannya bertemu dengan cinta pertamanya.

Sebenarnya setelah kemarin tiba di Bandung ia langsung ke rumah sakit dan berniat untuk menjaga mamahnya semalaman, tapi ditolak oleh mamahnya karena kasian melihat anaknya yang baru sampai dan kelelahan. Ia menurut karena badannya juga sudah tidak bisa ia paksa, lelah dan butuh kasur untuk meluruskan punggungnya. Jadilah pagi ini ia akan bergantian menjaga mamahnya, karena adik satu-satunya ada urusan di kampusnya dan papah nya sudah tua, jadi lebih baik di rumah saja, ia tidak mau papahnya kelelahan menjaga mamahnya dan ikut sakit juga.

Sebelum mobilnya melaju ia mendengar sayup-sayup suara perempuan itu meneriakinya dan mendengar kata gila diucapkannya, tapi ia tidak peduli dan langsung melajukan mobilnya secepat yang ia bisa.

SwastamitaWhere stories live. Discover now