#23 Konsumsi Publik

499 21 0
                                    

Di Senin pagi yang cerah ini Salma sudah berada di kantornya, masih sepi. Ralat, bukan lagi sepi tapi memang hanya ada dirinya. Entah muncul semangat dari mana sehingga ia berangkat terlalu pagi. Tak lupa ia membawa masing-masing 1 kotak oleh-oleh pemberian Rony untuk dibagikan ke teman-temannya. Makanan itu sudah disimpan di kulkas pantry.

Berselang 20 menit, satu persatu temannya datang, pun Novia ia sekarang sudah duduk di sebelah Salma. Novia menunggu cerita Salma, karena pada saat itu ia bilang akan cerita langsung saja hari Senin. Salma dan Novia selalu berbagi cerita satu sama lain setiap harinya, walaupun hampir setiap hari bertemu tapi mereka tidak pernah bosan tetap berkomunikasi saat sedang berpisah.

"Pagii bestiew." sapa Salma ke Novia.

"Pagi sayang, ceria kali ku liat-liat." jawab Novia.

"Hehehe. Aku bawa makanan di kulkas, ntar kita makan bareng pas anak-anak lain udah dateng ya." ucap Salma.

"Asikk apaan tuh?" tanya Novia.

"Ih piak kan gue udah bilang di chat kemarin, oleh-oleh dari Rony." jawab Salma.

"Hah oh iya anjir lupa hahaha. Nanti pas istirahat aja Sal makannya, buat dessert. Kita gofood aja terus makan di rooftop sama anak-anak." Novia memberi ide.

"Nah boleh tuh, udah lama ga q-time juga kita. Ntar gue bilang deh di grup." jawab Salma.

Novia mengangguk. " Kau ketemu Rony sengaja Sal? Maksudku dia nyamperin cuma buat ngasih oleh-oleh?" tanya Novia, ia ingat Salma janji bercerita.

"Engga cuma itu, nanti aja deh sekalian. Kalo gue cerita sekarang pasti nanti lo bakal bocor kan ke yang lain. Jadi mending nanti aja sekalian biar ga dua kali cerita gue." jawab Salma.

"Hahaha suka ga sengaja keceplosan Sal." tawa Novia tak berdosa.

"Hilihh piak, mulutmu udah setelannya begitu kayaknya." jawab Salma.

Obrolan diantara keduanya masih terjadi, karena Salma tidak mau bercerita sekarang jadi giliran Novia yang menceritakan kisahnya sekarang hingga tak terasa sudah jam 8, waktunya mereka untuk bekerja.

-Time Skip-

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, waktunya mereka semua beristirahat sejenak dari kesibukannya saat ini. "Guys ayo, aku sama piak otw ke rooftop ya." Salma mengirim pesan ke grup. Teman-temannya tadi sudah setuju, ia malas untuk menghampiri satu persatu karena ruangan mereka berbeda-beda. Lebih efisien dengan hanya mengirim pesan.

Satu persatu mulai bermunculan, mereka berbagi canda tawa satu sama lain. Jum'at kemarin mereka tidak jadi nongkrong, senang rasanya saat ini bisa berkumpul sebentar. Mereka sudah duduk melingkari meja. Di meja saat ini sudah ada makanan yang Salma bawa dan makanan yang sebelumnya di pesan melalui gofood, untuk makan siang mereka semua.

"Guys nih ada oleh-oleh dari temen gue." Salma mempersilahkan teman-temannya mengambil, ia membuka kotak tersebut. Satu persatu temannya mengambil pie susu dan bergantian mengambil coklat, mereka bergiliran mengucapkan terima kasih ke Salma. Iya, tidak jadi untuk dessert tapi menjadi appetizer.

"Buset banyak amat Sal, siapa yang abis dari Bali?" tanya Rahman.

"Temen gue kan." jawab Salma singkat.

"Iya siapa Kak? Baik banget dia." Syarla penasaran.

"Itu loh guys yang ketemu di Bali waktu itu." bukan Salma yang menjawab, tapi Novia.

Reaksi diantara teman-temannya langsung heboh. Itu yang Salma hindari, malas menanggapi godaan dari teman-temannya.

Salma memberi tatapan tajam ke Novia, sementara yang diberi tatapan hanya nyengir dan menikmati coklat yang dibawa Salma.

"Heboh banget dah. Iya ini gue jelasin, ini oleh-oleh dari orang yang gue temuin di Bali. Namanya Rony, gue lupa udah ngasih tau namanya ke kalian apa belom. Jadi pas Sabtu dia ke Bandung ketemu keluarganya, terus dia nanya gue mau oleh-oleh ngga, y ague jawab mau lah. Terus ngajak ketemu, gue iyain dan dia jemput gue ke apart." terang Salma.

"Kak dia ngasih oleh-oleh ke kamu sebanyak apa?" tanya Nabila penasaran.

"Hah kok jemput ke apart anjir, emang lo cabut ke mana lagi sama dia?" tanya Edo.

"Kau main seharian sama dia?" tanya Novia.

"Anjay udah nyamperin ke apart aja, ga takut apa dia ada niat jahat gitu ke lo." ucap Diman.

"Buset satu-satu kenapa si, keroyokan amat nanya nya. Ya Allah kenapa hidup gue udah jadi konsumsi publik gini sih." respon Salma melihat kelakuan teman-temannya.

"Udah lanjut buru." Rahman sudah tidak sabar.

"Iya sabar anjir. Gue jawab satu-satu. Dia ngasih masing-masing 1 box gitu dan suruh gue abisin, ya kali mau buat gue diabetes. Jadi gue bawa deh buat kalian, sisanya masih ada di apart." Salma menjawab pertanyaan Nabila.

"Dia loyal banget kak, padahal kenal aja belum lama kan." respon Nabila.

"Iya baik, inget sama gue. Lanjut ya, pas ketemu dia ngajak makan siang karena emang kita ketemunya di jam makan siang. Jadi yaudah gue ajak dia ke D'Pakar. Terus kalo kalian tanya kenapa gue ga takut kalo dia jemput gue di apart, ya karena dia udah tau apart gue juga. Jauh sebelum kenal, dia pernah nabrak gue di basement apart. Ga usah nanya kok bisa, gue males nyeritanya ntar makin panjang. Nah abis dari D'Pakar ke Museum 3D gitu, terus sebelum balik ke Braga dulu ke Cantina. Udah ya ga nerima pertanyaan lagi gue." jelas Salma, panjang lebar.

Reaksi teman-temannya kembali heboh, Salma hanya memutar bola matanya.

"Aahh gemes banget Kak, berarti udah sebulanan kalian tetep kontakan ya. Akhirnya lo main ga cuma sama kita."

"Sumpah seneng deh dengernya, ini mah lo otw ga jomblo."

"Anjir Sal, itu mah judulnya kau A Day with Rony jir."

"Wah kata gue si Rony Rony ini suka sama lo deh."

"Asli, kalo ga suka ngapain dia mau nyamperin lu, ngasih oleh-oleh banyak banget."

"Ya kan, terus mau lagi abis makan diajak pergi-pergi dan sabar ngadepin bocah yang suka tantrum ini."

"Iya ya si Rony kuat juga ngadepin Salma, ga mungkin sih kalo dia ga suka mau se-effort itu.

Satu persatu temannya berbicara, saling menimpali. Salma hanya diam mendengarkan. Topik makan siang ini adalah dirinya dengan Rony. Ceritanya menjadi konsumsi teman-temannya, tapi Salma tidak masalah. Ia tau teman-temannya akan mendukungnya jika itu baik dan menasehatinya jika kurang baik. Ia butuh itu dari teman-temannya.

"Fak kata gue teh, bacot banget kalian. Ga usah ngomong yang aneh-aneh, udah ayo makan." jawab Salma, sembari mengambil makanannya.

Saat ini mereka sedang menikmati makanannya masing-masing, sesekali diiringi dengan cerita dari satu sama lain, gelak tawa hadir diantara mereka, sepertinya lebih banyak hal konyol yang diceritakan. Salma senang jika berkumpul bersama teman-temannya, mereka bisa saling berbagi satu sama lain.

SwastamitaWhere stories live. Discover now