#7 Bali (2)

635 23 0
                                    

"Oh anjir iya gue baru inget. Kok bisa sih, gue nabrak lu dan lu nabrak gue. Kita malah saling nabrak hahaha." tawa Rony, mengingat momen pertemuan mereka yang lucu menurutnya.

"Yeuu tawa lu kak, gue sebel banget udah mati-matian bangun mood dari bangun tidur eh lo main nabrak gue seenaknya. Sebenernya lebih ke bukan nabraknya sih, tapi attitude lo yang bikin gue kesel banget waktu itu." terang Salma.

"Sorry ya kejadian itu segitunya buat lo, gue buru-buru banget mau ke rs waktu itu. Gue pikir kalo harus hadepin lo dulu malah bikin gue jadi makin telat sampe sana." ada nada penyesalan dari Rony.

"Hahaha ya udahlah ya, yang penting gue udah di Bali sekarang." emosinya sudah stabil, dia sudah meluapkan kekesalannya tadi dan sekarang fokus menikmati pemandangan di depannya.

"Oh kejadian itu ada hubungannya sama ke Bali ya? tanya Rony, bingung.

"Iya di hari itu gue ada meeting penting, bos gue tuh ga bisa ditebak banget. Sebenernya gue bukan bagian tim event, gue lebih di office nya. Gue seneng banget waktu dibilang boleh ikut karena emang udah lagi suntuk banget di kantor, makanya gue takut mood gue yang pagi itu jelek keliatan sama doi dan tiba-tiba random batalin ngajak gue ikut. Tapi untungnya ga kejadian, gue ada di sini sekarang hehehe." jelas Salma. Membuat Rony yang di sebelahnya menunjukkan raut wajah bersalah, tidak enak dengan Salma.

"Sal maaf ya maaf banget, gue juga sadar waktu itu gue salah ga minta maaf dulu dan malah langsung cabut gitu aja. Gue juga sempet kepikiran kejadian itu, tapi gue mikir yaudahlah gue juga gakan ketemu sama lu lagi." Rony meminta maaf lagi ke Salma, dengan sungguh-sungguh.

"Iya udah gue maafin, santuy yang penting gue udah ada di sini. Terus lo ke rs ngapain?" tanya Salma.

"Nyokap gue masuk rs, itu yang buat gue langsung balik ke Bandung malem sebelumnya. Pagi nya gue gantian jagain sama adek gue karena dia mau ngampus dan udah telat makanya gue buru-buru." penjelasan Rony membuat Salma mengangguk-ngangguk.

"Tapi nyokap lo sekarang udah sehat kan?" tanya Salma.

"Udah alhamdulillah." jawab Rony.

Hening sejenak dan Rony mengingat sesuatu.

"Eh Sal waktu itu gue denger samar-samar lu ngatain gue gila. Parah lu." Rony kembali melanjutkan obrolan mengenai kejadian itu.

"Ya lo pikir kak jadi gue waktu itu gimana? Kalo bukan cowo gila apa lagi coba? Gue ngumpat asal aja apa yang ada di otak gue. Gue juga minta maaf ya udah ngatain lo gila hehe." Salma tersenyum sembari melirik lelaki di sebelahnya.

"Iya gapapa, jadi kita saling memaafkan nih ya." Rony membalas Salma dengan tersenyum juga. Salma tidak menjawab, ia hanya mengangguk dan tetap tersenyum.

Hening sejenak diantara mereka, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri dan merekam pemandangan dihadapannya yang cantik di dalam memorinya.

"Btw lo lagi liburan di sini?" tanya Salma, kembali bersuara.

"Engga, gue emang lagi ada proyek buat label rekaman. Talent nya orang sini, jadi sekalian aja kita buat di sini." terang Rony.

"Keren banget lo kak punya label rekaman sendiri." puji Salma.

"Masih merintis gue, pengen hidup dengan cita-cita tapi tetap realistis hehe." balas Rony.

"Keren kak, kapan-kapan bisa sharing kita. Btw gue balik dulu ke penginapan ya kak. Thank you ya lo udah nemenin gue duduk di sini." pamit Salma.

"Iya sama-sama, gue juga seneng bisa ngobrol sama lu. Oh iya gue boleh minta nomer lu? Ya siapa tau aja lu ada waktu free nanti, dan gue bisa ajak keliling sekitaran sini. Sebagai permintaan maaf gue juga karena kejadian waktu itu. Lo mau tau daerah mana deh, nanti gue ajak ke sana. Gue udah beberapa bulan di sini jadi lumayan tau." jelas Rony.

Ia merasa senang berbincang dengan Salma, obrolan mereka pun nyambung. Jadi ia ingin bertemu dengannya lagi, tidak hanya pertemuan yang tidak sengaja seperti saat ini.

“Hmm boleh deh, nanti gue pikirin mau kemananya.” Jawab Salma. Dengan sigap Rony langsung memberikan hp nya dan Salma mengetikkan nomernya.

“Ntar chat aja ya kak, nanti gue kabarin jam berapanya, gue balik kamar mau packing dulu.” Rony hanya mengangguk mendengarnya lalu mengucapkan terima kasih dan tersenyum.

Mereka berpisah di Pantai itu, menuju tujuannya masing-masing. Entah mengapa setelah pertemuan itu Rony merasa senang, tujuannya ke Pantai untuk stress release tercapai, rasanya stres itu hilang setelah bertemu Salma dengan menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sebentar.

SwastamitaWhere stories live. Discover now