#18 D'Pakar

473 23 3
                                    

Mereka saat ini sudah berada di parkiran, Salma sudah sangat excited masuk ke tempat favoritnya.

"Ayo Ron, cepet ih jalannya!" perintah Salma.

"Sabar Sal, buru-buru amat." jawab Rony santai.

Saat ini mereka sudah di dalam, Salma meminta Rony untuk mengikutinya duduk di meja favoritnya jika sedang ke sini, beruntungnya saat ini meja itu kosong tidak ada yang menempati. Rony hanya mengekor di belakang Salma.

"Seneng gue akhirnya bisa ke sini lagi, terakhir tuh keknya pas tabrakan sama lo itu." ucap Salma.

"Kenapa sih keknya lu seneng banget sama tempat ini?" anya Rony sembari melihat menu, mencari makanan yang ingin ia pesan.

"Tempat ini tuh special buat gue, entah kenapa tiap gue ngerasa stress atau lagi burnout sama kerjaan ya ini tempat pelarian gue sejenak. Gue selalu seneng ngeliat alam Ron, dari kecil. Semua energi atau pikiran negatif yang ada tuh rasanya bisa langsung ilang aja kalo gue lagi bersatu sama alam gini." jawab Salma.

Rony mengangguk mengerti. "Alam emang semenyenangkan itu sih." ucap Rony.

"Lu mau makan apa Sal?" tanya Rony.

"Gue Nasi Ayam Hainan Grill aja, minumnya Lemon Tea." jawab Salma.

Rony memanggil pelayan yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Mas saya mau Nasi Ayam Hainan Grill 1, Nasi Liwet 1, Lemon Tea 1, sama Es Jeruk 1 ya." ucap Rony.

Pelayan tersebut mencatatnya lalu mengundurkan diri pergi dari hadapan Rony.

"Kenapa lo pesen nasi liwet Ron?" tanya Salma.

"Gue kangen masakan khas sunda, udah lama ga makan." jawab Rony. Salma hanya mengangguk dan kembali fokus ke depannya.

Rony kini memandang Salma yang ada disampingnya. Mereka sengaja tidak duduk berhadapan agar sama-sama dapat melihat pemandangan yang indah di depannya. Perempuan itu masih sibuk menatap ke depan dengan senyum yang tak hilang dari bibirnya. Entah apa yang sedang dipikirkan Salma, Rony tidak peduli. Yang jelas perempuan di sebelahnya ini sangat cantik di mata Rony.

Tiba-tiba Salma menoleh ke samping, Rony langsung kikuk, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tertangkap basah sedang memperhatikan Salma.

"Kenapa lo ngeliatin gue segitunya jir? Lo mulai suka ya sama gue?" tanya Salma jail.

"Pede amat sih lu, itumah maunya lu kali." Rony berusaha menutupi salah tingkahnya.

Salma tidak menjawab, ia tersenyum tipis dan kembali menikmati pemandangan dihadapannya.

"Sal." Panggil Rony.

Salma hanya berdehem.

"Lu punya pacar ngga?" tanya Rony to the point.

Salma langsung memalingkan wajahnya ke Rony. "Ngga. Kenapa emang?" tanya balik Salma.

"Gue penasaran aja, pribadi lu kan asik ya. Kita baru kenal sebulanan aja berasa kek udah kenal lama. Terus juga gue mikirnya pasti banyak orang yang seneng deket sama lu, karena lu selalu ceria gitu. Energinya juga kek ga ada habisnya. Jadi ga mungkin gitu ga ada cowo yang tertarik sama lu." jelas Rony.

"Gue ga pernah pacaran Ron, dan gamau pacaran." jawab Salma bertepatan dengan makanan mereka yang datang.

Rony sedikit kaget dan sekaligus penasaran sebenarnya, kenapa Salma tidak mau pacaran dan tidak pernah berpacaran. Ia tidak lagi merespon jawaban Salma, karena merasa tidak punya hak untuk bertanya lebih dalam. Ia menghormati privasi Salma.

Mereka menikmati makanan masing-masing lebih banyak dalam keadaan hening, sibuk dengan pikirannya sendiri. Sesekali mengomentari apa yang mereka lihat di depannya.

"Enak Sal, kangen gue terobati makan ini." ucap Rony setelah menghabiskan makanannya.

"Bagus deh kalo lo suka. Emang lo baru nyobain ya? Kan lo pernah kesini juga." tanya Salma.

"Waktu itu gue ga makan, cuma beli kopi doang." jawab Rony.

"Ohh gitu. Btw kita mau kemana abis ini?" tanya Salma.

"Gatau hahaha, gue udah lama kan ga di Bandung. Ngikut lu aja." jawab Rony.

"Ya udah balik aja." ucap Salma enteng.

"Jangan balik lah anjir, gue jauh-jauh ke Bandung masa ketemu buat makan doang terus balik." kesal Rony.

"Oh jadi ke Bandung emang sengaja pengen ketemu gue ya?" goda Salma.

"Ngga lah, ketemu keluarga gue, bukan lu ya." jawab Rony sedikit salting.

"Hahaha lucu." respon Salma melihat tingkah Rony tadi saat menjawabnya.

"Udah Sal serius, mau kemana lagi ini?" tanya Rony.

"Kita cari yang ga jauh dari sini aja, biar ga abis waktu di jalan. Bentar gue tanya google dulu." Jawab Salma.

"Lah lu gatau tempat asik sekitar sini? Kurang gaul lu berarti, anak rumahan ya lu" ucap Rony.

"Iya emang ga gaul gue. Bacotlah anjir bukannya bantuin nyari malah nyebelin lo." Salma kesal.

"Gue bercanda Sal, maaf." Rony tidak enak dengan Salma.

Salma tidak menjawab, ia masih fokus memainkan hp nya. Rony menjadi bingung dan merasa bersalah.

"Salma." panggil Rony.

"Lo suka art ngga? Ini gue nemu Amazing Art World, museum 3D gitu. Tapi jaraknya lumayan dari sini, gue ga nemu yang bikin tertarik kalo yang jaraknya ga terlalu jauh dari sini. Sekarang kan kita lagi nikmatin mahakarya Tuhan, nah nanti kita bisa liat mahakarya orang-orang bertangan hebat. Itu juga kalo lo mau." Ucap Salma.

"Mau Sal, ayo kemana aja gue mah gas, yang penting sama lu." jawab Rony tanpa sadar.

"Hilih bacot, ya udah ayo." Salma akan beranjak dari kursinya, tapi tangan kanannya ditahan oleh Rony.

"Maafin dulu gue, bercanda tadi. Masa nanti jadi canggung sih, kan ga asik Sal." ucap Rony.

"Apa sih lebay lu, gue ga marah tapi kesel karena lu nyebelin. Iya gue maafin. Hahaha." jawab Salma.

"Bangsat. Gue udah sampe mikir nanti di mobil bakal canggung anjir." umpat Rony.

Salma hanya tertawa, menarik tangannya dari Rony dan berjalan mendahului Rony menuju kasir.

SwastamitaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu