#38 Sadar

443 28 3
                                    

Saat dirasa sudah tenang, Salma melepaskan pelukannya. Mereka masih dalam posisi berhadapan dan saling menatap sambil tersenyum.

“Makasih banget ya Piak, aku udah lega sekarang. Masalah sama Rony aku yakin akan ada waktunya untuk selesai dan pasti ada jalan tengah yang bisa diambil, entah apa itu.”Ujar Salma.

“Sama-sama Sal, kita kan keluarga jadi ga usah ngerasa gimana sama aku. Pasti aku akan berusaha semampuku untuk membantu sahabatku. Senyum lagi ya, ceria lagi. Mana Salma yang dulu? Seperti yang kamu yakini, aku juga yakin pada akhirnya semua akan selesai kok.” Balas Novia.

Salma tersenyum dan mengangguk, mengiyakan ucapa sahabatnya. Tangisnya sudah sepenuhnya berhenti sekarang.

“Sekarang boleh aku respon ceritamu?” tanya Novia.

“Iyaa boleh.” Jawab Salma.

“Semua yang kamu rasakan itu valid kok Sal, aku pun ngerti kali karena ini hal baru kan bagi kau. Cinta ga melulu soal senang, akan ada sakitnya dan pasti sedihnya. Menurutku, Rony pun begitu, dia masih dalam proses penyesuaian dengan kesibukannya sekarang dan hubungannya dengan kau. Seingatku, Neyl pernah bilang kalo Rony terakhir pacaran kalau ga salah 2 tahunan lalu, dimana itu kan sebelum dia merintis usahanya sendiri. Jadi saat ini dia masih terbiasa buat ngelewatin semuanya sendiri, menyimpan perasaannya sendiri.” Ucap Novia.

Pikiran Salma melayang, ia ingat Rony pernah menceritakannya. Mungkin memang yang dibilang Novia, semua itu berproses.

“Perlu waktu pasti, dan aku yakin maksud Rony bukan seperti yang kamu pikirkan. Sekarang kamu dan Rony cuma perlu waktu buat duduk bareng, ceritain keresahan satu sama lain. Biar kalian satu sama lain saling memahami, kau bukan cenayang kan? Rony pun sama.” Tambah Novia.

Salma tertawa kecil mendengar kata cenayang diucapkan sahabatnya.

“Nah gitu dong, ketawa lagi. Aku tau ldr tuh gimana, jarak dan waktu itu musuh terbesar bagi kaum ldr. Kau kan tau cerita aku dan Neyl gimana, kami pun pernah ada di posisi itu tapi berhasil melewati badai di hubungan kita. Sekarang tinggal kembali lagi ke keputusan kalian gimana, mau mengarungi lautan luas bersama walaupun dengan resiko datangnya badai yang besar atau memilih berpisah untuk mengikuti keinginan dan jalan yang dipilih masing-masing.” Jelas Novia.

“Iyaa aku ngerti, makasih lagi yaa Piakk, pikiranku jadi lebih terbuka sekarang.” Salma tersenyum tulus.

Novia mengangguk dan ikut tersenyum. Ia sedikit meneruskan pengalamannya dalam hubungan ldr ini, agar sedikit banyak Salma paham harus seperti apa jika menghadapi situasi tertentu. Setelahnya mereka habiskan dengan membahas hal-hal menarik yang membuat tertawa, hal-hal yang belakangan ini terlewatkan karena kondisi Salma yang murung. Tertawa bersama sahabatnya membuat Salma merasa bisa sedikit meringankan beban pikirannya dan sejenak melupakan masalahnya. Terima kasih semesta, Novia selalu ada di situasi apapun untuk menemaninya.

Setelah dirasa puas, mereka memutuskan untuk ke kamar dan melanjutkan girl’s time ini dengan menonton netflix. Tapi sepertinya Novia akan menonton film nya hingga selesai sendirian. Di pertengahan film Salma sudah tertidur, Novia pun mengerti. Salma sudah kelelahan karena tadi banyak menangis, mata nya pasti lelah dan kepala nya pun pasti sudah berat sedari tadi. Biarlah Salma beristirahat, energinya sudah terkuras banyak hari ini.

***

Malam ini Rony sedang duduk di balkon dengan sebatang rokok ditangannya, ia sengaja hari ini memilih pulang dan membereskan urusannya lebih cepat. Urusan kerjaan dan hubungannya dengan Salma yang sedang tidak baik rasanya membuat kepalanya ingin meledak. Terlebih lagi jika mengingat kejadian kemarin malam, pikirannya kacau. Ia akui kalau dirinya salah karena telah terpancing, pertanyaan Salma kemarin membuatnya berpikir apa Salma akan meninggalkannya, hal yang paling Rony takutkan untuk terjadi.

SwastamitaWhere stories live. Discover now