#29 "24"

474 29 2
                                    

Rony bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Salma, terlihat Salma dan Neyl masih asik video call dengan Novia atau Piak itu.

"Sal." Panggil Rony membuat Salma memandang Rony sepenuhnya.

"Eh iya Ron? Sorry ya gue jadi asik sendiri gini. Lu ada apa manggil gue?" Salma merasa tidak enak dengan Rony.

"Eh itu suara siapa sayang? Rony?" tanya Novia, handphone Salma saat ini ada di tangan Neyl.

"Iya sayang, mau ngobrol?" tanya Neyl.

"Mana aku pengen say hi sama dia." Ucap Novia.

Salma yang mendengar itu langsung menepuk sofa di sebelah kanan nya, mempersilahkan Rony duduk di sebelahnya.

Posisi handphone sudah beralih ke tangan Salma, posisi yang pas karena ia berada di tengah.

"Halo Rony."

"Eh hi Nov."

"Kita udah kenal tapi gapapa lah ya kenalan lagi sebagai bestie nya Salma."

"Hehe iyaa."

"Ron nitip Salma ya, jagain. Awas aja kalo bikin dia nangis, kau berurusan sama aku."

Rony diam hanya mengangguk dan melirik ke Salma.

"Apaansih, dah ah bye Piak gue mau cari makan."

Salma mematikan sambungan teleponnya dengan Novia. "Ron gue laper, cari makan yuk." Rony mengangguk bangkit dari duduknya diikuti Salma. Sebelumnya ia bertanya pada Neyl dan temannya yang lain akan ikut atau menitip, tapi mereka bilang tidak.

Mereka sudah berada di mobil Rony, Salma memulai pembicaraan diantara keduanya.

"Ron maaf ya tadi gue malah lebih asik sama Bang Neyl, gue kaget aja ketemu dia di sini jadi excited banget tadi." Salma masih tidak enak dengan Rony.

"Gapapa Sal, santuy. Gue ngerti kok. Cuma sebel dikit aja."

"Hah sebel kenapa?"

"Lu deket banget sama Neyl, terus lu cuma bilang kita temen."

"Lah kan udah dijelasin barusan. Emang cuma temen ga sih Ron? Hahaha." Salma tertawa miris.

"Nanti kita bahas masalah itu, sekarang lu mau makan apa?"

"Dih emang kalo cuma temen masalah buat lo? Gue apa aja deh ngikut, yang enak pokoknya. Kalo ga enak gue murka sih, hahaha."

"Iya, masalah buat gue. Oke deh gue bawa lu ke tempat yang sering gue datengin."

Rony membawa Salma ke tempat makan pinggir jalan yang cukup sederhana.

Di bayangan Salma Rony akan membawanya ke café atau sebuah restoran yang cukup ternama, tapi nyatanya jauh dari apa yang dibayangkan. Tidak, Salma tidak kecewa sama sekali. Ia tidak masalah dengan tempat makan atau gerobak di pinggir jalan sekalipun, yang penting baginya adalah bersih dan juga enak. Itu sudah cukup.

Saat ini mereka sudah selesai menyantap pilihan makanan masing-masing. Tempat ini menyajikan makanan yang enak dan tentunya bersih. Salma mengacungkan dua jempol ke wajah Rony, memberikan apresiasi atas tempat yang dipilih Rony karena makanan yang dipesan sudah ia lahap hingga habis.

Terdengar gelak tawa saat pintu lift terbuka, setibanya mereka makan siang ternyata teman-teman Rony belum pulang. Mereka masih ingin banyak mengetahui tentang Salma, pasalnya ini kali pertama Rony membawa perempuan ke kantornya dan mengenalkannya. Sebenarnya saat Salma dan Rony pergi tadi pun teman-temannnya mengulik Salma melalui Neyl, tapi masih ingin langsung mengobrol dengan Salma.

SwastamitaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora