#39 Kakang

537 27 6
                                    

Salma sudah bangun dari tidurnya, kepala nya masih sedikit pusing. Ia bergegas ke kamar mandi mencuci muka nya, dan tak sengaja melihat pantulan dirinya di cermin. Bisa dibilang cukup kacau, mata sembab nya pun jelas terlihat. Senyum kecut muncul di bibirnya. Ia tidak peduli, toh hanya Novia yang bisa melihat dirinya saat ini, dan itu tak masalah baginya.

Sudah jam 8 pagi, Novia masih asik dengan tidurnya. Salma memilih kembali ke kasurnya dan bersandar sembari memainkan hp nya. Ia cek whatsapp nya tidak ada pesan masuk dari seseorang yang ia tunggu, siapa lagi kalau bukan Rony. Pasalnya, sudah 2 hari mereka tidak berkomunikasi. Bukannya Salma tidak mau menghubungi Rony lebih dulu, bukan karena itu. Salma ingin membuat ruang, ruang untuknya sendiri dan juga Rony, agar bisa mengintropeksi diri masing-masing, ia pikir 3 hari lebih dari cukup, setelahnya baru ia akan menghubungi Rony lagi.

Untuk menaikkan mood nya di pagi ini, ia memilih untuk me-rewatch beberapa funniest moments dari drakor favoritnya, Hospital Playlist.

Sepertinya tawa kecil Salma cukup mengusik Novia yang ada di sebelahnya. Novia pun akhirnya bangun dan memposisikan dirinya untuk duduk dan menoleh ke arah Salma.

“Pagi sheyenkk, mood nya udah bagus nih keknya.” Ucap Novia, melihat Salma yang sudah bisa tertawa.

“Pagii Piak, ya gimana ya masa sedih terus, hahaha. Jadi cari yang bisa bikin ketawa, nontonin lagi Geng 99 ini.” Balas Salma, sambil menunjukkan layar iPad nya.

Good job, bestie aku udah ga galau lagi, walaupun jejaknya masih ada ya di mata, sembab banget. Sini peluk.” Novia merentangkan tangannya.

“Lebay deh.” Ucap Salma, namun ia tetap menerima ajakan Novia dan memeluknya singkat.

“Piak kamu masih mau di sini sampe kapan?” tanya Salma.

“Kenapa emang? Kau mau ngusir aku kah? Jahat kali kau Sal.” Jawab Novia.

“Apa sih, aku mau me time ntar siangan abis dzuhur lah. Kalo masih mau di sini sok aja tapi aku tinggal, hahaha.” Balas Salma.

“Jangan siang dong, sorean aja ya. Lagian mau ke mana Sal? Aku ikut ya.” Ucap Novia, ia teringat kemarin Neyl bilang kalau Rony memintanya untuk menemani Salma sampai ia datang.

“Yeuu dodol, namanya juga mau me time masa minta ikut sih anjir. Udah di sini aja atau ngga balik sana.” Ucap Salma.

“Anjir beneran diusir, tapi bener juga sih, terus mau me time kemana? Kasih tau, biar kalo ilang ga repot nyarinya, hahaha.” tanya Novia, berusaha mencari tau.

“Anjir Piakk, fak kata gue teh. Belum tau mau kemana, ga tau ke alam-alam atau ke mall, itu juga ga tau mau yang di mana, liat nanti aja.

“Ya udah deh, have fun ya nanti. Aku balik aja lah, kalo emang ga boleh ikut, kau anterin aku dulu ya, hehehe.”

“Thank you, iyaa tenang aja, aku anterin sampe alun-alun doang ya tapi, hahaha.”

“Anjir jahat kali kau sama ku, Sal.” Novia cemberut, berpura-pura kesal.

“Hahaha, bercanda Piakk ku. Btw laper nih, cari sarapan dong Piak, gofood aja. Pinta Salma ke sahabatnya.

“Okeyy, karena kau yang nyuruh jadi kau yang bayar ya. Aku cumuk dulu bentar.” Jawab Novia.

***

Saat ini Rony dalam perjalanan ke Bandung menggunakan Whoosh. Tadi ia bangun lebih siang dari biasanya, semalam entah jam berapa ia bisa tertidur. Karena itu lah menyetir mobil sendiri bukan ide yang bagus. Lagipula ia sudah janji bertemu temannya jam 12 nanti. Jadi Whoosh adalah pilihan yang tepat untuknya.

SwastamitaWhere stories live. Discover now