#15 Tumbuh Rasa

541 20 0
                                    

Pagi yang cerah di hari Senin. Mood baik sepertinya masih betah menemani keduanya. Malam itu keduanya benar-benar tidur nyenyak. Hari Minggu-nya Salma tidak kemana-mana, ia hanya membereskan rumah dan sisanya adalah rebahan. Me time.

Sementara Rony pergi nongkrong bersama teman labelnya di tempat favoritnya, memanfaatkan waktu yang ada mengingat hanya seminggu lagi ia berada di Bali. Mood keduanya sangat baik, sungguh. Hingga terbawa ke hari ini.

Jam sudah menunjukkan waktu makan siang. Salma pergi bersama Novia, hanya berdua untuk makan di tempat favorit mereka. Temannya yang lain tidak ikut karena memilih menghabiskan jam istirahat di kafe dekat kantor.

Mereka sudah sampai dan sedang menunggu pesanannya. Novia merasa ada yang aneh pada sahabatnya. Ia melihat dari pagi Salma ceria, senyum di bibirnya tidak hilang, merekah.

"Sal lo lagi ga kesambet kan? Dari pagi senyum mulu jir, ga biasanya lo gini. Takut kali loh." tanya Novia.

"Anjir ya ngga lah. Gapapa gue lagi pengen senyum aja, napasi ga boleh banget mood gue bagus tuh. Heran." Jawab Salma ketus.

"Santai bro, nanya doang kali gue. Cerita dong kenapa. Ada hubungannya kah sama cowo gila itu?" Novia memancing Salma untuk bercerita.

"Dia udah bukan cowo gila piak, tapi cowo aneh hahaha." tawa Salma.

"Hah aneh kenapa? Cerita tuh jangan setengah-setengah bangsat." Novia bingung sekaligus kesal.

"Hahaha jadi kan gue emang masih kontakan sama dia setelah balik dari Bali, ga intens banget emang. Nah terus tuh cowo random banget tiba-tiba ngajakin gue nonton film bareng secara virtual. Gue mikir aneh banget kan idenya, tapi gue penasaran juga. Akhirnya kita nonton deh." Jelas Salma dengan senyum yang masih menempel di bibirnya.

"Anjir gemayyy! Lo excited banget jir ceritanya, bukan Salma yang gue tau. Fix sih ini mah lo suka sama dia Sal." Novia menyimpulkan.

"Apaan sih, masa lo narik kesimpulan cuma karena gue excited nyeritain dia ngajak gue nonton bareng." sanggah Salma.

"Tapi jujur deh sama gue, lo seneng kan interaksi sama dia?" tanya Novia.

"Iya, gue seneng bisa kenal sama dia. Kita kenal belum lama tapi kek bisa nyambung aja gitu. Banyak hal yang gue suka dan dia juga sama. Nyaman aja gitu banyak interaksi sama dia akhir-akhir ini, mood gue juga jadi lebih sering bagus. Terlalu cepet menyimpulkan sih keknya, tapi jujur gue kek ngerasa nemu diri gue sendiri dalam versi cowo hahaha." Jelas Salma

"Sal lo bego atau tolol sih. Dari cerita lo aja orang bakal langsung ngeh kalo lo suka sama dia. Tapi lo nya denial." kesal Novia.

"Anjir apa iya gue suka sama Rony ya. Emang keliatan banget ya? Apa gue harus cuek aja ya ga usah terlalu nanggepin chat dia. Kalo bener gue suka dia dan ternyata dia nya b aja sama gue kan gue yang sakit ga sih. Males anjir gue kok begini ya." Salma heran dengan dirinya sendiri, ia memikirkan apakah benar yang Novia katakan.

"Si bego ya jangan lah, udah lu tetep kaya biasa aja ke dia. Lo inget cowo-cowo sebelumnya pada mundur karena apa? Karena lo cuek babi. Gue liat juga dari cerita lo sama Rony ini keliatannya beda, lo menikmati apapun itu, dimulai dari bahasan lo sama dia yang ada aja terus sampe terakhir ajakan aneh dia yang lo terima. Berarti di sini nunjukkin kalo lo emang udah mulai buka hati lo, buat dia. Ga kek sebelum-sebelumnya." Novia menjelaskan dengan gemas ke sahabatnya.

"Iya gue ngerti, gara-gara lo ngomong gini gue jadi sadar sih keknya gue mulai ada rasa sama Rony. Makasih ya piak udah selalu ngertiin gue dalam kondisi apapun. Kadang gue bingung kenapa lo lebih ngerti tentang gue dibanding diri gue sendiri hahaha. Pokoknya lo emang The Best Human Diary Ever. Muahhhh!" Salma menanggapi penjelasan Novia sambil mendekatkan dirinya ke Novia, seperti ingin mencium pipinya.

"Najis, jauh-jauh lo sana. Iya sama-sama pokoknya gue tunggu jadiannya. Kita double date anjay, hahaha." Respon Novia.

"Dih gue gamau pacaran kalo lo lupa." tandas Salma.

"Oh berarti langsung nikah ya sama Rony." ceplos Novia.

"Omongan lo piak anjir." kesal Salma.

"Lah gapapa jadi doa tau Sal. Btw, orangnya kek mana sih kepo kali aku sama dia. Siapa orang yang bikin sahabatku berbunga-bunga akhir-akhir ini hahaha." penasaran Novia.

"Wa nya sih ga ada dp-nya. Di sosmednya ada kali, tapi gue gatau." jawab Salma.

"Jir lo udah kenal dia lumayan lama kan, tapi ga inget buat minimal follow Instagram gitu?" heran Novia.

"Ngga, hahaha. Dia ga nanya dan gue juga ngga. Gapapa sih kan gue juga jarang main ig, jadi ga masalah." respon Salma santai.

"Masalah jir buat gue. Gue jadi gatau bentukan dia kek mana kan. Terus juga gatau tuh orang kek gimana di sosmednya." Novia kesal dengan jawaban Salma.

"Ah gue ga peduli sih, yang penting chat gue sama dia sampe hari ini asik-asik aja hahaha." lagi, Salma menanggapi ucapan Novia dengan santai.

"Aaakkk Salma gue akhirnya jatuh cintaaa!!" teriak Novia, membuat orang di sekitarnya melirik.

"Bacottt piakk!!" Salma menekan nada bicaranya, malu karena ulah sahabatnya.

Kemudian mereka tertawa bersama bertepatan dengan datangnya pesanan. Masing-masing larut dalam pikirannya sendiri sembari menikmati makanannya. Salma memikirkan apa yang dibilang Novia tadi, apa benar ia mulai tumbuh rasa suka ke Rony? Entahlah, yang jelas saat ini ia menikmatinya. Untuk kedepannya, biarlah semesta yang mengaturnya.

SwastamitaWhere stories live. Discover now