Part 10 : Malam Pertama [WARNING!!! 18++]

7.1K 93 12
                                    

Warning!!!!!!

18++

Untuk yang dibawah umur tidak disarankan untuk membaca.

---**---

Lily tidak berhenti menangis sejak perpisahannya dengan Sarah. Ia tahu Sarah sama hancurnya dengan Lily. Lily telah mematahkan sayap Sarah bahkan sebelum tumbuh. Karena Sarah menyanggupi syarat ayah Merlin maka tidak ada kesempatan bagi Sarah untuk menjadi ilmuan seperti yang selama ini ia impikan. Sarah tidak bisa mengambil tawaran yang Akademi Frisuki berikan padanya, karena itu berarti ia tetap berhubungan dengan dunia elit, dan ia tidak menginginkan hal itu menghalangi kebahagian Lily.

Sarah membuang segalanya untuk Lily, ia pergi tanpa mengambil sepeserpun uang yang ditawarkan Merlin ataupun  ayahnya. Sarah berkata ia akan baik-baik saja.

"Lily ...." panggil Merlin.

Lily berbalik, ia meraih Merlin dan memeluknya. Melingkarkan tangannya di sekitar tubuh Merlin, bergantung pada Merlin ketika dunianya telah hancur tanpa tersisa.

Merlin memeluk Lily semakin erat, mengingatkan gadis itu bahwa ia tidak sendirian. Merlin hanya diam dan menunggu Lily merasa lebih baik.

"Haruskah kita membatalkan pernikahan kita saja?" tanya Merlin.

Gagasan itu membuat Lily bergidik ngeri. Ia tidak bisa kehilangan Merlin. Lily berusaha menghentikan tangisnya.

"Tidak, ma-ma-maafkan aku," tolak Lily dengan terbata-bata.

Merlin tersenyum simpul. Ia meletakkan tangannya pada pipi Lily, "Tidak apa, aku tahu ini sangat berat untukmu. Aku akan berusaha sekuat yang kubisa agar kalian bersama lagi."

Lily mengangguk dan kembali membenamkan dirinya pada dada Merlin yang bidang, ia menghirup aroma maskulin Merlin  yang memabukkan. Sesuatu yang primitif bangkit dalam diri Lily. Gairah.

Rupanya tidak hanya Lily yang merasakannya, Merlin pun demikian. Bukti gairah pria itu terasa menekan Lily dan membuat Lily tersipu malu.

"Lily ... bisakah aku..?" suara Merlin terdengar serak dan parau.

Lily mengangguk.

Detik berikutnya Lily telah terbaring di ranjang dengan Merlin berada di atas tubuhnya. Merlin mencium Lily dengan lapar. Ia terus menggoda bibir Lily, ia menggigitnya agar membuka untuknya. Tangan Merlin menjelajahi bagian tubuh Lily, awalnya memegangi wajah Lily dan mengikuti lekuk wajah gadis itu, kemudian turun ke leher, bahu, dan kini menangkup payudara Lily dan sempurna.

Merlin terus menghujani Lily dengan ciuman-ciuman panasnya, ketika bibir Lily terbuka ia segera melesak masuk. Lidah Merlin menjelajahi setiap sudut mulut Lily, mulut Lily mencari-cari Merlin dengan perasaan mendamba yang tak tertahankan.

Jari-jari Lily menekan punggung Merlin, ia menahan desahan yang siap lolos kapan saja dari mulutnya.

"Jangan ... jangan ... jangan tahan sayangku," bisik Merlin serak.

Merlin membuka kancing-kancing gaun Lily dengan cepat, tidak sabar meloloskan gaun yang mengganggu akses dirinya akan Lily. Pekerjaan berikutnya yaitu membuka korset hitam yang membalut Lily dengan kencang, Merlin merasakan kecemburuan pada pakaian yang dikenakan Lily.

Pieces of Heart [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang