Part 18 : Kebahagiaan dan Petaka yang Bersembunyi

11.5K 69 0
                                    

"Ryu?"

"Hm? Ada apa Freya sayang?" jawab Ryu tanpa berhenti mencium punggung tangan istrinya.

"Em ... kita sudah seminggu lebih tidak keluar dari rumah ini, eh itu, kalau boleh, bisakah kita keluar untuk jalan-jalan sebentar saja? Bersama denganmu di kamar ini memang menyenangkan, tapi sungguh Ryu, kau harus segera menjawab telepon-telepon itu, dan panggilan-panggilan lainnya."

Ryu tertawa kecil, bahkah ia tidak mendengar suara-suara itu sama sekali. Ia terlalu bahagia bersama dengan Freya. "Baiklah, tapi biarkan aku menyelesaikan ini terlebih dahulu." Ryu melumat bibir Freya, dengan mantap menyatukan tubuh mereka dan membawa istrinya menuju puncak klimaks.

---**---

"Halo?"

"Astaga! Ini sudah berapa hari Ryu? Sebegitu sulitkah menggangkat telepon dari ibumu ini?" ucap suara di seberang dengan geram.

Ryu kembali mendekatkan gagang telepon ke kupingnya, ia sudah menduga bahwa ibunya pasti akan marah. "Maafkan aku Oka-san, sungguh, darah Isaiah ini membuatku hanya memikirkan istriku saja, kau tentu tahu bagaimana hasrat pria Isaiah pada orang yang ia cintai."

Terdengar decakan Hotaru, ia memang tahu betul bagaimana karakteristik keturunan Isaiah, karena dulu ia pernah mengalaminya, saat menikah dengan ayah Ryu yaitu Isaac, Isaac tidak membiarkannya keluar dari kamar hampir sebulan! Bahkan kebiasaan itu masih sering ia lakukan.

"Terserahlah. Ibu hanya bisa menggelengkan kepala saja dengan tingkah pria Isaiah," ucap Hotaru menyerah. "Bagaimana keadaan Freya saat ini? Maaf ibu dan ayah belum bisa menemuimu di sana, banyak sekali yang harus kami tangani, masalah perusahaan, keluarga, dan juga pernikahanmu. Kau tahu, keadaan di kalangan elit benar-benar kacau. Desas desus mengenai pewaris keluarga Laniana yang asli kian menyebar, dan mereka mulai bertanya-tanya apakah pewaris itu ada hubungannya dengan gadis rahasia yang kau nikahi secara terburu-buru."

Ryu mengernyit mendengar penuturan ibunya. Walaupun ia sudah memprediksi hal ini akan terjadi tetap saja ia tidak suka. Ia tidak ingin orang-orang mencari tahu tentang Freya, semakin banyak yang penasaran, semakin berbahaya untuk Freya. Keberadaan Freya akan dicari-cari, dan William sialan itu akan memanfaatkannya dan menggunakannya untuk mengancam Freya.

"Ibu," ucap Ryu terlalu tenang, Hotaru gemetar sejenak mendengar nada suara Ryu. "Kumohon, jangan sampai orang-orang itu mencari tahu tentang Freya, jikalau sampai terjadi sesuatu padanya aku ...."

"Ryu! Tenanglah! Aku dan ayahmu akan berusaha sebaik yang kami bisa untuk membantu. Oleh karena itu, kau harus selalu siap, ok? Jangan sampai komunikasi kita terputus seperti yang lalu." Hotaru mencoba menenangkan putranya yang mulai terdengar menyeramkan. Jangan sampai ia justru bertindak gegabah dan mempersulit keadaan.

Ryu menarik napas dalam, "Kau benar Oka-san, maafkan aku mengabaikan teleponmu beberapa hari ini. Tolong terus beritahu aku bagaimana perkembangan di sana."

"Tentu anakku, jaga baik-baik dirimu dan juga istrimu. Sampaikan salam ibu padanya."

"Baik Oka-san," Ryu menutup teleponnya.

Hotaru memandangi ponselnya dengan khawatir, sebenarnya masih banyak hal yang ingin ia sampaikan pada putranya. Namun, reaksi putranya yang begitu sensitif membuatnya mengurungkan niat. Seandainya Isaac berada di sini, pasti akan lebih mudah. Sialan, jika bukan karena insiden itu ia tidak akan hidup terpisah selama beberapa tahun dengan suaminya.

Pieces of Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now