6. Hampir saja

12.2K 970 18
                                    

Pangeran Aoxiang menyesalinya sekarang, bagaimana tidak? Dia beberapa saat yang lalu melarang adiknya, Pangeran Hanxiang membawa pergi Yatou. Dan sekarang dirinya kembali terjebak bersamanya didalam kamar,

Ditambah dia ingat ketika dirinya tanpa sadar menyebut gadis itu sebagai...

***

"La-lalu memangnya kenapa? Dia itu istriku..", Ujar Pangeran Aoxiang sinis kemudian menyesali ucapannya barusan sepersekian detiknya.

Bagus sekali Aoxiang! Kau baru saja menyebutnya apa? Istri? Hah! Yang benar saja..

Yatou, gadis itu sendiri tidak menyangka Pangeran Aoxiang akan menyebutnya sebagai istri. Diam-diam gadis itu bahkan tersenyum dengan kepala yang tertunduk, sementara Pangeran Hanxiang yang mengengam tangan Yatou langsung terlepas dan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

"Ja-jangan salahpaham, aku melarangnya karna ini malam pertama kami dan-",

Pangeran Aoxiang ingin sekali berlari keluar dan meloncat kekolam teratai ditengah-tengah halaman kediamannya, entah apa yang salah dengan mulutnya itu. Sudah dua kali mengucapkan kata-kata yang terdengar seolah Pangeran Aoxiang adalah pengantin baru yang tidak terima jika istrinya dibawa pergi oleh pria lain,

"Maksudku, Ayahanda sudah bilang. Ini peraturan Kerajaan Han, dimalam pengantin tidak boleh meninggalkan kamar. Kau yang belum menikah bagaimana bisa tau hal ini? Hah, jangankan tau hal ini. Urusan kerajaan saja tidak kau ikuti dan hanya tau bermain saja..", Sindir Pangeran Aoxiang semakin menambah tingkat emosi Pangeran Hanxiang yang jika saja Yatou memberinya tatapan untuk menahan mungkin dia sudah akan menarik kerah hanfu Kakaknya itu dan menghajarnya.

"Aku tidak peduli kak! Ayo Yatou, Kita pergi..", Pekik Pangeran Hanxiang dan dengan paksa menarik tangan Yatou untuk mengikuti langkah kakinya menuju kepintu keluar kamar Pangeran Aoxiang. Namun pria itu menghentikan langkah kaki adiknya dengan menghunuskan pedang kelehernya,

"Selangkah saja lagi dan aku akan membuat kepalamu sebagai pajangan dikamar ini adik..", Ancam Pangeran Aoxiang tersenyum sinis yang beralih menatap tangan dua orang itu yang saling bergengaman. Dengan kasar Pangeran Aoxiang melerai kedua tangan itu, menarik tangan munggil Yatou menjauh dari hadapan Pangeran Hanxiang.

"Kurasa kau tidak tuli bukan adikku? Cukup satu orang diistana ini yang bisu, kau jangan bertingkah adik..", Ujar Pangeran Aoxiang mencibir adiknya yang seolah tidak bisa mendengar apa yang diucapkannya tentang untuk tidak membawa pergi 'istri'nya.

Sekilas terdengar bahwa Pangeran Hanxiang mendecis kesal dengan kakaknya, dan dengan segera pergi melangkah meninggalkan ruangan itu. Secepat Pangeran Hanxiang keluar, secepat itu juga para dayang yang berjaga diluar menutup pintu kamar itu kembali.

Kini mereka berdua kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing, dimana Pangeran Aoxiang duduk disudut kiri kamarnya membersihkan pedangnya lagi sedangkan Yatou, gadis itu sebenarnya tidak ada kegiatan apapun. Hanya duduk atau melihat kesekeliling kamar itu dan hanya menghindar ketika tatapannya akan bertemu dengan Pangeran Aoxiang yang sibuk dengan pedangnya,

Jika sejak tadi dia hanya memainkan jari-jari tangannya, maka kini dia mengerak-gerakkan jari kakinya yang nyeri karna berdiri seharian diaula tadi. Ditambah sepatu traditional membuat kakinya sakit,

"Tidurlah, Aku tidak akan diam-diam keluar dari kamar ini atau membunuhmu..", Ujar Pangeran Aoxiang tiba-tiba ketika dirinya melihat gadis itu gelisah sejak dari tadi. Gadis itu menundukkan kepala tidak berani menatap pria itu, namun dia juga tidak berani untuk tidur. Bukan karna perkataan Pangeran Aoxiang yang seolah akan dilakukannya, melainkan dia belum pernah tidur ditempat asing.

"Saya tidak bisa tidur Pangeran..", Isyaratnya pada Pangeran yang kembali menarik napas dan menghembuskannya kasar. Berjalan mendekati gadis itu dengan kertas dan kuas yang telah dicelupkan dalam tinta, menyerahkannya pada gadis itu.

"Tuliskan!", Pintahnya membuat Yatou menatapnya binggung tidak mengerti apa maksud Pangeran Aoxiang.

"Jangan melihatku seperti itu, Aku memintamu menuliskan apa yang ingin kau katakan..", Ujarnya sadar gadis itu menatapinya dengan binggung.

Selesai menuliskan apa yang diinginkannya, Yatou memberikan kertas itu pada Pangeran Aoxiang yang langsung meletakkan kertas itu keatas meja dan menunjuk kearah rak yang hampir setinggi pintu masuk kamar Pangeran. "Jika tidak bisa tidur baca saja, atau keliling kamar ini hingga kau lelah. Tapi satu hal! Jangan ganggu aku!", Ujar Pangeran lagi setelah menjelaskan alasan dia menunjuk kearah rak itu.

Yatou hanya mengangguk mengerti, lalu berjalan dengan langkah pelan menuju kearah rak berisi buku-buku. Melihat-lihat setiap tulisan yang tertulis disampingan buku,

Aku sudah pernah baca ini semua..

Gumamnya dalam hati, melihat judul-judul dibuku itu hampir sama dengan yang ada dirumahnya dulu yang merupakan milik ayahnya yang seorang sastrawan. Hingga saat dia melirik kearah bagian rak paling tinggi, terdapat buku yang belum pernah dibacanya sebelum ini.

Dengan kaki dijinjit dia berusaha meraihnya namun apalah dayanya yang hanya separuh dari tinggi rak itu, masih dengan tangan yang berusaha meraih buku itu hingga sebuah tangan dengan balutan hanfu merah terlihat dari samping kepalanya meraih buku yang diinginkannya.

Deg..

Hampir saja jantung Yatou berhenti berdetak ketika dirinya berbalik dan mendapati wajah tampan Pangeran Aoxiang berada tepat didepannya walau sedikit lebih tinggi, wajahnya tidak bisa menahan untuk tidak berubah menjadi merah merona.

Pangeran Aoxiang bisa melihat betapa merahnya wajah gadis itu, anehnya dirinya tidak ingin menjauh melainkan semakin mendekatkan wajahnya kearah Yatou yang menatapnya. Mata mereka saling memandangi satu sama lain, mungkin tinggal beberapa sentimeter lagi maka bibir keduanya akan bertemu jika Yatou tidak dengan segera mendorong dada Pangeran Aoxing walau tidak terlalu kuat.

Sadar dari apa yang dilakukannya, Pangeran segera memberikan buku ditangannya dengan cepat lalu berbalik berjalan kembali ketempatnya sejak tadi duduk. Sementara Yatou hanya bisa tertunduk malu membawa buku yang diambilkan Pangeran dan menuju ke ranjang,

Mencoba untuk tenang, Yatou memilih memulai membacanya. Dengan hati-hati dirinya membuka halaman pertama buku itu,

"Kisah Kebesaran Kaisar Ying Zheng dari Kerajaan Qin"

Kisah tentang betapa hebatnya Kaisar Ying Zheng memerintah Kerajaan Qin menuju kesuksesan besar, menguasai dataran dan lautan. Ditambah cerita itu dibumbui dengan kisah cinta yang cukup menyedihkan dimana gadis yang dicintai Kaisar mencintai pria lain, dan menjadikan hal itu satu-satunya yang tidak bisa ditaklukan oleh Kaisar meskipun dia adalah seorang Kaisar.

Membaca semua itu dalam semalam membuat Yatou mengantuk, sejak dari tadi kepalanya hampir saja terhuyung kesamping menghantam tiang ranjang jika dia tidak segera sadar. Tapi kali ini rasa ngantuknya tidak dapat dibendungnya, hingga terjatuh dan hampir saja membentur tiang disisi lainnya jika Pangeran Aoxiang tidak menangkap kepalanya dan dengan hati-hati membaringkan gadis itu keatas ranjang,

"Sungguh merepotkan..", Cibir Pangeran ketika dirinya selesai membaringkan Yatou dan hendak menyelimutinya agar tidak kedinginan namun entah karna apa Yatou memeluk Pangeran Aoxiang. Dengan terisak merangkulkan kedua tangannya keleher Pangeran,

"Hei? Ada apa dengammu? Sadarlah, aku bukan guling dan aku tidak seempuk itu sampai dipeluk olehmu..", Ujar Pangeran mencoba menenangkan gadis itu meskipun dengan kata-kata yang sedikit menyakitkan.

"Hei??", Tidak ada jawaban. Gadis itu telah tertidur sambil memeluk Pangeran Aoxiang,

Mau tidak mau Pangeran membaringkannya namun rangkulan tangan Yatou tidak mau terlepas membuat Pangeran mau tidak mau harus ikut berbaring disamping gadis itu, hingga pagi tentunya..

Tbc.

[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now