7. Maaf

11.9K 877 15
                                    

Pagi itu, ketika Ayam jantan telah berkokok dan sinar matahari dengan begitu terangnya menyinari seluruh bagian istana. Sosok Pangeran Hanxiang terlihat dengan begitu tergesa-gesa membiarkan hanfu yang dikenakannya terseret dilantai, sementara pandangannya hanya lurus kedepan dengan wajah cemas.

"Selamat Pagi Pangeran Hanxiang..", Ujar semua orang yang dilewatinya begitu saja menyapa pria tampan yang terlihat tidak tenang itu. Langkah kakinya hanya punya satu tujuan pagi itu, yaitu kamar kakaknya, Pangeran Aoxiang.

Beberapa langkah lagi dan dirinya akan sampai diperaduan kakaknya, namun para dayang yang berjaga didepan tidak mengijinkannya masuk dengan alasan Pangeran Aoxiang maupun Yatou belum bersuara menandakan mereka telah bangun. Namun dirinya yang keras kepala tidak peduli, tetap saja dengan kuat mendobrak pintu kamar pangeran Aoxiang.

Yatou, gadis itu terperanjat bangun ketika mendengar suara dobrakkan pintu yang kuat. Sementara Pangeran Aoxiang yang sebenarnya sudah bangun sejak tadi hanya berpura-pura tidur dengan tangan yang masih memegangi pinggul Yatou, sambil sesekali dengan membuka sedikit kelopak matanya dilihatnya wajah binggung ditambah panik terlukis jelas diwajah gadis cantik namun bisu itu.

"Pa-Pangeran Hanxiang?? I-Ini..", Ujar Yatou memberi isyarat tangan pada Hanxiang yang terlihat marah dan kesal.

"Ada apa?? Berisik sekali?! Apa tidak lihat aku masih tidur? Oh? Dik Hanxiang? Rupanya kau, Ada urusan apa sepagi ini??", Terka Pangeran Aoxiang segera bangun dari tidur 'palsu'nya memiringkan kepalanya menatap sang adik yang terlihat akan murka sebentar lagi.

"Aku ingin membawa Yatou..", Ujar Pangeran Hanxiang dingin dengan tatapan lurus kedepan. Sementara gadis yang disebutkan masih berusaha mencerna apa yang terjadi semalam, bagaimana dia dan Pangeran Aoxiang bisa tertidur bersama karna seingatnya dirinya hanya sedang membaca buku diatas ranjang kemudian tertidur.

"Membawanya? Kemana? Untuk apa?", Tanya Aoxiang bertubi-tubi menunjukkan ekspresi yang sangat menyebalkan kearah Hanxiang yang tidak mau ambil pusing untuk berdebat dengannya.

"Bagaimana jika aku tidak mengijinkan?", Tanyanya lagi kemudian. Tatapannya penuh dengan kelicikan, entah apa yang sedang direncanakan pria tampan itu.

"Kenapa tidak? Bukankah kakak tidak suka dengan Yatou? Kakak membencinya bukan? Lalu apa masalahnya jika aku membawanya?", Ujar Pangeran Hanxiang balik membalas semua pertanyaan kakaknya yang terkesan ingin menekannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa tidak? Bukankah kakak tidak suka dengan Yatou? Kakak membencinya bukan? Lalu apa masalahnya jika aku membawanya?", Ujar Pangeran Hanxiang balik membalas semua pertanyaan kakaknya yang terkesan ingin menekannya.

Pangeran Aoxiang menyunggingkan senyum sinis kearah adiknya, kemudian secara tiba-tiba meraih pergelangan tangan Yatou yang sejak tadi hanya diam melihat kakak adik itu saling melempar pertanyaan, mencengkramnya kuat dan menariknya hingga gadis itu terhempas kearahnya.  Menghujamkan tatapan matanya yang tajam dan menusuk ke mata bulat indah milik Yatou,

"Aku berubah pikiran, Aku akan memcintainya. Bukan begitu istriku?", Ujar Pangeran Aoxiang dengan tatapan penuh dengan rencana. Senyuman yang dilontarkannya pada Yatou, bukanlah senyuman tulus dengan apa yang dikatakannya melainkan senyum palsu.

Perlahan Pangeran Aoxiang meraih dagu Yatou yang tertunduk, mengangkatnya dengan kuat hingga gadis itu hampir saja mengigit lidahnya sendiri. "Apa kau senang istriku?", Ujar Pangeran Aoxiang dengan tersenyum sinis pada Yatou yang sedikit meringis kesakitan akibat cengkraman pada tangannya yang disebabkan oleh Pangeran sendiri.

"Hentikan kak! Kakak menyakiti Yatou!", Pekik Hanxiang menyadari jika gadis itu tengah kesakitan. Namun justru tatapan tajamlah yang didapatnya dari sang kakak, saking tajamnya seolah bisa mengiris penglihatan Pangeran Hanxiang yang tidak peduli dengan hal itu dan justru lebih khawatir akan keadaan gadis yang kini berada diatas ranjang bersama kakaknya.

"Lalu kenapa? Bukankah seorang istri harus menuruti apapun keinginan suaminya? Bukankah suami berhak atas istrinya? Lalu jika aku ingin melakukan ini apa salah adik?", Ujar Pangeran Aoxiang yang kemudian dengan kasar melumat bibir Yatou hingga terluka dan berdarah. Meskipun begitu Pangeran Aoxiang tidak berhenti, justru dengan tanggap lidahnya menjilati setiap tetesan darah dibibir Yatou.

Pangeran Hanxiang yang tidak tahan lagi melihat hal itu langsung dengan penuh amarah berbalik badan dan melangkah cepat meninggalkan kamar kakaknya itu, mendengar langkah kaki yang semakin samar, Pangeran Aoxiang dengan cepat melepaskan lumatannya pada bibir Yatou yang masih meneteskan darah.

"Cih! Rasanya aku akan muntah karna melakukan hal ini..", Geram Pangeran Aoxiang kemudian beranjak bangun dari atas ranjang.

"Aku akan pergi mandi, setelah itu kau pergilah mandi..", Ujarnya tanpa membalikkan badan sedikitpun untuk menatap wajah Yatou yang kini hanya bisa datar tanpa ekspresi sedikitpun.

Selesai mandi, Pangeran Aoxiang kembali kekamarnya dimana Yatou tengah merapikan pakaian dan juga rambutnya yang terlihat berantakan karna tidur semalam. "Pergilah mandi..", Ujar Pangeran Aoxiang malas sekali lagi tidak mau menatap wajah gadis itu dan memilih untuk duduk diatas kursi kayunya dan membolak-balikkan buku.

Sesekali dari ekor matanya, Pangeran Aoxiang melirik gadis itu terlihat binggung ketika melangkahkan kakinya mengarah keluar pintu kamarnya. "Jika kau tidak tau dimana letak kamar mandinya, tanyakan saja pada para dayang. Itupun..kalau mereka mengerti apa yang kau katakan..", Sindir Pangeran Aoxiang membuat Yatou menundukkan kepalanya menahan rasa perih dibibir maupun matanya mendengar hinaan yang sama hampir setiap jam, setiap hari, setiap tahun. Meskipun dirinya sudah sering mendengar ejekkan seperti itu dari orang-orang desa namun mendengarnya dari mulut Pangeran Aoxiang terasa dua kali lipat sakitnya bagi Yatou,

"Saya akan meminta dayang mengantarkan anda Nona..", Ujar Kasim dari balik pintu menundukkan kepala dan memberi hormat pada Yatou yang langsung salah tingkah karna untuk pertama kalinya ada yang memberinya hormat.

Pangeran Aoxiang menghilangan senyum sinisnya, kembali berfokus pada bukunya membiarkan gadis itu pergi menuju kekamar mandi bersama para dayang. Sementara Kasim Yun masuk kedalam menghadap Pangeran Aoxiang, "Pangeran, Yang Mulia berpesan agar anda dan nona Yatou mengikuti satu tradisi lagi..", Ujar Kasim Yun memberikan titah Kaisar Wei Cheng yang merupakan ayah dari Pangeran Aoxiang.

Pangeran tampan itu menoleh kearah Kasim, "Apa?", Ujarnya bertanya seolah dirinya baru saja salah dengar. Namun tidak, jelas-jelas dia mendengarnya bahwa Kaisar ingin dirinya dan 'istri'nya itu mengikuti satu tradisi lagi.

"Ini tradisi kerajaan Pangeran, Anda dan Nona Yatou harus menuangkan teh untuk Kaisar dan Permaisuri pagi ini..", Ujar Kasim menjelaskan tradisi semacam apa yang tidak dimengerti oleh pria itu. 

Bagus, menuangkan teh? Apa besok aku harus menuangkan darahku juga?!

***

Yatou telah sampai didepan kamar mandi dengan pintu yang tidak kalah besar dengan pintu kamar Pangeran Aoxiang, begitu terbuka aroma bunga dan aromaterapi merasuki seluruh penciuman Yatou. Membuat rasa rileks muncul begitu saja,

"Kami sudah menyiapkan air hangat untuk anda Nona, silahkan memanggil jika masih ada yang diperlukan lagi..", Ujar salah satu dayang itu kemudian satu persatu dari mereka mundur meninggalkan gadis itu sendirian didalam kamar mandi.

Dengan tangan munggilnya yang memegangi tali pengikat hanfunya, perlahan menariknya hingga bagian depan hanfunya terbuka. Merosot turun dari bahu, hingga melewati setiap bagian tubuh Yatou sebelum menyentuh lantai.

Dengan langkah pelan, mencelupkan dirinya kedalam kolam air hangat dengan tebaran kelopak bunga yang indah diatasnya. Aroma wangi bunga kembali membuatnya tenang, hingga ketenangannya harus terhenti ketika seseorang dengan paksa mendobrak pintu kamar mandi.

Brak!

Tbc.

Wkwk gantung banget kan :v sengaja emng

[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now