27. Kenapa..

8.3K 642 33
                                    

Pangeran Hanxiang tengah memutar-mutar bola matanya mencoba mencari arah pandang lain karna canggung yang dirasakannya ketika kini pria itu diminta menemani putri Xue, calon istri sekaligus permaisurinya.

Gadis itu mengenggam jari-jari Pangeran Hanxiang layaknya bayi yang ingin dijaga, erat dan tidak ingin dilepas ataupun ditinggalkan. "A-Apa kau lapar?", Mencoba mencairkan kecanggungan diantara keduanya Pangeran Hanxiang bertanya pertanyaan yang sama yang telah dilontarkannya sebanyak dua kali sejak tadi.

"Jika kau sibuk pergi saja, Hanxiang..", Kali ini Putri Xue bertukas melihat kegelisahan diraut wajah Pangeran Hanxiang yang duduk ditepi ranjangnya dengan tangan yang terjulur kearahnya membiarkannya mengenggami jari-jarinya yang sedikit kasar karna berlatih berpedang juga memanah. Pria itu mengelengkan kepalanya, tersenyum hangat dan lembut pada Putri Xue yang tersipu malu melihatnya.

"Apa kau memang setampan ini, Hanxiang? Aku merasa baru saja melihat Hanxiang yang lain sekarang..", Goda Putri Xue yang ditanggapi dengan tawa serta kekehan dari pria itu. Tangannya yang satu lagi menyentuh lembut puncak kepala Putri Xue, mengusapinya hingga rambut gadis itu sedikit berantakan. "Aku memang selalu setampan ini, Xue'er. Kau saja yang terlalu tergila-gila pada Kak Aoxiang, jika tidak mungkin kau akan mengejar-ngejarku..", Godanya balik justru membuat Putri Xue semakin tersipu malu.

Mungkin sekarang aku sudah sadar Hanxiang, betapa tampannya dirimu juga sifatmu yang kekanakkan itu meski tidak berubah tapi aku tetap berharap sifat itu dapat bertahan dan abadi selamanya..

"Xue'er?", Pangeran Hanxiang memanggil gadis itu yang tersadar dari lamunannya serta mengibas-ngibaskan telapak tangannya didepan wajah putri Xue demi menyadarkan lamunannya. "I-Iya? Ada apa?", dibalas dengan terbata-bata karna terkejut oleh putri Xue. Pangeran Hanxiang mengelengkan kepala, kembali melemparkan senyuman yang begitu manis.

"Hanxiang--", Kini Putri Xue yang memanggilnya. "Hm..?", Pangeran bergumam untuk menjawabnya karna pria itu tengah sibuk membenarkan selimut yang menutupi tubuh Putri Xue sejak tadi terlihat berantakan dan tidak benar. "Aku lapar..", Balas Putri Xue yang langsung membuat Pangeran Hanxiang berdiri tegap dan menatap gadis itu dengan seksama.

"Biarku tebak, Kau ingin makan ikan yang dibakar? Sejak dulu kau selalu suka memakannya bukan? Tapi karna sekarang kau sedang sakit dan tidak mungkin aku mengajakmu duduk didekat kolam sambil membakar ikan jadi aku akan pergi dan membuatkannya, dan kembali setelah selesai membakar. Jadi, sekarang sebaiknya kamu istirahat baik-baik sementara menungguku selesai memasakkannya untukmu. Mengerti?", Ujar Pangeran Hanxiang panjang lebar membuat Putri Xue terkekeh kemudian menuruti perkataan Pangeran dengan mengangguk mengerti dan memejamkan matanya berusaha untuk tidur.

Hampir satu jam lamanya bagi Pangeran Hanxiang untuk menangkap sekaligus membakar ikan ditepian kolam istana, "Fiuh~ selesai juga..", Desahnya menyeka keringat yang membasahi dahinya dengan telapak tangan bagian atasnya.

Orang-orang yang lewat seperti dayang-dayang, pengawal bahkan para pejabat istana pasti akan berhenti sekedar untuk memberi penghormatan serta bertanya apa yang tengah dilakukan pria itu ditepian kolam dengan dua ekor ikan yang ditusuk dengan ranting-ranting kecil pohon yang kuat serta api ungun dihadapannya.

"Han'er? Apa yang kau lakukan disini nak?", Dari belakangnya sosok Kaisar Wei Cheng sang ayah terlihat menatap heran putra bungsunya itu. Pangeran Hanxiang menoleh sebelum akhirnya kembali menatapi ikan-ikannya demi agar tidak terbakar terlalu lama atau hangus,

"Xue'er sakit ayahanda, dia bilang ingin makan ikan yang dibakar seperti ketika kecil dulu sewaktu aku dan dia sehabis bertengkar dan untuk berbaikkan aku membuatkannya ikan bakar..", Jawab Pangeran Hanxiang yang mendapat balasan sekedar tawa geli Kaisar Wei Cheng.

[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now