21. Apa?!

10.5K 751 116
                                    

Yatou tidak bisa menutupi perasaan terkejutnya mendengar alasan kemarahan Pangeran Aoxiang beberapa jam yang lalu ketika keduanya saling memberikan kehangatan diatas ranjang kamar Pangeran Aoxiang, gadis itu menatap ragu kearah pria yang juga menatapnya namun dengan tatapan yang sudah menduga reaksi Yatou atas pernyataannya barusan.

"Kenapa? Tidak percaya?", Ujar Pangeran Aoxiang bertanya untuk memastikan bahwa tebakannya benar jika gadis itu tidak mempercayai perkataannya barusan. Terlihat jelas dari keningnya yang mengeryit dan juga tatapan mata yang begitu yakin jika yang didengarnya adalah kesalahan Pangeran Aoxiang,

Bagaimana tidak? Barusan Pangeran mengatakan bahwa..

*FlashBack*

"Dari raut wajahmu, aku tebak kau pasti penasaran bukan?", Tanya Pangeran Aoxiang menyunggingkan senyum sinis dengan salah satu tangannya yang mulai bergerak sedikit keatas dibagian perut Yatou tepat dibawah gundukan padat milik gadis itu.

"Jika--", Pangeran membuka mulut lagi untuk berbicara dan kembali tangannya itu bergerak kini dengan jari-jari tangannya yang sedikit menusuk permukaan kulit Yatou hingga gadis itu sedikit mengelinjang geli dengan perbuatan Pangeran Aoxiang yang terlihat disengaja.

"Jika aku bilang kalau ibuku sudah tiada, apa kau percaya?", Lanjutnya setelah sempat terhenti untuk berkata-kata dan lebih terfokus pada tangan dan jari-jarinya yang kini memainkan dengan lembut gundukan padat Yatou.

Meskipun ada rasa yang begitu bergejolak dan memaksanya untuk terlena, tapi Yatou tidak ingin menyerah dan tetap dengan sekuat tenaga menjaga keseimbangannya dan justru berbalik dengan badan yang berhadapan dengan Pangeran Aoxiang yang menyunggingkan senyuman menyeringai.

Tatapan penuh rasa binggung Yatou bertemu satu sama lain dengan tatapan penuh dengan misteri milik Pangeran Aoxiang, "Kau tidak percaya bukan? Tidak heran..", Tukasnya merasa jika tebakannya adalah benar adanya kalau-kalau istrinya itu tidak akan percaya dengan apa yang diucapkannya barusan.

Tangan Pangeran kembali meraih pinggul Yatou, menariknya hingga gadis itu sedikit tertarik kearahnya dan menubruk ringan dadanya yang bidang dan datar. Pangeran yang tidak ingin kehilangan kesempatan langsung melingkarkan tangannya kebelakang pinggul Yatou dan memeluknya erat seolah takut jika gadis itu akan meninggalkannya,

"Ibunda yang sekarang adalah palsu, bahkan aku tidak ingin menyebutnya sebagai ibu sama sekali. Kini ayahanda juga seolah pergi tidak peduli lagi dengan kebenaran dan memilih untuk memegang erat kebohongan..",

"Yatou, apa kau juga palsu? Apa kau juga sama seperti mereka yang berpura-pura? Apa kau benar-benar mencintaiku? Atau--",

Ucapan Pangeran Aoxiang terhenti tatkala Yatou dengan beraninya menutup mulut dingin yang sejak tadi melontarkan kata-kata aneh dan tidak masuk akal ditelinganya, yang lebih berani lagi Yatou menutup mulut itu dengan menciumnya, menekan kepalanya sendiri agar ciuman yang dilontarkannya semakin dalam dan dalam..

Pangeran Aoxiang terbuai, untuk sesaat dia merasa menjadi orang paling bahagia didunia ini. Tidak peduli meskipun gadis itu tidaklah sempurna, karna dirinya juga tidak sempurna yang maka dari itu keduanya harus saling melengkapi.

"Berjanjilah, berjanjilah kau tidak akan berbohong padaku Yatou. Aku juga akan berjanji mencintaimu selamanya sampai ajal menjemput, bahkan ketika saat itu tiba aku akan tetap mencintaimu baik dikehidupan manapun, kapanpun..", Ujar Pangeran Aoxiang ketika Yatou melepaskan ciumannya yang begitu tiba-tiba.


Yatou tersenyum meskipun sebenarnya dirinya masih tidak mengerti semua perkataan Pangeran Aoxiang yang begitu terasa berat untuk diartikan, itu lebih baik daripada dia harus melihat pria itu terus bersedih. Paling tidak setelah ini Pangeran Aoxiang akan lebih bersemangat dan tidak terbawa emosi lagi,

*Flashbackoff*

"Malam ini sangat dingin dan sangat cocok jika kita berendam air hangat seperti saat ini..", Tukas Pangeran Aoxiang yang memeluk Yatou dari belakang lagi dengan punggung dan kepala belakang yang bersandar ke dada bidang dan datar Pangeran.

"Berdua denganmu, tidak ada lagi yang kuinginkan..", Tukasnya lagi setengah mendesis ditelinga Yatou hingga gadis itu mengelinjang kegelian yang juga karna tangan pangeran bermain dibagian perut Yatou, mengelitiki bagian pusar Yatou.

Selang beberapa saat kejantanan Pangeran Aoxiang kembali menegang dan dengan lembut kedua tangan Pangeran melebarkan paha Yatou yang sempat tertutup rapat dipangkuan Pangeran Aoxiang, perlahan menuntun kejantanannya yang harus terhenti tatkala Yatou tiba-tiba terlihat hendak muntah membuat Pangeran Aoxiang panik dan khawatir.

"Ka-Kau tidak apa-apa? Sakit?", Tanya Pangeran bertubi-tubi namun gadis itu hanya mengelengkan kepala dan melemparkan senyum diwajahnya yang telah memucat.

Pangeran Aoxiang mengeryitkan keningnya tidak percaya, dan dengan cepat beranjak bangun kemudian mengendong tubuh gadis itu yang lemas tiba-tiba keluar dari kolam rendaman mereka. "Kita kembali kekamar, cepat pakai selimut ini lagi untuk menutupi tubuhmu..", Ujar Pangeran Aoxiang panik dan meraih selimut yang dipakai Yatou sewaktu dibawa kekamar mandi oleh pria itu dalam keadaan telanjang.

Dengan cepat Pangeran Aoxiang mengendong gadis itu keluar dari kamar mandi dimana didepan Kasim Yun dan juga beberapa dayang terlihat terkejut melihat Pangeran Aoxiang yang tergesa-gesa membawa tubuh Yatou keluar, "Cepat panggilkan tabib!", Pekik Pangeran Aoxiang semakin panik karna gadis didalam gendongannya itu kini terlihat makin pucat.

***

Setelah tiba dikamarnya dan membaringkan tubuh Yatou keatas ranjang, selang beberapa saat kemudian tabib datang dengan tergesa-gesa memeriksa kondisi gadis itu atau jika tidak siapa yang tau apa yang akan dilakukan oleh Pangeran Aoxiang padanya nanti.

"Bagaimana tabib? Bagaimana keadaan istriku, Yatou??", Tanya Pangeran Aoxiang beruntun disertai panik bahkan tubuh tabib tua itu terguncang-guncang karna pria tampan itu mencengkram bahunya dan menguncang tubuhnya agar pria tua itu berbicara dengan cepat dan memberitahukan tentang kondisi Yatou.

Jika saja Yatou tidak dalam kondisi lemah mungkin gadis itu akan tertawa tanpa suara yang keluar melihat kelakuan pria yang menjadi suaminya secara sah itu, "Katakan tabib! Kenapa anda diam saja????", Pekik Pangeran Aoxiang lagi kembali menguncang tubuh tabib tua itu.

"Pa-Pangeran, tabib tidak bisa berbicara jika anda menguncangnya seperti itu..", Tukas Kasim Yun yang juga sama seperti Yatou yang menahan rasa gelinya melihat kelakukan Pangeran Aoxiang sedangkan sang Pangeran sendiri seolah baru saja disadarkan dari mimpinya dan dengan segera melepaskan cengkramannya pada bahu tabib itu.

"Ja-jadi, katakan bagaimana kondisinya??", Tanya Pangeran Aoxiang tidak surut sedikitpun rasa paniknya meski kini sudah melepas cengkraman dan guncangannya pada sang tabib yang hanya tersenyum aneh yang mana tidak bisa diartikan oleh Pangeran Aoxiang, bahkan kini pria tua itu malah mengucapkan selamat padanya yang membuatnya semakin binggung.

"Selamat? Untuk apa?", Tanya Pangeran Aoxiang binggung dengan ucapan si tabib tua.

"Selamat karna Nona Yatou tengah---",

Tbc.

:Vvvvvvvvvvv

Suka ya gitu, Gantung~ 

[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now