20. Marah

11.4K 752 64
                                    

Acara makan siang bersama sudah berlalu beberapa menit yang lalu setelah Kaisar Wei Cheng mengumumkan rencana pengangkatan Pangeran Hanxiang sebagai kaisar yang baru mengantikannya dan juga rencana pernikahan Hanxiang dengan putri Xue dari Kerajaan Ming,

Entah karna apa Pangeran Aoxiang terlihat marah dan kesal, dengan kasar dirinya menarik tangan Yatou dan kembali ke kediamannya bersama Kasim Yun, para dayang dan juga pengawalnya. Tidak peduli ketika orang-orang yang mengikuti dibelakangnya kesusahan mengejarnya yang melangkah cepat dan lebar, juga tidak peduli bagaimana Yatou meringis tanpa suara menahan sakit karna tangannya ditarik dan dicengkram kuat oleh pria itu.

Dinginnya hembusan udara siang itu ketika menjelang sore dimana langit terlihat tertutupi awan yang mulai menghitam menandakan akan terjadi hujan disana tidak juga menyurutkan kemarahan Pangeran Aoxiang yang begitu tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas, bahkan ketika mereka tiba di pintu masuk kediamannya yang dilakukan oleh sang pangeran hanyalah memerintah agar meninggalkan pasangan suami istri itu sendiri dan tidak ikut mereka masuk kedalam.

Masih dengan tangan kekar Pangeran Aoxiang yang juga dingin mencengkram pergelangan tangan Yatou sedikit kuat, pria itu menarik masuk dengan kasar istrinya ikut dengannya kembali ke dalam kamar dan sekali lagi dengan kasar dan juga kuat mendorong gadis itu terjatuh keatas ranjang kemudian dengan segera menindih badan serta kedua pergelangan tangan Yatou yang kembali dicengkram dan ditekan diatas permukaan ranjang.

Ciuman dingin dilayangkan oleh Pangeran Aoxiang pada gadis yang kini tengah berada dibawah tubuhnya dengan wajah yang memelas bercampur kesakitan karna cengkraman Pangeran Aoxiang pada tangannya, perlahan berubah menjadi lumatan kasar yang menyebabkan berkurangnya daya bernapas Yatou hingga gadis itu sedikit tersentak mencoba mencari pasokan oksigen.

"Maaf--",

Samar-samar terdengar disela-sela ciuman dingin Pangeran Aoxiang juga diiringi dengan perlahan cengkramannya yang mulai meringan, berubah menjadi sebuah sentuhan lembut disertai air mata hangat yang menetes membasahi permukaan pipi Yatou dari atasnya.

Untuk pertama kalinya, Yatou melihat pria diatasnya menangis.

Untuk pertama kalinya, terlihat kesedihan yang begitu mendalam diraut wajahnya.

"Maaf karna sudah bersikap seperti ini, hanya saja aku--",

"Aku tidak bisa menahan emosiku, betapa kesal dan sakitnya hatiku dengan perkataan Ayahanda. Begitu sederhananyakah melepaskan perasaan? Melepaskan masa lalu? Apa semudah itu melupakan? Melupakan hal yang bahkan tidak kuinginkan terjadi..",

Yatou menatap pria diatasnya tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Pangeran Aoxiang begitu bersedih? Apa yang menjadi penyebab kesedihannya saat ini? Raut wajah Pangeran menandakan bahwa kesedihannya bukan karna alasan yang kecil ataupun sederhana, pastilah ada masalah yang sangat menyedihkan dan pahit untuk diterima Pangeran Aoxiang.

"Kau tidak marahkan padaku?", Ujar Pangeran Aoxiang bertanya pada gadis dibawahnya yang masih menatapnya binggung dan penasaran dengan jari-jari tangan kanan Pangeran Aoxiang menepis lembut beberapa helai rambut Yatou yang menutupi wajah gadis itu.

Gelengan pelan dari Yatou mendapat balasan senyuman tipis dibibir Pangeran Aoxiang yang kembali mengecup bibirnya lembut dan perlahan berubah menjadi lumatan halus yang begitu dalam, tangan-tangan Pangeran dengan hati-hati menarik tali pengikat hanfu Yatou hingga ketika terlepas dengan sendirinya kedua sisi hanfunya melorot turun kesisi-sisi tubuhnya.

Tubuh polos bagaikan kain putih milik Yatou kini tidak lagi tertutup oleh sehelai kainpun, dengan bibir yang masih berada dalam kurungan bibir Pangeran Aoxiang hanya bisa menahan gejolak aneh dalam dirinya yang sudah beberapa kali dirasakannya.

[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now