8. Nafsu/Cinta?

16.8K 950 53
                                    

Warning!!! Mungkin tidak akan nyaman bagi anda yang masih dibawah umur 😂 (21+)

Yatou tersentak kaget, hampir saja dirinya akan berdiri dalam kondisi tanpa busana sedikitpun jika dia sadar tidak sedang berada didalam rumahnya atau disungai dimana biasa dirinya mandi karna terdapat banyak tempat untuk bersembunyi, namun didalam kamar mandi itu sekarang sama sekali tidak ada apapun bahkan langit-langit saja tidak ada. Mungkin untuk menikmati pemandangan langit, pikir Yatou ketika pertama kali memasukinya.

Dibalik pintu kamar mandi itu terlihat sosok pria yang mengenakan hanfu mewah berwarna hijau tua yang mengkilap, bisa Yatou tebak bahwa hanfu itu terbuat dari kain sutra terbaik kerajaan. Pikiran Yatou terbuyarkan oleh langkah kaki sosok pria itu yang membuat hanfunya terseret dilantai,

"Untuk apa kau bersembunyi didalam air seperti itu? Apa aku terlihat seperti pengintip?", Ujar pria itu yang tidak lain adalah Pangeran Aoxiang dengan tatapan sinisnya kearah Yatou yang perlahan menaikkan badannya hingga sebatas dada bagian atas. Sekilas terlihat jelas pria itu menelan ludahnya,

"A-ada urusan apa Pangeran?", Ujar Yatou memberi isyarat dengan tangannya yang keluar masuk dari dalam air kolam dan menciptakan suara cipratan air.

"He-hei! Aku sudah bilang berapa kali? Aku tidak mengerti bahasa isyarat jadi berhentilah mengerakkan tanganmu..", Pekik Pangeran Aoxiang memalingkan wajahnya yang merona malu karna secara tidak sengaja dari celah cipratan air yang dibuat Yatou terlihat 'sesuatu' yang sangat sensitif untuk dilihat.

"Aku kesini hanya ingin mengatakan bahwa- ah aku bisa gila!", Baru saja dirinya hendak menjelaskan maksud kedatangannya kedalam kamar mandi disaat istrinya mandi tapi gejolak aneh didalam tubuhnya mulai berkuasa. Panas menjalar keseluruh tubuh pangeran, matanya tidak bisa berhenti melirik kesatu arah. Tubuh mulus putih dan bersih milik Yatou,

Dengan cepat Pangeran melepaskan hanfunya yang berlapis-lapis, melorotkannya begitu saja kelantai kamar mandi yang sedikit basah. Menyisakan celana selutut yang berwarna putih polos dengan tali yang mengikatnya agar tidak jatuh, perlahan menuruni tangga kolam mandi dimana Yatou dengan tatapan tidak percaya membalikkan badannya.

"Ti-tidak, jangan balikkan badanmu. Lihat aku..", Ujar Pangeran tidak biasanya. Kelihatannya seperti orang lain, bukan Pangeran Aoxiang yang kasar, dingin dan cuek seperti biasanya. Perlahan tangan kekarnya menyentuh bahu Yatou, membalikkan badan munggil itu agar kembali berhadapan dengannya.

Tanpa berkata apapun lagi, Pangeran Aoxiang meraih pinggul Yatou menariknya mendekat hingga gadis itu menubruk dadanya. Dengan telapak tangan yang menyentuh lembut rahang Yatou, menariknya agar dengan mudah bibir Pangeran dapat mengapai bibir Yatou. Memberikan kecupan ringan pada bibir Yatou yang kemudian berubah menjadi lumatan sepihak,

Dengan lemah Yatou berusaha mendorong tubuh Pangeran Aoxiang, namun pria itu terlalu kuat. Ditambah berada didalam air membuat permukaan dada Pangeran licin, "Jangan memberontak, aku tidak akan menyakitimu..", Ujarnya disela-sela lumatannya. Sementara tangannya yang lain mencoba menahan salah satu pergelangan tangan Yatou,

Pangeran Aoxiang sama sekali tidak kehabisan akal, dengan bibir yang masih menempel dibibir Yatou. Pangeran memberikan gigitan kecil ditepian bibir Yatou hingga gadis itu membuka mulut menahan rasa sakit yang sama dengan yang dirasakannya pagi ini, bau amis dan rasa asin darah  memenuhi seluruh mulutnya. Meskipun Pangeran tentu saja tidak peduli akan hal itu, yang justru dengan cepat seolah tidak ingin kehilangan kesempatan langsung melesakkan lidahnya menyapu bersih seluruh deretan gigi dan lidah Yatou. 

Tangan yang tadinya memegangi rahang Yatou telah berpindah, dengan jari-jarinya yang bermain diatas dada Yatou. Meraih benjolan kecil yang menegang ketika Pangeran menyentuhnya, dengan lihai Pangeran memainkan benjolan itu dengan bibir yang masih bergulat lidah dengan Yatou.

Sesekali Pangeran Aoxiang memperhatikan mata Indah Yatou yang memejam perlahan, tatapan sayu gadis itu membuat gairahnya semakin menjadi-jadi. Kini bibir gadis itu telah bebas, dirinya bisa mengambil napas lega yang meskipun hanya bersifat sementara karna dengan segera Pangeran Aoxiang menenggelamkan kepalanya sendiri kedalam air,

Kedua tangan Pangeran dengan kuat mencengkram kedua gundukan padat milik Yatou, meremasnya hingga gadis itu mengerang tanpa suara. Ingat, bagaimanapun Yatou tidak bisa berbicara. Jadi percuma seberapa kuat dan sekeras apapun dirinya berusaha tetap saja tidak akan ada suara yang keluar,

Jika pria-pria lain diluar sana sangat suka mendengar suara desahan dari pasangannya ketika bercinta, justru Pangeran Aoxiang merasa aneh sendiri. Dirinya malah puas tidak mendengar suara aneh dari mulut gadis itu, melihat gadis itu mengerang tanpa suara seolah mulutnya sedang ditutupi kain.

Jilatan dan isapan kuat dari Pangeran pada dada Yatou membuat gadis itu tidak kuasa menahan rasa bergejolak didalam tubuhnya, panas menjalar keseluruh permukaan tubuhnya dan darah serasa mendidih didalam tubuhnya. Kedua tangannya kini tidak melawan, mendorong ataupun memukul lagi melainkan mencengkram kuat bahu Pangeran Aoxiang yang berada didalam air.

Dengan kedua tangannya, Pangeran Aoxiang membuka dan melebarkan paha Yatou. Tatapannya berhenti tepat diarea terlarang gadis itu, berpikir sejenak apa yang dilakukannya kali ini benar atau salah. Dia hanya berharap tidak akan menyesali keputusannya,

Tidak, bukan keputusan yang melakukan semua ini. Pangeran melakukannya atas dasar nafsu saja, ada gejolak aneh dalam dirinya yang memaksa.

Kau berhak Aoxiang, dia istrimu bukan? Kau berhak atas dirinya, jiwa dan tubuhnya. Lalu apa salahnya menyentuhnya bukan? Lihatlah, adik kecilmu sudah tidak bisa menahannya. Jika tidak kau selesaikan sekarang juga apa kau tidak malu pada diri sendiri ketika keluar semua orang akan diam-diam menertawakanmu yang menahan nafsu...

Jleb!

Tanpa aba-aba sama sekali, Pangeran Aoxiang melesakkan kejantanannya yang sebelumnya tertutupi celana sebelum akhirnya dengan cepat dilepaskan oleh Pangeran sendiri. Mungkin Pangeran tidak dapat melihatnya betapa kesakitannya gadis itu kini, cengkraman dibahu Pangeran bahkan semakin kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan yang jelas.

Air kolam tercemari oleh darah segar yang mengalir dari kewanitaan Yatou dan juga membasahi kejantanan Pangeran Aoxiang, "Oh Ya Ampun!! Kau sangat nikmat..", Rintih Pangeran Aoxiang semakin melesakkan kejantanannya dan segera dengan cepat tanpa mempedulikan bagaimana ekspresi Yatou yang menahan sakit memaju mundurkannya.

[Author ngerasa nista banget nulis beginian 😂]

Bibir Pangeran kembali meraih bibir Yatou dan melumatnya pelan, kali ini dirinya tidak harus mengigit gadis itu agar membuka mulutnya. Mungkin karna rasa sakit dibagian bawah yang membuat gadis itu membuka mulutnya,

Selang beberapa saat kemudian Pangeran Aoxiang mencapai puncak kenikmatannya, menyemburkan benihnya kedalam diri Yatou yang kini sedikit terkulai lemas.

"Bersihkan tubuhmu, temui aku didepan pintu aula utama. Kita akan menuangkan teh untuk ayahanda dan Ibunda..", Ujar Pangeran segera bangkit dari kolam dan meraih seluruh pakaiannya dan memakainya.

Mata Yatou yang terasa berat untuk dibuka menatap kepergian dan langkah kaki Pangeran Aoxiang, pria yang baru saja resmi menjadi suaminya kemarin, pria yang baru saja mengambil keperawanannya, pria yang tidak mencintainya tapi membencinya. Yatou sempat berpikir untuk menenggelamkan dirinya kedalam kolam dan pergi untuk selama-lamanya, namun sosok pria lainnya hadir didepannya.

Raut wajah khawatir dan panik tergambar diwajah pria itu, dengan pakaian lengkap melangkah masuk kedalam kolam tempat Yatou berada. Meraih pinggul gadis itu, mengendongnya layaknya seorang putri keluar dari dalam kolam yang telah kotor karna perbuatan Pangeran Aoxiang.

"Pelayan! Panggilkan tabib!", Teriak pria itu yang tidak lain adalah Pangeran Hanxiang.

Tbc.

[COMPLETE] Voice Of Your HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora