2. Extra Part : Maafkan aku, Hanxiang

14.7K 589 26
                                    

Pangeran Hanxiang juga Putri Xue benar-benar telah kabur dari aula utama meninggalkan semua masalah pada sang kakak, yaitu Pangeran Aoxiang yang baru saja dijadikannya sebagai Kaisar yang baru.

Pria itu kini tengah duduk dibawah pohon dihutan belakang istana, tempat dimana biasanya dia bermain dulu ketika kecil juga tempat dimana dia mengalami patah hati.

Ditemani putri Xue yang terlihat masih syok dan binggung dengan kejadian barusan,

"Han--",

Belum sempat gadis itu memanggil nama Pangeran Hanxiang, pria itu telah mengantisipasinya dengan menempelkan bibirnya ke bibir Putri Xue, perlahan memberinya lumatan lembut dan pelan sementara Putri Xue hanya bisa menempatkan telapak tangannya didada Pangeran Hanxiang karna tadi gadis itu hendak mendorongnya menjauh.

"Jika kau ingin bertanya, bisakah nanti saja? Aku sudah cukup kelelahan karna harus mengatakan kebenaran yang sangat-sangat panjang di aula tadi, paling tidak biarkan aku beristirahat saat ini Xue'er. Aku ingin tidur sebentar..", Pria itu membaringkan kepalanya ke pangkuan Xue'er.

Putri Xue terdiam. Membiarkan pria itu berbaring di kedua pahanya, tangan munggilnya dengan perlahan mengalahkan rasa malu menyentuh dan mengusapi rambut Pangeran Hanxiang yang masih tertata rapi setelah sebelumnya pria itu akhirnya mencopoti mahkota kekaisaran Han dari atas kepalanya.

"Xue'er..", Lirih Pangeran Hanxiang masih dengan mata terpejam.

Putri Xue hanya bergumam menjawab pria itu. Entah kenapa jantungnya terasa berdegup kencang ketika suara rendah dan berat khas pria milik Pangeran Hanxiang menyebut namanya, bahkan memanggilnya dengan panggilan yang sudah biasa di dengarnya sewaktu dirinya itu masih sangat kecil.

"Genggam tanganku..", Gumam Pangeran Hanxiang kali ini seraya mengangkat tangan dan mengarahkannya kearah Putri Xue yang berada diatasnya.

Gadis itu segera meraih tangan Pangeran Hanxiang, "Kenapa? Kau seperti akan pergi saja..", Ujar Putri Xue dengan nada setengah meledek. Pangeran Hanxiang menyunggingkan senyuman diwajahnya yang tampan, menghelakan napasnya seolah dirinya lega dengan semua yang telah terjadi.

"Aku takut Xue'er..", Lirih pria itu membalas ledekan Putri Xue padanya.

Xue'er mengernyit heran. Pangeran Hanxiang mulai membuka kedua matanya yang terpejam sejak dari dirinya menyandarkan kepala ke pangkuan Putri Xue, sebuah tatapan yang halus dari Pangeran Hanxiang menyapu kedalam pandangan mata gadis itu membuatnya mau tidak mau harus tersipu malu dan berusaha memalingkan wajahnya kearah lain.

Tapi, Pangeran Hanxiang terlihat tidak setuju dengan keputusan sang putri untuk memalingkan wajah. Dengan tangannya yang lain, Pangeran Hanxiang menyentuh bagian rahang dan dagu Putri Xue dari arah bawah mengingat dia masih berada dalam posisi berbaring dipangkuan sang putri.

Dengan lembut, tangannya 'memaksa' gadis itu untuk kembali menatapnya.

"Ta-- Takut kenapa?", Tanya Putri Xue dengan bola matanya yang bergerak gelisah mendapat tatapan halu dari Pangeran Hanxiang.

Pria itu lagi-lagi menyunggingkan senyuman, mengusapi bagian rahang Putri Xue hingga gadis itu sedikit terbuai dan nyaris mendesah kecil. "Aku takut, Kau akan meninggalkanku sekarang jika aku tertidur tanpa memegangi tanganmu..", Ujar Pangeran Hanxiang menyadari terbuainya Putri Xue pada sentuhan dari dirinya.

"Ha-- Hanxiang..", Desis Putri Xue ketika tangan Pangeran Hanxiang yang tadinya mengusapi rahang gadis itu perlahan semakin turun dibagian bawah lehernya.

"Jangan begini..", lanjut gadis itu mencoba menghentikan tangan Pangeran Hanxiang yang nakal dan bermain dilehernya. Pangeran Hanxiang terlihat senang, sepertinya dirinya memang sengaja ingin mengoda Putri Xue.

"Hanxiang--",

"Aku tidak akan meninggalkanmu, aku janji..", Tukas Putri Xue berjanji pada Pangeran Hanxiang setengah menatap memohon pada pria itu agar berhenti bermain-main dengannya.

Pangeran Hanxiang yang mendengar janji dari gadis itu segera beranjak bangun dari posisi bersandarnya dari atas pangkuan Putri Xue, "Benarkah?", Ujarnya bertanya dengan penuh semangat dan menunggu jawaban berupa kepastian yang langsung didapatnya dari anggukan pelan Putri Xue.

Setelah saling melempar pandang sejenak, Pangeran Hanxiang terlihat sudah tidak sabaran lagi dan langsung membaringkan Putri Xue ke atas tanah yang ditumbuhi rerumputan. Perlahan mendekatkan wajah tampannya dan mengecup beberapa kali bibir manun Putri Xue sebelum akhirnya benar-benar memberikannya ciuman,

Dari ciuman perlahan menjadi lumatan lembut yang membuai Putri Xue, "Xue'er..", Bisik Pangeran Hanxiang tepat ditelinga Putri Xue dengan napas sedikit terangah-engah.

"Biarkan aku memilikimu sepenuhnya..", lanjutnya masih berbisik.

Tangannya mengusapi pipi Putri Xue yang lembab karna keringat akibat dari panasnya suhu diluar kala itu, "Bolehkah..?", Bisiknya lagi dan tanpa sadar melorotkan seluruh pakaiannya dari tubuh kekarnya. Begitu juga dengan pakaian yang berdominasi berwarna merah yang tengah dipakai oleh Putri Xue, dengan cepat Pangeran Hanxiang melepaskan setiap helai kain yang menutupi tubuh gadis itu.

Putri Xue benar-benar malu karna pria yang kini tengah berbaring disampingnya itu, bagaimana bisa Pangeran Hanxiang mengajaknya bercinta dihutan, diatas rerumputan seperti ini. Tapi entah kenapa dia malah mengembangkan sebuah senyuman manis juga hangat diwajah cantiknya,

Tapi senyuman manis juga hangatnya itu tidak bertahan lama ketika Pangeran Hanxiang menempatkan salah satu tangannya ke atas dadanya sendiri, dimana terlihat jelas sebuah bekas luka yang tentu saja membuat Putri Xue langsung tanpa sadar menyentuhnya.

"Kau melihatnya..?", Tanya Pangeran Hanxiang tiba-tiba membuka matanya dan menatap lembut kearah Putri Xue.

"Hanxiang ini--",

Pangeran Hanxiang menutup mulut Putri Xue dengan jari tangannya, "Ini adalah masa lalu, aku tidak akan mempermasalahkannya..", Lirih pria itu tersenyum hangat pada sang putri yang telah sah menjadi istrinya.

Putri Xue sadar, dirinya sadar akan kesalahan terbesar dalam hidupnya yang pernah dilakukannya. Air mata yang menetes terasa sangatlah terlambat, meski begitu tetap saja mengalir membasahi wajah cantiknya.

"Maaf..", Lirihnya.

"Maafkan aku, Hanxiang..",

Putri Xue memeluk Pangeran Hanxiang dengan erat, tidak peduli dengan tubuh munggil telanjangnya yang mungkin akan terlihat oleh orang yang kebetulan lewat. Pria itu tersenyum sambil membalas memeluk sang istri, mengusapi punggung polos dan halus Putri Xue.

"Sudah, aku sudah memaafkanmu. Gadis lugu..", Celoteh Pangeran Hanxiang setengah meledek Putri Xue yang menangis tersedu-sedu.

"Tapi dengan syarat..", Bisiknya ditelinga Putri Xue.

Gadis itu bangun dari atas tubuh Pangeran Hanxiang, memberi tatapan heran kearahnya. "Syarat apa?", Tanyanya.

Pangeran Hanxiang menyeringai,

"Berikan aku bayi kecil untuk digendong hm..",

Extra Part : Maafkan aku, Hanxiang (Selesai)

Extra Part : Maafkan aku, Hanxiang (Selesai)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[COMPLETE] Voice Of Your HeartWhere stories live. Discover now