CHAPTER 8

854 123 12
                                    

Yoojung mengangguk-angguk mengerti. Meskipun sebenarnya ia tak tahu Kim Minjae itu yang mana atau seperti apa orangnya. "Jadi, ini untukku? Dari Minjae?"

"Bukan, ini untuk nenekmu dari kakekku." Sohyun mendecih.

"Tapi nenekku sudah meninggal."

Sohyun membuang nafas kasar sembari merotasikan bola matanya. Yoojung itu tak bisa diajak bercanda. Dia terlalu polos dan naïf, ah bukan, sepertinya bagi Sohyun, Yoojung adalah gadis terbodoh yang ia temui. Lantas Sohyun menyodorkan kotak coklat itu kepada Yoojung. Yoojung menerimanya dan membukanya. Sebuah jepit rambut pita yang sangat cantik berwarna biru terdapat disana.

"Uwah, cantiknya!" pekik Sohyun. Sebenarnya Yoojung tak tertarik perhiasan seperti ini. Harusnya si Minjae itu kalau mau memberi barang semacam jepit rambut bukan ke dia melainkan Sohyun.

"Kau mau? Untukmu saja!" Yoojung menutup kembali kotak tersebut dan menyodorkan kembali kepada Sohyun.

"Kau serius?" tanyanya memastikan. Matanya sudah berbinar dan Yoojung pun mengangguk membuat Sohyun semakin tersenyum lebar. Lebih-lebih benda ini adalah dari cowok terpopuler di kampus mereka.

Yoojung tertawa ketika Sohyun mencoba memakainya dan berlagak sok imut di depannya. Sebenarnya alasan ia tak bisa menerima barang itu selain karena ia tak menyukainya adalah kakaknya. Tentu jika ia tetap membawanya ia tak akan bisa memakainya. Penampilannya selama ini selalu simple dan tak pernah memakai semacam jepit rambut. Jika ia memakainya apalagi yang mencolok seperti itu pasti kakaknya akan langsung tahu. Bisa saja sih ia mengatakan pada Dongha bahwa ia membelinya. Namun Dongha tahu bahwa ia tak menyukai perhiasan semacam itu.

Masalah gelang merah pemberian pria berambut silver itu saja semalam kakaknya sempat menanyakannya. Lihatlah betapa jeli mata Dongha jika mengenai dirinya. Bahkan hal sekecil apapun yang terdapat pada diri Yoojung, Dongha akan langsung mengetahuinya. Untung saja semalam ketika ia mengatakan bahwa gelang itu ia menemukannya di jalan Dongha langsung percaya. Lagipula toh semalam kakaknya mendadak harus pergi kembali ke kantor entah karena masalah apa.

***

Semenjak pertemuan Yoojung dengan Taehyung saat fansigh tersebut, Taehyung selalu berusaha mencari akun media sosial yang dimiliki Yoojung. Tentu saja sangat sulit mencarinya, beruntung kawan dekatnya saat SMA dan hingga kini masih berhubungan baik dengannya membantunya. Kim Minjae ternyata satu kampus dengan Yoojung. Walalupun mereka tak pernah sekalipun menyapa, Minjae tentu saja masih mengingat gadis pendiam teman sekelasnya dulu.

Berkat bantuan Minjae, ia menjadi tahu akun instagram Yoojung. Gadis itu terlihat aktif menggunakan instagram meskipun kebanyakan postingannya adalah tentang pemandangan bukan foto dirinya. Taehyung juga menyuruh Minjae untuk berhubungan baik dengan Yoojung. Ia bahkan meminta Minjae mengirimkan sebuah kado kecil untuk Yoojung yang sebenarnya terjadi sebuah kesalahan.

Taehyung membeli sebuah gantungan boneka kecil berbentuk kelinci yang sangat manis. Kemudian membungkusnya dalam kotak berpita berwarna biru. Namun karena kecerobohan Minjae, kado yang dibeli oleh Taehyung hilang entah mengapa. Sepertinya ia telah menjatuhkannya disuatu tempat saat mabuk. Oleh karena itu, Minjae membeli jepit rambut yang menurutnya akan terlihat cantik jika dipakai Yoojung.

Tentu saja Minjae menyembunyikan fakta telah menghilangkan kado tersebut dari Taehyung atau kawan gilanya itu akan membunuhnya. Dan soal jepit rambut itu, Minjae tak tahu isi kado Taehyung, jadi ia hanya membeli asal. Toh, Taehyung tak akan tahu karena pemuda itu sangatlah sibuk.

Taehyung menscroll layar handphonenya ke bawah melihat foto-foto yang di posting oleh Yoojung. Melihat pemandangan-pemandangan indah yang di foto oleh Yoojung membuat Taehyung menyadari bahwa ternyata Yoojung sangat pintar dalam hal fotografi. Berhubung Taehyung juga suka hal-hal berbau fotografi ia pun merasa senang akan kesamaannya dengan Yoojung.

"Taehyung-a!" Jimin mendadak memanggilnya. Pemuda berambut kuning itu duduk di sampingnya. Saat ini BTS sedang berada di Jepang untuk menghadiri acara fansign di Kyoto. Mereka sedang berada di hotel untuk bersiap berangkat ke tempat fansign. Jimin duduk di atas ranjang Taehyung yang tidur sekamar dengan Jungkook. Sedangkan Jungkook sepertinya sedang mandi.

"Kenapa?" tanya Taehyung melirik Jimin yang telah merebahkan diri di atas ranjang. Namun matanya kembali beralih menatap ponsel yang menampilkan deretan foto di instagram milik Yoojung. Setelah mengetahui bahwa Yoojung memiliki akun instagram, Taehyung yang awalnya tak memiliki instagram langsung membuatnya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya mengantuk saja." Ujar Jimin meletakkan lengannya menutupi matanya. Taehyung menutup handphonenya dan berbalik menatap Jimin.

"Tidurlah. Kita masih punya waktu satu jam. Akan ku bangunkan 30 menit lagi."

"Terimakasih."

***

"Ah, tapi rasanya ini tak benar. Dia kan memberikan ini untukmu!" Sohyun melepas jepit rambut tersebut dan menaruhnya kembali dalam kotak. Lantas menyodorkan kembali kepada Yoojung. Yoojung memberenggut.

"Sudahlah tak apa. Kan ini sudah jadi milikku, jadi mau kuberikan padamu juga tak masalah."

"Tidak. Simpan saja! Hei, kau harus menghargai pemberiannya. Kalau kau tak suka, ya, tak usah dipakai. Kau tinggal menerimanya dan simpan saja di lemarimu. Wah, aku jadi penasaran kenapa si Minjae itu tertarik padamu. Jangan-jangan gadis yang selama ini kupikir polos dan naïf, kau, pasti sudah menggodanya, kan, diam-diam?"

"Kau pikir aku siapa? Mengenalnya saja tidak." Yoojung menyikut pelan perut Sohyun. Lantas mereka tertawa bersama.

"Ah, kau benar. Tidak ada orang lain yang kau kenal di kampus selain diriku dan dosen menyebalkan itu." Ujar Sohyun dan membuat mereka berdua tertawa kembali.

Namun suara panggilan berat seseorang menghentikan tawa mereka. "Yoojung!"

Yoojung menoleh. Dongha telah berdiri tak jauh dari tempat Sohyun dan Yoojung berdiri di samping mobil Sohyun. Yoojung mematung di tempat. Ia menelan salivanya berat sementara degup jantungnya berpacu cepat.

Tidak.

Ini buruk.

Kakaknya tak boleh tahu bahwa ia mempunyai teman. Dan Sohyun tak boleh tahu bahwa ia memiliki seorang kakak laki-laki. Yoojung dapat merasakan tatapan tajam mata sipit Dongha. Pria itu menatap Yoojung dengan tatapan mengintimidasi sedang langkah kakinya berjalan mendekat.





[]

Crystal Snow ✔ Where stories live. Discover now