CHAPTER 13

802 104 18
                                    

Minjae tak bisa menahan kepergian Yoojung. Ia hanya menghendikkan bahu dan melanjutkan makan siangnya dengan cuek. Sepertinya rumor bahwa mendekati Yoojung sangatlah tidak mungkin memang benar. Jika saja Yoojung tahu, sebenarnya gadis itu cukup populer di kalangan para pria.

Bagaimana tidak? Semua pria suka gadis cantik seperti Yoojung bukan? Namun tak ada yang pernah berniat mendekati gadis itu. Melihatnya dari kejauhan sudah cukup bagi mereka.

Kau tahu mengapa? Karena sudah beberapa kali, sebenarnya beberapa lelaki mendekati Yoojung untuk berbincang dengannya atu mengajaknya menonton. Namun seperti keberadaan mereka tidak ada, Yoojung selalu mengabaikannya dan bahkan tak menatap mereka seolah mereka tidak ada.

Selesai menghabiskan makan siangnya, Minjae memutuskan untuk segera kembali ke apartemennya. Ia memiliki banyak tugas yang harus ia presentasikan besok di depan kelas. Mungkin sembari memikirkan cara untuk mendekati Yoojung esok hari.

***

Sohyung termangu sedih duduk di salah satu bangku di perpustakaan menatap bukunya tanpa ada niatan membacanya. Seharian ini ia sibuk mendekati Yoojung. Namun temannya itu benar-benar bersungguh-sungguh untuk menjauhinya. Ia tak mengerti.

Yah, meskipun bukan Yoojung satu-satunya teman yang ia miliki. Ia punya teman seperti Minseon atau Jiyeon yang lebih mengasyikkan daripada Yoojung. Namun, tidak ada teman yang bisa ia percayai selain Yoojung. Baginya, Yoojung adalah seorang teman curhat yang bisa ia andalkan. Tidak seperti Minseon yang jika ia curhat malah ditanggapi dengan candaan, atau Jiyeon yang berakhir dengan menyebarnya isi curhatannya.

Sohyun menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Namun tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Ia menoleh dan mendapati Minjae berdiri disana. Mendadak ia merasa sangat bersemangat. Oh, hei, bukankah menarik dan menyenangkan jika seorang pria tampan populer mendekatimu dan kau sukses membuat tatapan para gadis memandangmu iri.

Minjae duduk di hadapan Sohyun. Sebelum ia benar-benar kembali ke apartemennya, ia memutuskan menemui teman Yoojung satu-satunya.

"Butuh bantuan lagi?" tanya Sohyun membuat Minjae terkekeh.

"Bukan. Aku ingin menanyaimu tentang Yoojung."

"Ouuuh, kau sepertinya benar-benar menyukai gadis itu, ya?"

Minjae hanya tersenyum sambil mengendikkan bahu. "Baiklah, apa yang ingin kau ketahui tentang Yoojung. Jika boleh jujur, aku tak tahu banyak tentangnya."

"Berhubung yang kutahu kau adalah satu-satunya teman yang Yoojung miliki, setidaknya kau lebih banyak mengetahui beberapa hal tentang Yoojung daripada orang lain. Jadi, ceritakan semua yang kau tahu tentangnya."

Sohyun nampak berpikir. Tentang Yoojung?

"Yaah, dia terlalu polos dan naïf. Sangat kuper dan membenci keramaian. Em, apa lagi?" Mata Sohyun berputar ke atas dengan kening berkerut nampak berpikir keras. "Ah, dia juga punya seorang kakak laki-laki. Sebenarnya aku juga baru tahu kemarin. Wah, kau tahu, kakak Yoojung benar-benar pria tampan yang keren. Aku bisa melihat bahwa banyak wanita yang menyukainya."

Minjae nampak tertarik akan kakak laki-laki Yoojung. Ia meletakkan kedua tangan di atas meja dan sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Kakak Yoojung, aku bertemu dengannya kemarin secara tak sengaja. Ah, dia memberiku kartu nama, kau tahu? Rupanya dia seorang CEO perusahan besar itu, apa namanya, King's Corporation! Wah, keren! Aku tak menyangka Yoojung punya keluarga sekaya itu. Namanya Kim Dongha. Tapi aku hanya bertemu dengannya sebentar karena sepertinya dia benar-benar orang yang sibuk."

Minjae nampak berpikir. King's Corporation? Tentu saja ia tahu perusahaan besar itu. Namun bagaimana bisa seorang CEO dari perusahaan besar itu adalah kakak laki-laki Yoojung, sedang berita yang dulu ia dengar Yoojung adalah putri tunggal dari Yoonsang Group yang sudah lama bangkrut. Putri tunggal.

"Apa yang dia katakan padamu kemarin?" tanya Minjae semakin penasaran.

"Yah, ia hanya menanyakan bagaimana Yoojung di kampus dan apakah Yoojung punya kekasih. Hanya itu."

"Kau masih menyimpan kartu namanya?"

Sohyun mengangguk. Lantas membuka tasnya dan memberikan kartu nama tersebut. Minja menerima uluran tersebut dan langsung membaca nama perusahaan yang tertera disana. Pikirannya berputar. Terlalu membingungkan memikirkan hubungan Yoojung dengan Kim Dongha.

King's Corporation dan Yoonsang Group. Itu adalah dua perusahaan besar dulu sekali hingga Yoonsang Group tiba-tiba bangkrut.

Kim Dongha dan Kim Yoojung. Marga mereka sama namun ia yakin itu tak lantas membuktikan bahwa mereka adalah saudara kandung. Tidak karena ia benar-benar yakin bahwa Yoojung adalah putri tunggal dari pemilik Yoonsang Group yang sudah bangkrut itu.

Sambil memegang erat kartu nama itu, Minjae masih menatapnya dengan tajam. Sementara pikirannya berpacu mencoba menyusun informasi yang ia tahu. Tidak. Informasi yang ia punya tidak cukup untuk menyimpulkan sesuatu mengenai kehidupan Yoojung. Mengenai hubungan Yoojung dengan seseorang yang bernama Kim Dongha.

Senyum tipis perlahan terukir di wajah Minjae. Entah mengapa ia semakin tertarik untuk mendekati gadis itu. Ia merasa ada suatu yang salah mengenai hubungan Yoojung dan kakak laki-lakinya. Sebuah hubungan kakak-beradik yang terjadi dengan alasan yang tak diketahui.





[]

Crystal Snow ✔ Where stories live. Discover now