A Letter from Taehyung

735 89 8
                                    

Taehyung To Yoojung

Hai, Yoo. Apakah kau bahagia?
Aku selalu berharap kau bahagia.

Dunia ini selalu berputar Yoo. Dan terkadang itu menjengkelkan. Banyak hal yang dapat terjadi di hidupku. Entah itu kebahagiaan atau kesedihan. Namun ketika kesedihan datang, itulah saat dimana aku membenci dunia.

Dulu aku selalu bertanya-tanya alasan wajahmu selalu murung. Bahkan aku mengumpatimu mengatakan bahwa kau tak bersyukur dengan kehidupan sempurnamu. Maaf.

Saat itu aku terlalu cepat menilaimu. Kau kaya. Hidupmu berjalan lancar tanpa beban ekonomi. Berbanding terbalik denganku. Aku menerbangkan layang impianku sangat tinggi. Menjadi penyanyi sangatlah tidak mudah. Apalagi dengan kondisi ekonomi keluargaku.

Well, aku tak mau menyalahkan keluargaku. Toh, itu adalah takdir. Namun lucunya, aku malah menyalahkan takdir. 

Tapi Yoo, terimakasih banyak.
Kupikir itulah pertama kalinya aku berbicara denganmu. Bukan berbicara secara langsung memang.

Kau tahu, dulu atap sekolah adalah tempat favoritku. Aku menulis banyak di dinding sana. Mencoret dinding dengan spidol membuatku melepaskan segala penatku. Aku hampir menyerah pada mimpiku. Tapi kau datang sore itu di atap sekolah. Kau membaca semua coretanku di dinding dan mungkin itu pertama kalinya aku melihatmu tersenyum menatap tulisanku.

Bolehkah aku menyebutnya karenaku?

Jujur, itulah saat pertama jantungku berdebar karenamu.
Kau membaca seluruh keluh kesahku. Maafkan aku karena bersembunyi dan mengintipmu.

Tapi, terimakasih telah menguatkanku. Kalimatmu saat itulah yang membuatku untuk terus bekerja keras menjadi penyanyi.

'Hidup memang sulit. Kenapa kau mempersulitnya dengan mengeluh? Banggalah karena kau mempunyai impian untuk  kau wujudkan. Hidup tanpa mimpi akan membuatmu terbang tanpa arah. Maka dari itu, bertahanlah. Bertahanlah sedikit lebih lama untuk mencapai kebahagiaanmu.'

Aku menyimpan dengan jelas seluruh perkataanmu saat itu. Terimakasih telah menguatkanku. Terimakasih karena telah menjadi cinta pertamaku yang berarti.

Maafkan aku karena aku harus mengakhirinya seperti ini. Aku bahkan belum menyatakan cintaku. Maafkan aku belum mengucapkan selamat tinggal kepadamu dengan pantas. Kau tak marah, kan?

Yoojung-a, kuharap di kehidupan selanjutnya. Jika kita terlahir kembali. Kau adalah gadis pertama yang akan kutemui untuk kunyatakan cinta. Tapi, Yoo, berjanjilah. Jika saat itu tiba, jika kita terlahir kembali, berjanjilah untuk memasang wajah bahagia ketika aku menemukanmu.

Aku mencintaimu, Yoo.

Crystal Snow ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang