CHAPTER 23

671 98 13
                                    


Yoojung kembali pulang dari kuliah jam 2 siang. Sebelumnya ia harus pergi bersama Sohyun sebentar ke toko sepatu. Sahabatnya itu meminta Yoojung membantunya untuk memilih sepatu yang akan dihadiahkan kepada pacarnya. Padahal Yoojung saja tak pernah pacaran dan ia begitu awam tentang selera pria.

Jadi, selama Sohyun menanyakan pendapat setiap sepatu yang ditunjukkan kepada Yoojung, Yoojung hanya akan tersenyum dan mengatakan bahwa itu bagus atau keren.

Yoojung menghela nafas lelah begitu membuka pintu rumah. Namun langkahnya terhenti begitu ia melihat sepasang sepatu hitam milik Dongha. Keningnya berekrut. Bukankah Dongha seharusnya masih berada di Jepang hingga 5 hari ke depan?

Lantas Yoojung berjalan perlahan masuk ke dalam rumah. Dongha tidak ada di ruang tengah, tidak di dapur, atau ketika Yoojung masuk ke dalam kamarnya, Yoojung tak menemukan Dongha. Selepas meletakkan tasnya di atas ranjang, Yoojung keluar kamar mencari Dongha lagi. Ia melihat pintu kamar kakaknya yang selalu tertutupu itu terbuka. Lantas secara ragu ia mendekatinya dan mengintip ke dalam kamar.

Yoojung dapat melihat Dongha tengah memegang sebuah dokumen dan berdiri di depan ranjang. Mata pria itu terlihat serius sekali. Tak ingin menganggu Dongha, Yoojung melangkah mundur. Namun rupanya Dongha menyadari kehadirannya.

"Yoojung-a..." panggil suara berat itu membuat langkah Yoojung terhenti. Entah mengapa mendadak jantungnya mulai berdebar sangat keras. Apakah kakaknya menyadari bahwa sebelumnya ia telah masuk ke dalam kamarnya tanpa izin?

 Apakah kakaknya menyadari bahwa sebelumnya ia telah masuk ke dalam kamarnya tanpa izin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menyadarkan punggungnya di dinding studio latihan. Ia menyelonjorkan kakinya dengan nafas yang terengah-engah. Setelah berjam-jam ia berlatih koreografi bersama Hoseok, akhirnya ia dapat beristirahat juga. Jungkook datang dan duduk di sebelahnya kemudian menjatuhkan kepala di pundaknya.

Bekerja keras untuk setiap comeback mereka memang harus dilakukan. Tak ada yang tak serius untuk setiap menyiapkan album baru mereka. Syuting video klip akan dilakukan beberapa hari lagi. Mereka telah menyelesaikan rekaman untuk video klip terbaru mereka. Tentu saja itu membuat Taehyung semakin bekerja keras dan tak ingin membuat kesalahan sedikitpun nantinya.

"Dancemu meningkat hyung." Ujar Jungkook di tengah deru nafasnya yang memburu. Iris kedua pria itu sama-sama menatap lurus, menatap Jimin yang masih sibuk latihan tak peduli betapa lelah tubuhnya.

"Hei, bukankah Jimin sangat keren. Dia berlatih sangat keras."

"Kau juga keren, hyung." Balas Jungkook.

Taehyung tersenyum. Masih menatap Jimin yang tengah melatih tariannya yang sudah dianggap Taehyung sempurna. Entah berapa lama lagi Jimin akan terus menari dan menyempurnakan tarian yang sudah Taehyung anggap sempurna. "Kita semua keren." Gumamnya membuat Jungkook tersenyum menampakkah gigi kelincinya.

"Jadi hyung, kemana saja kau semalaman?" tanya Jungkook sambil mengangkat kepalanya dari bahu Taehyung dan menatapnya. Taehyung tersenyum tipis. Pertemuannya semalam dan kebersamaannya semalaman bersama Yoojung kembali mengisi hatinya. Semenjak ia pulang dari rumah Yoojung, ia dalam kondisi hati yang baik.

Crystal Snow ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang