CHAPTER 14

771 113 13
                                    

"Hei dengar, aku mendapatkan nomor ini dari temannya. Jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanya Minjae. Kemarin sebelum Minjae benar-benar berpisah dengan Sohyun, ia memutuskan untuk meminta nomor handphone Yoojung darinya. Awalnya Sohyun menolak. Mengingat bagaimana Yoojung marah padanya dan ia mengira karena ia membantu Minjae berhubungan dengan Yoojung, sepertinya ia harus sedikit lebih berhati-hati. Namun Minjae memaksa dan berjanji jika ia tak akan macam-macam dengan Yoojung. Setelah menimbang cukup lama, Sohyun akhirnya membaerikannya. Ada baiknya juga jika akhirnya Yoojung bisa berteman dengan orang lain, pikirnya.

Hari ini ia bertemu lagi dengan Taehyung. Hanya sebentar karena Taehyung memiliki jadwal yang sangat padat. Bisa saja mereka membicarakannya lewat telpon. Namun Taehyung lebih suka bertatap muka langsung. Dan itu mengharuskan Minjae untuk menemui Taehyung di belakang gedung Bighit Entertainment.

"Bolehkah aku mengaku sebagai dirimu, nanti?"

"Kenapa harus berpura-pura jadi diriku?" Minjae nampak sewot. "Mengaku saja kalau kau Taehyung."

"Hei, aku saja jarang bertemu dengannya dan tiba-tiba menghubunginya. Ia pasti akan merasa curiga aku mendapatkan nomornya."

"Ah, kau benar. Yasudah. Tapi kau jangan macam-macam seperti mencemarkan nama baikku!"

Taehyung tersenyum dan menautkan ibu jari dengan jari telunjuknya dengan maksud, 'semua akan baik-baik saja.'.

"Baiklah-baiklah. Tapi imbalanku harus bertambah oke?!"

"Aku tahu."

Minjae tersenyum kemudian menepuk bahu Taehyung dua kali. "Oke. Aku pergi dulu, bodoh!"

Taehyung mendesis mendengar panggilan 'bodoh' itu lagi. Namun mengabaikannya lantas balas melambaikan tangan. Setelah Minjae menghilang dari pandangannya ia kembali masuk ke dalam gedung. Ia sudah izin cukup lama dari ruang latihan dengan alasan pergi ke KM.

 Ia sudah izin cukup lama dari ruang latihan dengan alasan pergi ke KM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Taehyung sudah berbaring di atas ranjangnya sambil memandangi handphonenya. Atau lebih tepatnya memandangi nomor telpon Yoojung yang telah ia dapatkan. Rasa ragu dan yakin silih berganti dalam benaknya. Ingin rasanya ia menyapa Yoojung tapi entah mengapa ia terlalu pengecut untuk menyapa. Hingga akhirnya meski bertentangan dengan sebagian hatinya, jarinya tanpa sadar mengetik sebuah kalimat sapaan, 'Annyeong.' lantas menekan tombol 'send'.

"Omo!" Taehyung sedikit terkejut menyadari bahwa ia telah mengirim pesan bodoh itu. Ia melihat jam di ponselnya dan mengutuki diri. "Bodoh...bodoh...bodoh..." umpatnya pada diri sendiri. Mengirim pesan pada gadis itu di tengah malam seperti ini sangatlah gila. Yoojung pasti sudah tidur. Ia merutuki kebodohan dirinya dengan memukul kepalanya beberapa kali.

"Kau kenapa?" tanya Namjoon yang sedari tadi mengamati tingkah aneh Taehyung. Kawannya itu terus berguman tak jelas, berkali-kali mendesah resah, dan berguling di atas ranjang mengganti posisi tidurnya berulang kali. Ia sedikit penasaran akan apa yang Taehyung lihat pada ponselnya.

Crystal Snow ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang