Her Love Letter [Gumiya x Rin]

224 16 2
                                    

Valentine's Special
[1/3]

Teruntuk: Nakajima Gumiya-kun.

Sebelumnya maafkan aku, ya, karena melakukan hal konyol seperti meninggalkan surat ini di meja Gumiya-kun agar dibaca. Sepertinya, aku banyak mengganggumu hari ini, lebih banyak dari biasanya yang memang kusengaja.

Jika kamu bertanya-tanya siapa yang menaruh cokelat di lokermu pagi ini, itu aku. Aku terlalu takut untuk memberikannya kepada Gumiya-kun secara langsung. Maafkan aku, ya. Aku berusaha membuatnya sendiri sejak kemarin. Umm, jika Gumiya-kun tidak ingin menerima cokelat dariku, aku mohon jangan dibuang; kamu bisa memberikannya kepada orang lain. Tapi, aku akan sangat senang kalau Gumiya-kun mau menerimanya, hehe.

Jujur saja, selama ini, aku selalu memperhatikanmu. Gumiya-kun benar-benar keren, kupikir. Gumiya-kun juga baik hati. Aku bisa merasakannya ketika pertama kali kita bertemu, ingat tidak? Saat itu, aku menabrakmu dan kamu mengulurkan tangan untuk membantuku bangun. Kamu juga meminta maaf, padahal aku yang tidak lihat-lihat jalan.

Padahal kamu begitu jenius, tapi kamu selalu diam di kelas. Aku tidak tahu apakah Gumiya-kun menyadari ini, tapi karena kamu tidak mengobrol dengan siapapun, beberapa anak menganggapmu sombong. Aku tahu, itu karena Gumiya-kun memang selalu memfokuskan diri untuk belajar. Kamu hanya tidak awas terhadap kondisi di sekitarmu, makanya ... kamu sangat tidak peka.

Itulah yang membuatku sering menyenggol mejamu saat kamu menulis, atau membersihkan penghapus papan tulis saat kamu sedang ada di sekitarku. Aku tahu itu semua menyebalkan. Tapi sesungguhnya, aku ingin setidaknya dengan begitu, Gumiya-kun akan mengingatku, meskipun harus mengenaliku sebagai pengganggu. Aku ingin mendapatkan perhatianmu.

Kautahu, Gumiya-kun adalah alasanku bisa mendapatkan peringkat kedua di ujian kemarin. Bagaimana seseorang yang bodoh sepertiku bisa bekerja keras untuk belajar, itu semua agar aku bisa berada di tempat yang sama denganmu. Aku pikir, dengan begitu, aku punya kesempatan untuk bicara denganmu. Meskipun pada akhirnya aku mengerti perbedaan peringkat kedua kelas dan pertama paralel sungguh jauh.

Pada akhirnya, yang aku bisa lakukan hanyalah memperhatikanmu.

Semakin lama kuperhatikan, entah kenapa rasanya kamu semakin jauh. Ketika aku mengetahui Gumiya-kun akan pergi ke tempat yang sampai kapanpun tak akan bisa kuraih; aku sadar kamu terlalu tinggi untuk digapai.

Kenapa kamu punya mimpi setinggi itu, sih? Kenapa kita seakan hidup di dunia yang berbeda?

Gumiya-kun benar-benar hebat. Kamu pasti bisa masuk ke universitas luar negeri impianmu dengan kepintaran itu.

Aku sungguh tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku harap waktu berhenti untuk selamanya, agar kita bisa terus seperti ini, agar aku bisa memperhatikanmu lebih lama.

Tapi, lama-lama rasanya sedih hanya bisa menyukaimu diam-diam dan membiarkan perasaan itu tumbuh membesar dengan sendirinya, sedangkan kamu tidak tahu apapun dan pada waktunya nanti akan pergi.

Kurasa, itulah yang membuatku berpikir, aku tidak ingin semuanya berakhir seperti ini. Aku tidak mau perasaan ini pudar dan menghilang seiring berjalannya waktu. Aku tidak mau melupakanmu sebagai orang yang kusuka.

Maka dari itu kuputuskan, tepat pada hari ini, di mana banyak orang menunjukkan rasa sayang mereka pada orang yang spesial di hatinya masing-masing, aku menyatakan perasaanku padamu.

Gumiya-kun, aku menyukaimu.

Aku tahu ini terdengar gila, tapi aku ingin memiliki hubungan yang spesial denganmu.

Maafkan aku karena menggunakan cara pengecut seperti ini. Namun, jika seandainya Gumiya-kun mau menerimaku, maka sepulang sekolah, datanglah ke halaman belakang.

Aku selalu menunggumu di sini.

Pengagum rahasiamu,
Kagamine Rin.


end

Vocaloid ーoneshoot collectionWhere stories live. Discover now