12| Nyaman

8.7K 1.5K 435
                                    

Haloo, maaf ya lama ngga update namjun ahjussi.

Kesel sama aku gaaa?

Iyadeh aku bakal update cepet buat nemenin kalian bukber 😭🤟🏻

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Jarak tempuh dari Seoul menuju Ilsan memakan waktu kurang lebih beberapa puluh menit menggunakan jalur darat. Apalagi jalanan menuju tempat ini tidak terlalu macet dan bisa ditempuh dengan mobil.

Pada akhirnya setelah memantapkan keputusan, Yuchae memilih ikut bersama Namjun menuju Ilsan. Meskipun dia tidak tahu apa yang akan dilakukan di sana. Tidak ada gambarang jelas seperti apa tempat yang akan ia datangi.

Selain itu, Namjun juga sudah ijin pada ibu Yuchae akan membawa Yuchae ikut menginap beberapa hari di Ilsan. Memang bukan hal sulit membuat orangtuanya memercayai Namjun. Mereka terlanjur melabeli jika Namjun adalah pria baik-baik yang akan menjaga anaknya. Sayangnya hanya satu orang di rumah yang terus merasa curiga.

Jihun yang tidak mungkin membiarkan Yuchae pergi berdua dengan seorang pria, akhirnya terpaksa ikut. Selama perjalanan, Yuchae cukup terhibur atas kehadiran Jihun yang duduk di kursi belakang. Awalnya Yuchae sendiri ingin duduk di dekat Jihun. Sayangnya, ia tidak tega bila harus membiarkan Namjun seolah-olah supir pribadi mereka.

Mereka terus bergurau satu sama lain yang tidak Namjun pahami sampai keduanya tertidur pulas dan terbangun satu jam sebelum sampai di tempat tujuan. Sampai sesaat kemudian, hamparan kapal-kapal besar di dermaga yang terlihat dari pinggir jalan langsung menarik minat Yuchae yang baru saja terbangun.

Yuchae langsung menegakkan punggungnya dan menoleh pada Namjun, "Ahjussi, boleh kubuka jendelanya?"

Dengan singkat Namjun mengangguk menyetujui.

Seketika itu juga angin yang berhembus agak kencang menerbangkan rambut teriap Yuchae, membuat bentuknya sedikit kacau.

"Jihun-ah,bangun!" Tangan Yuchae terjulur ke kursi penumpang dan menepuk lutut Jihun berkali-kali hingga terbangun.

"Ada apa?" tanya Jihun serak khas orang bangun tidur. Ia membetulkan posisi duduknya yang tadi sedikit merosot dan meregangkan lehernya.

"Lihatlah langitnya. Benar-benar cerah."

Dengan mata setengah terbuka Jihun menoleh ke kaca. "Semua langit sama saja." Kemudian ia melipat tangannya dan kembali memejamkan mata.

Yuchae bergerak setengah berbalik di kursinya. "Hei, Yoon Jihun, kau tidak asik sekali. Buka matamu pemalas." Dengan segenap tenaga Yuchae melemparkan botol minuman ke perut lelaki itu hingga mata Jihun terbuka kaget.

"Kau!"

"Bangun. Aku mengajakmu untuk bersenang-senang, Yoon Jihun," cibir Yuchae.

Jihun yang tidak terima tidurnya diganggu segera mendekat ke arah Yuchae dan langsung mengunci leher gadis itu dengan lengannya. "Kau! Kenapa senang sekali mengangguku tidur, hah?"

SelfishWhere stories live. Discover now