25| Kesempatan

2.8K 804 240
                                    

Aku update lagi karena seneng banget masih ada pembaca walaupun udah banyak yg beralih baca di buku. Apalagi bacain komennya di sini. Makasih yaa.

 Makasih yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


__ __ __


Belakangan yang dilakukan Yuchae hanya belajar dan mengecek beberapa situs pendidikan. Malam hari sebelum tidur pun ia akan menelepon Namjun untuk bertanya seputar universitas dan Sistem Informasi Akademik atau program kuliah luar negeri. Pria itu terdengar cukup berpengalaman. Yuchae juga selalu bahagia apabila Namjun menjelaskannya secara rinci dengan suaranya yang menenangkan.

"Hei, Hong Yuchae." Jungkook memasuki dapur ketika Yuchae sedang berkutat dengan laptop di meja makan.

Yuchae menoleh pada Jungkook yang sedang membuka kulkas mengambil jus apel kemasan dan menuangnya ke gelas.

"Apa?" tanya Yuchae ketus merasa dipermainkan.

"Kau sedang apa?" Jungkook meneguk minumannya tanpa mengalihkan mata dari Yuchae.

"Apalagi. Belajar untuk universitas."

Jungkook berseru kagum. "Yaaaa, Hong Yuchae," ia tersenyum lebar, "ternyata kau serius, hah?"

Yuchae memutar bola matanya tak ingin peduli. Ia kembali mengetikkan sesuatu di laptop.

"Aku punya berita tentang calon suamimu." Jungkook melompat ke kursi makan. Gerakannya seperti tupai yang hinggap dari satu pohon ke pohon lain.

"Jangan ganggu aku, oke."

Sayangnya, Jungkook tidak ingin berhenti sampai di sana. "Tapi ini berita penting untukmu. Ini terkait hidup dan mati calon suamimu."

"Kau mau memancing kekacauan lagi setelah kita damai beberapa hari terakhir?" Sebetulnya beberapa kali Yuchae menyadari Jungkook mengganti nama Kim Namjun dengan panggilan calon suamimu saat mereka berdua. Namun Yuchae tak pernah mempermasalahkannya. Toh hal itu juga tidak mengusiknya.

"Tidak." Jungkook menggeleng lugu. Sok dipoloskan. "Aku juga masih ingin menikmati hari tenang. Tapi aku serius terkait Kim Namjun."

"Kalau begitu katakan saja. Jangan mendramatisir suasana."

Jungkook melipat bibirnya dan tahu-tahu wajahnya berubah sendu. "Pertama-tama, harusnya aku tidak boleh memberitahu ini padamu. Tapi aku juga tidak ingin kau sedih dan terluka nantinya."

Yuchae menghentikan gerakan jemarinya di atas papan ketik. Kini ia hanya mencurahkan perhatian sepenuhnya pada Jungkook.

"Dia tidak ingin membuatmu sedih, meskipun dia tidak tahu apakah kau akan sedih nantinya atau bersikap biasa saja, tapi aku sendiri tidak tahan menyembunyikan ini darimu."

Yuchae memukul meja keras-keras. "Kenapa bicaramu berputar-putar begitu? Katakan saja. Jangan buat aku penasaran."

"Kau sudah tahu alasan kenapa Kim Namjun memilihmu?"

SelfishWhere stories live. Discover now