Haihaihaiiii!🖤
Happy reading guys!🤪🖤
Jangan lupa vote and comment!🖤-Teras
Dira berjalan mendekati kursi yang berada didekat Rey yang sedang duduk. Ia meletakkan gelas minumannya."Diminum pak" ucap Dira kaku
Rey hanya mengangguk.
1 menit berlalu..
2 menit..
3 menit..
Krik krik..
Tak ada yang membuka obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
4 menit..
"Pak.. kalo, kalo ada yang kurang bilang aja sama bibik didalem" ucap Dira dan bergegas pergi
"Tunggu" ucap Rey
Dira terdiam.
"Saya mau bicara sama kamu" ucap Rey
Yailah, kenapa ga dari tadi. -batin Dira
"Iya pak?" ucap Dira
"Kamu, yakin mau nikah sama saya?" ucap Rey tanpa sedikitpun menoleh ke arah Dira
Dira meneguk salivanya, kalau bukan karna orang tua dan saudarinya, mungkin ia takkan menerima perjodohan ini.
"Hmm" dehem Rey menyadarkan Dira
"Hmm, in shaa Allah, pak" ucap Dira sambil menunduk
"Memangnya kamu sudah siap menjadi istri saya?" ucap Rey
"Yaa, siap gak siap, saya harus siap" ucap Dira
"Kamu belum siap?" ucap Rey
"In shaa Allah, siap pak" ucap Dira
"Kamu sudah pikir matang-matang?" ucap Rey
Dira mengangguk, "iya pak" ucapnya
"Kamu benar-benar yakin?" ucap Rey
"Saya cuma.. saya gamau terlalu dikekang" ucap Dira
"Maksud kamu?" ucap Rey
"Saya masih mau bebas. Kalaupun saya sudah sah menjadi istri bapak, saya gamau dikekang dengan status sebagai istri" ucap Dira
"Mau bagaimana? Istri seharusnya menuruti kata suami" ucap Rey menoleh ke arah Dira
"Saya mohon, Pak. Itu aja keinginan saya" ucap Dira
"Kalau tidak mau dikekang, jangan menikah" ucap Rey
Dira diam, argumen ini membuatnya ingin marah. Siapa juga yang mau menikah!
"Terserah bapak, yang penting saya sudah mengatakan ini sebelum menikah. Jika saya sudah sah menjadi istri bapak, jangan salahkan saya. Sudah saya katakan, saya tidak ingin dikekang dengan status sebagai istri" ucap Dira dan bergegas menuju kamarnya
"Dira" tegur bunda
"Iya bun" ucap Dira menghentikan langkahnya
"Kok masuk? Rey dimana?" ucap bunda
"Ada didepan" ucap Dira, "permisi" ucapnya dan melanjutkan perjalanannya menuju kamar
"Loh?" ucap bunda heran
"Mungkin masalah kecil, jeng" ucap tante Riani
Senin, 06.56 wib
Universitas
Dira memasuki kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
HumorTelah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukunya di Gramedia atau pun toko online yang menjual novel Dosenku Suamiku yang ORI. Terima kasih<3 Warni...