80

621K 50.1K 26.6K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

AMJAY, UDAH PART 80 AJA NIH BUN🥰.

KIRA-KIRA BAGUSNYA TAMAT SAMPE PART BERAPA?

Oiya, mengingatkan nih. Kemarin Author ngumumin up MHIME 2, trus kok responnya ga sesuai ya?

Malah respon, kirain up DS.

Tolong ya, kalo misalnya ga sesuai ekspektasi kalian ga perlu juga kan komen kirain up DS, kirain up DS, atau pun DS nya kapan?. Begitu pun sebaliknya. Author pasti up.

Tolong hargainlah yang di up itu cerita apa, cerita yang Author tulis ga cuma DS gais:). Author ngerti kok, cuma kurang enak aja bacanya. Makasih.

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Selasa, 07.10 wib.
 

    Dira melangkahkan kakinya keluar dari kamar dan menuju dapur, menghampiri Rey yang sedang menikmati sarapannya.

"Good morning," sapa Dira sembari tersenyum.

"Hm, pagi." ucap Rey dan kembali menggigit rotinya.

Dira mengerutkan dahinya, ia kemudian duduk di sebelah Rey. "Pake bahasa Inggris dong," protesnya.

Rey hanya menggelengkan kepalanya.

"Ish," gumam Dira dengan kesal.

Tangan Dira kemudian menarik tangan Rey yang memegang roti, mengarahkan ke arah bibirnya dan menggigit rotinya.

Dira mulai mengunyah rotinya. "Hm.. thank you," ucapnya.

Rey menaikkan sebelah alisnya. "Bayar," ucapnya dan kembali menikmati rotinya.

"Ga boleh pelit sama istri sendiri," Dira kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kalo istrinya kaya gini, halal suaminya pelit."

"Dih," gumam Dira.

Mata Dira kemudian beralih menatap dasi Rey yang terkena sedikit selai coklat.

"Loh?" Dira langsung menarik dasi Rey, menatap setetes selai coklat yang menempel di sana.

Rey menatap Dira dengan bingung. "Kenapa?"

Mata Dira beralih menatap mata Rey. "Pak Rey ga sadar? Nih," Dira langsung menunjukkan dasi Rey yang terkena selai coklat.

Rey mengerutkan dahinya, ia kemudian mengambil tisu yang berada di atas meja.

Dira menaikkan sebelah alisnya, "mau ngapain?"

"Ya.. di lap," ucap Rey seadanya.

"Pake tisu kering gitu? Ntar lengket," Dira kemudian mengambil tisu di tangan Rey dan membasahinya.

Rey hanya diam sembari menatap Dira yang mulai membersihkan selai coklat di dasinya.

"Ini kalo orang lain yang liat, pasti dia mikirnya Pak Rey ini perempuan yang ga tau malu."

Rey mengulum senyumnya, ia kemudian menyentil jidat Dira.

Tuk.

"Akh," keluh Dira sembari menahan tawa.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang