69

580K 42.9K 15.9K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAAF BARU BISA UP.

TENANG, AUTHOR MASI IDUP KOK. GAUSA PANIK.

HAPPY BIRTHDAY!

*Ciee part 69🌚

ABIS INI WAJIB CEK IG PAK REY! LIKE DAN KOMEN, WKWKKWK MAKASII🖤.

HAPPY READING!

15.30 wib
     Dira duduk di kursi teras sembari menundukkan kepalanya, kedua tangannya mengikat tali sepatunya.

Sedangkan Rey, ia duduk sambil bersandar di sebelah Dira dengan kedua mata yang tertutup rapat. Kepalanya masih terasa sedikit pusing.

Setelah selesai mengikat tali sepatunya, Dira menegakkan kepalanya dan menoleh ke arah Rey yang sudah selesai mengikat tali sepatunya dari tadi.

Seketika kedua bola mata Dira memutar, ia menghela nafasnya dengan kasar. "Pak Rey," ucapnya menahan kesal.

"Hm," gumam Rey tanpa membuka matanya.

Dira mengerutkan dahinya, ia segera berdiri dan menarik kedua lengan Rey dengan kuat. "Kebiasaan nih," ucapnya dengan kesal.

"Lima menit, kepala saya masih pusing." ucap Rey dengan pelan.

"Eits.. jan ngadi-ngadi, gue aduin bapak lu ye." ucap Dira dengan nada Keanu.

Mata Rey langsung terbuka, ia menatap Dira dengan tajam. "Ngomong apa tadi?"

"Ngapa gila-gila ngoreksi idup lu? Ulangan gue ame lu?" ucap Dira, kembali menggunakan nada Keanu.

Rey mengerutkan dahinya, ia segera menarik lengannya dengan kuat dan membuat tangan Dira ikut tertarik dan tubuhnya jatuh menimpa tubuh Rey.

"Akh," pekik Dira dengan terkejut.

Kedua tangan Rey segera menahan tubuh Dira agar tetap di posisinya, ia perlahan kembali menutup matanya.

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia menatap Rey dengan tajam. "Pak!"

Rey tak menggubris panggilan Dira.

Dira menoleh ke arah jalan depan rumahnya, jaga-jaga takut jika ada orang yang melihat mereka saat ini.

Dira kembali menatap Rey. "Pak Rey," ucapnya dengan pelan.

"Lima menit," ucap Rey tanpa sedikit pun membuka matanya.

Dira menaikkan sebelah alisnya, ia kembali menoleh ke arah jalan di depan rumah mereka.

Aman, tidak ada orang yang lewat.

Tiba-tiba, pikiran gada akhlak Dira muncul.

Dira kemudian menganggukan kepalanya. "Hehe, iya buk. Oh.. he em, bapak saya ini." ucapnya sembari tersenyum pada jalan di depan rumahnya yang sepi.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt