HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASII BANYAK ATAS SUPPORTNYAA!🖤

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Rumah, 18.10 wib.
       Dira dan Rey sudah selesai menunaikan ibadah sholat magrib, kemudian mereka melajutkan berdzikir dan berdoa.

Kepala Dira menunduk, kedua tangannya terangkat menutupi seluruh wajahnya. Ia mulai berdoa sembari menangis tanpa mengeluarkan suara.

Setelah selesai berdoa, Rey membaca surah al-fatihah dan kemudian beranjak mengambil al-Quran yang berukuran lumayan kecil.

Rey kembali duduk di hadapan Dira, ia mengerutkan dahinya saat menatap punggungnya Dira yang tampak bergetar.

"Dira?"

Dira tak menggubris panggilan Rey, ia berusaha menahan tangisnya agar Rey tak mengetahui bahwa dirinya sedang menangis.

Rey diam sembari menatap Dira dengan tenang, ia tau bahwa saat ini Dira sedang menangis. Ia mengerti, kondisi Dira saat ini sedang down.

"Kalo mau nangis, gapapa. Nangis aja," ucap Rey dengan lembut.

"Saya ga nangis," ucap Dira dengan pelan sembari masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Rey hanya menganggukan kepalanya. "Hm," gumamnya.

Dira kemudian menjauhkan kedua tangannya dari wajahnya, menatap Rey dengan kesal. "Pak Rey kenapa sih! Hiks.."

"Saya kenapa?"

"Hiks.. udah dong, Pak. Saya capek, Pak Rey ngerti ga sih?!" Dira kembali menutup wajahnya dan kembali menangis sejadi-jadinya.

Satu tangan Rey beralih memegang bahu Dira, perlahan mengusap-usapnya dengan lembut.

"Hiks.."

Satu lagi tangan Rey mulai membuka al-Quran nya, ia kemudian membaca surah al-fatihah dengan suara merdunya.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Tangis Dira perlahan mereda saat mendengar Rey membaca al-Quran.

Rey melanjutkan bacaannya hingga selesai.

Dira kemudian menjauhkan kedua tangannya dari wajahnya, menatap Rey dengan mata sembabnya. Air mata Dira kembali mengalir. Bedanya, kali ini air mata tersebut jatuh dengan perasaan tenang.

Dira perlahan tersenyum.

Setelah selesai, Rey kembali menatap Dira. Seketika, ia mengerutkan dahinya.

"Ehm.. kenapa?"

Dira kemudian menghapus air mata di kedua pipinya, ia lalu menggelengkan kepalanya. "Gapapa," ucapnya dengan suara serak.

Rey kembali menarik tangannya yang masih berada di bahu Dira. "Kamu mau ngaji?"

Dira segera menggelengkan kepalanya. "Eh.. engga," ucapnya menolak.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now