Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]

27

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

AUTHOR BACAIN SEMUAAAA KOMENTAR-KOMENTAR KALIAN, MAKASIH SUPPORTNYAAA!🖤

MAKASIH UDAH NUNGGUIN UPDATENYAAA!🖤

MAKASIH ATAS TANGGAPAN BAIKNYAAA!🖤

MAKASIH ATAS SARANNYAA!🖤

POKOKNYA MAKASIH ATAS SEGALA-GALANYAAAAA, EHEQQ🖤

KALIAN TERBAIQQQ//TEPUK TANGAN

DAN BUAT PEMBACA BARU YANG NANYAIN KAPAN JADWAL UPDATENYA, AUTHOR GAK BISA JANJIIN KAPAN UP😅

KALO ADA IDE DAN AUTHOR RAJIN NGETIK, PASTI AUTHOR UP KOK🤗🖤

DAN BUAT YANG KATANYA BAKALAN NIKAH SAMA DOSEN? YANG KATANYA BAKALAN SESUAI SAMA JUDUL INI, SEMOGA LANCAR YAAA! SAMAWAAA🖤//MARI DOAKAN BARENG-BARENG!

DAN UNTUK KOMENTAR-KOMENTAR LAINNYA, POKOKNYA MAKASIIIHH🖤🤗

SEKALI LAGI MAKASIH UNTUK GAK BOSEN NUNGGUIN UPDATENYAAA!🖤

THANK YOU SO MUCH!🖤

HAPPY READING!

KAMAR, 22.10 wib
      Saat memasuki kamar, Dira segera melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi yang berada dikamarnya.

Dira segera menutup pintu kamar mandi, ia kemudian menyalakan keran dan mencuci mukanya. 

Dira lalu menatap wajahnya dicermin, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Tadi mestinya gue sentil itu mulutnya tante-tante, nyebelin banget!" gumamnya pada dirinya sendiri

Dira kembali membasuh mukanya, ia kembali menatap wajahnya dicermin.

"Lagian Pak Rey juga, gak ada inisiatif gitu buat belain gue didepan tuh tante-tante! Heh, gue juga manusia kali! Gue juga punya hak buat dilindungin!" gumam Dira mengomel, dirinya benar-benar kesal

Dira menghela nafasnya, "oke, sabar Dira.." gumamnya sembari mengatur nafasnya

Dira kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar, "huh! Dia beneran gak ada niatan bantuin gue, hah? Gini-gini gue istrinya, woy! Ya walau pun nikah karna dijodohin tanpa cinta, tapi kan gue tetep istrinya! Dia seharusnya belain gue, dong!" gumamnya dengan kesal

Dira segera menutup keran, ia kemudian mengelap wajahnya dengan handuk yang sudah tersedia.

Setelah selesai, Dira melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi.

Dira menghentikan langkahnya saat ia sudah berada didepan pintu.

Dira mengatur nafasnya, "huft.. gue harus latihan dulu, siapa tau ntar gue harus ngungkapin unek-unek gue ke dia, kan?" gumamnya

Dira mengambil posisi, ia berdiri menghadap pintu kamar mandi.

Dira kembali mengatur nafasnya.

"Hfft.. huft.. Oke, mulai" gumam Dira, ia kemudian menutup matanya, "ekhem.. bapak seharusnya tadi belain saya, dong! Saya kan istri bapak, kenapa bapak cuma diem aja tadi?!" ucapnya dengan suara pelan