HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤
JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY!🖤
HAPPY READING!
KAMAR, 18.27 Wib
Setelah menunaikan sholat magrib berjamaah, Dira mengambil handphonenya dan menjawab panggilan dari Putra."Halo" ucap Dira ditelefon, "hah? Serius aja lo, Put!" lanjutnya dengan terkejut
Rey melirik ke arah Dira sekilas.
Dira kemudian mengecilkan suaranya, "lo gila? Kan tugasnya buat besok, bego. Ya kali gue ngetik bejibun gitu? Kalo pun gue ngetik semalaman penuh juga gak selese itu, bego" ucapnya dengan kesal
Dira kemudian menghembuskan nafasnya, "ah, tau gitu kemaren gue ngetik sendiri!" ucapnya dengan kesal
Selang berapa waktu, Dira memutuskan panggilannya.
Dira kemudian melepas mukenanya dan melipatnya, setelah itu menaruh mukena tersebut diatas kasur.
Dira kemudian mengambil laptopnya dan meletakkannya diatas meja, ia duduk dikursi dan mulai menyalakan laptopnya.
Rey melangkahkan kakinya keluar dari kamar tanpa berbicara sepatah kata pun dengan Dira.
30 menit berlalu..
Dira masih terfokus pada laptopnya, jari lentiknya tanpa henti mengetik.
Ceklek..
Pintu kamar dibuka, memperlihatkan seorang Abraham Reynand yang masih memakai baju koko coklat dan sarung hitamnya masuk ke dalam kamar.
Dira tak menyadari Rey yang masuk ke dalam kamar, ia masih fokus pada laptopnya.
Rey kemudian berjalan menuju toilet kamarnya, mengambil wudhu.
Selang beberapa menit, Rey keluar dari toilet.
Rey melangkahkan kakinya menuju kasur, mengambil sajadah yang ia letakkan diatas kasur tadi.
Rey melirik ke arah Dira, "kamu gak sholat?" ucapnya
Dira tak mendengar ucapan Rey, karna ia masih fokus pada laptopnya.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Masih tak ada respon, Dira masih fokus pada laptopnya.
Rey menghela nafasnya, "Anindira Maheswari" ucapnya menambah sedikit volume suaranya
Dira terkejut, ia kemudian menoleh ke arah Rey.
"Iya, Pak?" ucap Dira dengan cepat
"Kamu gak dengerin omongan saya dari tadi?" ucap Rey sembari menatap Dira dengan tajam
Dira menaikkan kedua alisnya, "hah? Bapak ada ngomong sama saya?" ucapnya dengan bingung
Rey semakin menatap Dira dengan tajam.
"Serius, saya gak denger, Pak" ucap Dira
"Kamu gak sholat? Ini udah isya" ucap Rey dengan datar
Dira mengerutkan dahinya, "hah? Udah isya?" ucapnya tak percaya
Rey menganggukan kepalanya sekali.
Dira menolehkan kepalanya ke arah lain, ia kemudian menggaruk-garuk tengkuknya.
GIMANA, NIH?
MANA TUGAS GUE MASIH BANYAK LAGI!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
HumorTelah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukunya di Gramedia atau pun toko online yang menjual novel Dosenku Suamiku yang ORI. Terima kasih<3 Warni...