65

581K 44.1K 23.2K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA!🖤

MONMAAP GAADA FAKECHATNYA:).

SEMUA SALAMNYA, WAALAIKUMSALAM. EHEQ.

CIEE BANYAK TEMEN DARI BERBAGAI BELAHAN BUMI WKWKW.

HAYUU LEBARAN KE RUMAH AUTHOR WKWKKW.

HAPPY BIRTHDAY YANG ULTAH!

HAPPY READING!

     Dira berlari memasuki kamar, ia melanjutkan langkahnya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Dira menutup pintu kamar mandi, menguncinya dan ia segera duduk di kloset.

Dira menangis tanpa suara, tangannya menggenggam erat sapu tangan milik Rey.

"Hiks.."

Dira berdiri menyalakan keran wastafel, menyembunyikan suara isakannya.

Tubuh Dira kemudian tersandar di bagian dinding toilet, kedua telapak tangannya menutup wajahnya.

Dira perlahan terduduk di lantai. "Hiks.."

Untuk sesaat, Dira menangis sejadi-jadinya.

"Hiks.. gue.. gue ga bisa gini, hiks.." gumam Dira di sela isakannya. "Hiks.. Dir, nangis.. hiks.. ga akan nyelesein masalah, lo.. hiks.."

Dira menelungkupkan wajahnya di kedua lututnya. "Gue ga bisa.. bunda, hiks.."

"Dira pengen balik ke rumah bunda, hiks.."

Dira kemudian membuka telapak tangannya dari wajahnya, ia menatap sapu tangan milik Rey.

Dira meneguk salivanya. "Hiks.. gue benci lo," gumamnya.

Dira kembali menangis sejadi-jadinya, hingga kedua matanya membengkak.

30 menit berlalu..

Ceklek..

Dira keluar dari kamar mandi, ia sudah selesai mandi dan dirinya sudah mulai tenang. Walaupun, matanya masih sangat bengkak.

Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, ia turun ke lantai dasar.

Sedangkan Rey, ia hanya melirik ke arah Dira sekilas.

Beginilah jika masing-masing gengsi untuk mengalah.

Ruang TV
      Dira duduk di sofa, menyalakan TV tapi pandangannya ke arah lain. Dira melamun sembari menekuk kedua kakinya dan memeluknya. Ia tersandar di sofa.

Tatapan Dira kosong.

Kalau biasanya Dira bisa mencairkan suasana, sekarang tidak.

Rasanya sekarang mengucapkan satu kata pun mungkin Dira enggan.

Bibir Dira masih tertutup rapat, matanya masih memerah.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now