67

662K 47.9K 30.9K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

TRIMAKASII ATAS SUPPORTNYAA!🖤

Oiya, Author mau bikin QnA di yt. Silahkan bertanya!

Pertanyaan apa aja, kecuali KAPAN UP.

Komen di kalimat ini, biar nyari pertanyaannya ga susah.

Insya Allah, Author jawab.

Trimakasii!🖤.

HAPPY READING!

Rumah, 19.10 wib.
        Dira duduk bersila di atas kasur sembari menatap Rey yang sedang melaksanakan sholat isya.

Setelah Rey selesai sholat, Dira beranjak dari kasur dan melangkahkan kakinya mendekati Rey.

Rey berdiri, melipat sajadah dan melepas pecinya.

Dira menghentikan langkahnya di dekat Rey, ia mengerutkan dahinya. "Kenapa di lepas pecinya?"

Rey menoleh ke arah Dira. "Sholatnya udah selesai," ucapnya.

"Iya juga sih," gumam Dira. "Tapi, padahal tadi pas bapak make peci cakep loh."

"Ngapain kamu disini?" ucap Rey, tanpa menggubris pujian Dira.

Dira mengerjapkan matanya, ia kemudian mengulurkan tangannya.

Rey menaikkan sebelah alisnya.

"Damai aja yuk," ucap Dira.

Rey hanya diam sembari menatap Dira.

Dira menghela nafasnya. "Dari pada kita musuhan mulu, berantem mulu, lebih baik damai kan? Soal masalah tadi, ya.." ucapannya terhenti.

Dira menatap Rey yang mulai melangkahkan kakinya, meninggalkan Dira yang masih berbicara.

Rey duduk di kursi kerjanya.

Dira kemudian mengalihkan pandangannya, mengatur nafasnya sembari mengepalkan telapak tangannya yang di abaikan oleh sang suami.

"Huft.. sabar, Dir. Ga boleh emosi," gumam Dira sembari memejamkan matanya sejenak.

Dira kembali membuka matanya, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju dapur yang berada di lantai dasar.

"Dih, sombongnya naudzubillah."

Dira melangkahkan kakinya dengan cepat sembari memaki Rey, dirinya benar-benar kesal.

"Masih sukur gue mau ngalah," gumam Dira dengan perasaan jengkel.

Saat sudah berada di dapur, Dira menghentikan langkahnya. Ia mulai menunjuk barang-barang yang ada di dapur. "Lo semua mau tau? Gue itu masih peduli, tapi dia? Eh, malah nyuekin gue. Di kira ganteng banget mukanya?" ucapnya dengan kesal.

"Dih, yang tampang begituan di pasar malem juga banyak."

Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju meja kompor. Ia sejenak menatap sekelilingnya.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now