68

620K 46.2K 18.2K
                                    

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

TRIMAKASII ATAS SUPPORTNYAA!🖤

Maaf baru bisa up.

QnA nya belum di upload yaa').

OIYA, BAGI YANG MASUK GC PEMBACA DAN PENULIS DS, HARAP JUJUR. GAUSAH NYAMAR SEGALA, GA KEREN.

KALO CEWE YA CEWE AJA, GAUSAH NGAKU COWO. BEGITU SEBALIKNYA.

SABAR, GA BOLEH NGATAIN. DAHLAH.

HAPPY BIRTHDAY!

Oiyaa, tanggal 9 Agustus kemarin mamak Author ulang tahun loooh wkwkkw/Ngasi tau doang.

Makasi yang udah ngucapin, wkwkw.

HAPPY READING!

Setelah beberapa menit bertahan di dalam selimut, akhirnya Dira membuka selimutnya sambil menarik nafas. Ia pengap.

"Huft.. hah, pengap gue." gumam Dira sembari mengatur nafasnya.

Sedangkan Rey, ia kembali menutup matanya dan mulai terlelap.

Dira melirik ke arah Rey, ia mengerutkan dahinya. "Pak," ucapnya.

"Hm," gumam Rey.

Dira segera menepuk-nepuk pipi Rey dengan pelan. "Pak, jangan tidur lagi."

Rey segera menggenggam tangan Dira, membuat tangan Dira berhenti dari menepuk-nepuk pipinya, beralih berdiam di pipi Rey.

Dira terdiam sejenak, merasakan pipi Rey yang masih hangat.

Rey menggenggam tangan Dira dengan erat, ia perlahan menarik telapak tangan Dira ke arah bibirnya dan menciumnya sejenak.

Cup..

Kemudian Rey kembali menarik telapak tangan Dira ke pipinya, matanya masih tertutup dengan rapat.

Dira perlahan mengubah posisinya menghadap ke arah Rey, ia tersenyum simpul.

Dira menatap Rey dengan fokus. "Pak," ucapnya dengan pelan.

"Hm," gumam Rey.

"Bangun, Pak. Mandi dulu," ucap Dira.

Rey menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Gak," ucapnya dengan pelan.

Dira mengerutkan dahinya. "Kenapa?"

"Dingin," ucap Rey.

Dira terkekeh sejenak. "Ya dingin lah, namanya juga air."

Rey perlahan membuka matanya. "Emang ga ada yang panas?"

"Ada," ucap Dira.

"Apa?" ucap Rey.

"Neraka," ucap Dira sembari menahan tawa.

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Where stories live. Discover now