Bab Enam

11.3K 737 195
                                    

Ada yang nungguin kisah abang Devan?

Ada yang udah baca cerita dedek Biru?

Ada yang rindu Kennnard Kejora?

***

Ara memotong rambutnya lebih pendek, karena ia tidak suka dengan rambut panjang, terlalu risih menurutnya, apalagi rambut pendek menurut dirinya terlihat lebih segar, dan keliatan lebih dewasa, serta elegan.

Hari ini adalah hari pertama ia magang di PT. Green Water, tetapi sudah ditegur oleh Devan karena cara berpakaiannya tidak disukai oleh atasannya itu, menurutnya terlalu terbuka.

Ara kesal, padahal menurutnya penampilan dia sudah lumayan terututup, hanya saja lengannya yang pendek, tetapi tidak ketat atau memperlihatkan bentuk tubuh yang berlebihan.

Ara kesal, padahal menurutnya penampilan dia sudah lumayan terututup, hanya saja lengannya yang pendek, tetapi tidak ketat atau memperlihatkan bentuk tubuh yang berlebihan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Besok-besok kalau saya lihat kamu pakai pakaian seperti itu, lebih baik tidak usah datang." Devan menghela napas. "Kamu datang kerja, bukan buat gaet om-om."

Laki-laki bermulut pedas itulah Devan. Ara hanya bisa menghela napas pasrah, lalu mengangguk, padahal dalam hati ia sudah menggerutu, berbagai macam sumpah serapah sudah tertuju kepada Devan. Sejak pertemuan pertama sepertinya Devan selalu cari gara-gara, atau mungkin perasaan Ara saja.

"Dan satu lagi, saya enggak suka model rambut pendek seperti itu, kamu cari cara biar cepat panjang, saya kasih waktu seminggu, kalau dalam waktu seminggu belum panjang, enggak usah datang ke kantor."

Ara bingung sebenarnya pekerjaan Devan itu apa? Bos di kantor ini atau fashion stylist?

"Tapi, Pak. Ini gaya rambut saya, saya enggak suka rambut panjang."

"Saya juga enggak suka cewek berambut pendek." Devan tersenyum miring. "Itu terserah kamu, kalau enggak mau magang lagi di sini ya udah."

"Urusannya sama Bapak apa?"

"Saya atasan, jadi saya berhak mengatur karyawan saya."

Kalau saja mencari tempat magang semudah membalikkan telapak tangan, sudah pasti Ara keluar dari sini dan mencari tempat lain, sayangnya takdir memaksa Ara untuk terjebak dengan makhluk menyebalkan yang bernama Devan.

"Oke Bapak menang, saya akan cari cara biar rambut saya cepat panjang."

Devan tersenyum penuh kemenangan. "Bagus, nanti kalau rambut kamu udah panjang jangan diikat apalagi dikuncir, lebih baik tetap tergerai."

Bahkan sampai model rambut Ara pun diatur oleh Devan, benar-benar Ara semakin kesal, kalau bukan atasannya sudha pasti Ara lembar mulut Devan dengan high heels 7 cm yang ia kenakan sekarang.

"Iya, saya paham."

"Bagus. Oh iya, tolong buatakan saya kopi, saya haus."

"Kenapa saya? Kan Bapak punya sekretaris."

SAVIOR (END)Where stories live. Discover now