Bab Sepuluh

9.7K 653 67
                                    

Kemarin aku enggak update, ya?

Mau tanya dong, siapa yang langsung baca SAVIOR tanpa baca My Little Girl terlebih dahulu

Mari berteman di instagram, @muliafitri.a

***

Semenjak pacaran dengan Ara, Devan menjadi laki-laki posesif, dia tidak mau Ara diantar-jemput oleh Raka walaupun status mereka hanya sahabat, tetapi namanya laki-laki pasti ada udang di balik batu, dan terpenting setiap hari harus ada kabar.

Ara juga sudah tahu Devan tinggal dengan seorang gadis di apartemen, awalnya Ara tidak setuju karena biar bagaimana pun Ratu adalah gadis remaja yang sudah pubertas. Namun, setelah dijelaskan barulah Ara setuju, walau sebenarnya dia masih takut, tetapi hal itu itu berusaha ia tepis.

Karyawan di kantor juga sudah tahu perihal hubungan mereka, dan secara terang-terangan Devan berani menjemput Ara di divisinya.

"Ra, mau makan di mana?" tanya Devan setelah mereka di dalam mobil.

Mobil itu melesat keluar dari area gedung itu.

"Terserah." Ternyata Ara sama saja dengan perempuan lain yang kalau ditanya tempat makan jawabannya terserah.

Devan menghela napas. "Kok terserah?"

"Terserah kamu aja."

"Oke."

Devan pun pun langsung menghentikan mobilnya di depan restoran seafood. Membuat Ara langsung mengernyitkan keningnya, dan enggak mau turun dari mobil.

"Kenapa enggak turun, Ra?"

"Aku enggak mau makan seafood."

Devan semakin pusing dengan makhluk yang bernama perempuan, bilangnya terserah mau makan dimana saja, tetapi giliran si laki-laki yang memilih, bilangnya enggak mau.

Devan jadi serba salah. "Oke, kamu tentuin di mana maunya?"

"Terserah."

Devan menghela napas. "Sayang, oke ganti pertanyaan. Mau makan atau pulang?"

"Pulang." Ara memanyunkan bibirnya. "Kamu aja yang enggak peka, dari tadi aku udah nguap-nguap, bukannya diantar pulang malah ajak makan."

Padahal Devan lapar makanya minta Ara buat temani, tatapi karena Ara enggak mau, ia langsung antar pulang.

Malam ini setelah mengantar Ara, Devan begegas langsung ke toko kue, ia ingin mengambil kue pesannnya untuk Ratu, karena tepat hari ini usianya 15 tahun.

Setelah selesai, ia langsung pulang ke aparteman, dan mendapati gadis itu yang sudah tertidur pulas.

"Ratu, wake up ...." Devan menggoyangkan tubuhnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya masih setia memegang kue.

Tak lama kemudian, Ratu mengubah posisinya menjadi duduk, lalu ia membuka secara perlahan, ia terkejut dengan kehadiran Devan membawakannya sebuah kue dengan lilin angka 15 di atasnya, dan tertulis Ratu's Day di atas kue itu.

"Happy birthday, Ratu Azalea. Make a wish dulu, habis itu tiup lilinnya."

Ratu langsung menutup matanya untuk memanjatkan sebuah tangan, setelah itu meniup lilinnya.

"Makasih, Kak Dev."

Devan meletakkan kue itu, daj duduk di sebelah Ratu. "Sama-sama. Tadi doanya apa?"

"Tadi aku doa semoga keluarga aku bisa kumpul lagi, dan semoga setiap ulang tahunku bisa dirayain bareng Kak Dev terus."

Devan mengangguk. "Kamu udah makan belum?"

SAVIOR (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن